Korry Rebut Kursi Sekretaris
Nasib partai ke depan dirumuskan melalui Rapat Konsultasi Nasional Golkar yang digelar di Sanur tadi malam.
Geredeg Kompromi Tak Jadi Ketua Harian
DENPASAR, NusaBali
Berakhir sudah persaingan antara Nyoman Sugawa Korry vs I Wayan Subawa dalam berebut kursi Sekretaris DPD I Golkar Bali 2015-2020. Persaingan berebut jabatan strategis tersebut dimenangkan Sugawa Korry, politisi senior yang kini masih menjabat Ketua DPD II Buleleng sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali.
Informasi soal terpilihnya Sugawa Korru sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali 2015-2020 pimpinan Ketut Sudikerta ini menyeruak di arena Rapat Konsultasi Nasional Golkar di Inna The Grand Bali Beach Sanur Hotel, Denpasar Selatan, Senin (4/1) malam. Dalam rapat akbar untuk mrumuskan nasip partai ke depan itu, kebetulan hadir Waklil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid yang juga masuk tim formatur penyusunan struktur kepengurusan DPD I Golkar Bali.
Sekjen DPP Golkar Idrus Marham juga hadir bersama sederet petinggi partai dari pusat lainnya, termasuk Wakil Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Cicip Syarif Sutarjo, hingga para Ketua DPD I Golkar Provinsi se-Indonesia.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, keberhasilan Sugawa Korry memenangkan jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali ini justru makan korban. Rekan sejawat Sugawa Korry, yakni I Wayan Geredeg, harus kompromi lagi dan batal menjadi Ketua Harian DPD I Golkkar Bali. Mantan Bupati Karangasem dua periode yang masih menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem ini harus puas diplot menjadi Wakil Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020.
Semula, saat Musda Golkar di Sanur, 10 Desember 2015 lalu, Geredeg sempat disepakati jadi Ketua Harian DPD I Golkar Bali, sementara Ketut Sudikerta menjadi Ketua DPD I Golkar Bali. Kala itu, Geredeg bersedia kompromi dan mengalah dari Sudikerta dalam perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Bali, padahal skor imbang 7:7 di mana Geredeg mendominasi 6 dari 9 suara DPD II Golkar se-Bali plus 1 suara milik Dewan Pertim-bangan Golkar.
Sebagai kompensasi atas aksi komprominya, Geredeg ajukan Sugawa Korry jadi Sekretaris DPD I Golkar Bali. Sebaliknya, Sudikerta yang terpilih jadi Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020 berkat hasil kompromi, justru ajukan Wayan Subawa (mantan Sekda Kabupaten Badung) sebagai Sekretaris DOD I Golkar.
Nah, berkat lobi-lobi yang panjang, pada akhirnya Sugawa Korry yang terpilih jadi Sekretaris DPD I Golkar Bali 2015-2020. Sebaliknya, Geredeg justru tersingkir dari plot sebagai Ketua Harian DPD I Golkar Bali. "Geredeg tidak jadi Ketua Karian, karena kubu Sudikerta sudah langsung memberikan kompensasi jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali kepada Sugawa Korry," ujar sumber NusaBali di arena Rapat Konsultasi Nasional Golkar di Sanur, tadi malam.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, Sugawa Korry belum bisa dikonfirmasi NusaBali. Saat dihubungi lewat telepon, terdengar nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. Hal yang sama juga terjadi dengan Sudikerta dan Geredeg, di mana ponselnya bernada mailbox.
Sementara itu, nasib Partai Beringin ke depan dirumuskan melalui Rapat Konsultasi Nasional Golkar di Sanur tadi malam. Sekjen DPP Golkar Idrus Marham menyatakan, rapat tersebut merupakan konsolidasi internal untuk menyusun strategi dan konsolididasi menuju kejayaan Golkar ke dep0an, pasca dicabutnya SK DPP Golkar Munas Ancol oleh Menkum HAM.
"Rapat ini bukan pengambilan keputusan, tapi kita konsolidasi untuk menyusun langkah ke depan, terutama pasca dicabutnya SK Munas Ancol oleh Menkum HAM,” ujar Idrus. Menurut Idrus, masalah legal standing kepengurusan Partai Golkar 2015-2019 akan dirumuskan bersama. Hasilnya nanti akan diserahkan ke DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie alias Ical. "Legal standing kepengurusan partai ke depan kita bahas di sini," katanya.
Sedangkan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nudin Halid menegaskan yang sah adalah Munas Nusa Dua. "Jadi, yang sah adalah jelas Munas Bali (Nusa Dua), tidak ada yang lain lagi," ujar Nurdin Halid. Karena itu, semua kader Golkar diminta menjaga soliditas partai ke depan. 7 nat
1
Komentar