KPU Badung Prediksi Pemilu 2024 Rampung Tak Lewat Tengah Malam
MANGUPURA, NusaBali.com - Hasil simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dilakukan KPU Kabupaten/Kota se-Bali khususnya di Kabupaten Badung pada Minggu (24/12/2023) menunjukkan, operasi TPS dari pembukaan pukul 07.00 Wita hingga rekapitulasi penghitungan suara, berakhir di pukul 21.00-22.00 Wita.
I Nyoman Dwi Suarna Artha, Anggota KPU Badung Divisi Teknis Penyelenggaraan menjelaskan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di setiap TPS dibatasi maksimal 300 orang. Di TPS simulasi yakni TPS 24, Banjar Culag Calig, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi memiliki 297 DPT. Partisipasi DPT di simulasi ini sebanyak 240 orang.
"Simulasi pemungutan dan penghitungan suara secara riil ini hanya kami lakukan untuk PPWP, DPR RI, dan DPD RI. DPRD tidak, karena mekanismenya sama dengan DPR RI. Dari proses ini, kami rampung sekitar pukul 17.30 Wita," jelas Dwi Suarna di Mangupura, baru-baru ini.
Kata Dwi, proses pemungutan suara selesai pukul 13.00 Wita. Kemudian, dilanjutan penghitungan suara di tiga varian surat suara mulai dari PPWP, DPR RI, dan DPD RI pada pukul 13.15 Wita. Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam 15 menit untuk menyelesaikan proses penghitungan suara termasuk rekapitulasi.
"Jika nanti ditambah dua varian surat suara atau saat riilnya nanti di Pemilu 2024, kami asumsikan bisa ditambah waktunya sekitar 3 jam. Jadi, asumsinya selesai pukul 21.00-22.00 Wita," ungkap Dwi yang juga mantan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mengwi ini.
Hasil simulasi ini, dijelaskan IGK Gede Yusa Arsana Putra, Ketua KPU Kabupaten Badung, sebagai kabar baik bagi KPPS. Mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan kemungkinan terjaga semalaman atau kemungkinan terburuk lainnya seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya.
"Kalau seperti ini kan ada optimisme bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena sudah tidak begitu menakutkan lagi. Karena KPU sudah melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian di Pemilu 2019 tidak terjadi lagi di Pemilu 2024," kata Yusa Arsana di sela Media Gathering KPU Badung.
Sementara itu, KPU Badung kini sudah mampu merekrut secara penuh kebutuhan 10.395 KPPS untuk penempatan di 1.485 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 62 desa/kelurahan yang tersebar di enam kecamatan. Sebelumnya, kata Dwi Suarna, kebutuhan KPPS ini alot dipenuhi lantaran peristiwa traumatis di Pemilu 2019 seperti KPPS gugur akibat kelelahan maupun komorbid. *rat
"Simulasi pemungutan dan penghitungan suara secara riil ini hanya kami lakukan untuk PPWP, DPR RI, dan DPD RI. DPRD tidak, karena mekanismenya sama dengan DPR RI. Dari proses ini, kami rampung sekitar pukul 17.30 Wita," jelas Dwi Suarna di Mangupura, baru-baru ini.
Kata Dwi, proses pemungutan suara selesai pukul 13.00 Wita. Kemudian, dilanjutan penghitungan suara di tiga varian surat suara mulai dari PPWP, DPR RI, dan DPD RI pada pukul 13.15 Wita. Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam 15 menit untuk menyelesaikan proses penghitungan suara termasuk rekapitulasi.
"Jika nanti ditambah dua varian surat suara atau saat riilnya nanti di Pemilu 2024, kami asumsikan bisa ditambah waktunya sekitar 3 jam. Jadi, asumsinya selesai pukul 21.00-22.00 Wita," ungkap Dwi yang juga mantan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mengwi ini.
Hasil simulasi ini, dijelaskan IGK Gede Yusa Arsana Putra, Ketua KPU Kabupaten Badung, sebagai kabar baik bagi KPPS. Mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan kemungkinan terjaga semalaman atau kemungkinan terburuk lainnya seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya.
"Kalau seperti ini kan ada optimisme bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena sudah tidak begitu menakutkan lagi. Karena KPU sudah melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian di Pemilu 2019 tidak terjadi lagi di Pemilu 2024," kata Yusa Arsana di sela Media Gathering KPU Badung.
Sementara itu, KPU Badung kini sudah mampu merekrut secara penuh kebutuhan 10.395 KPPS untuk penempatan di 1.485 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 62 desa/kelurahan yang tersebar di enam kecamatan. Sebelumnya, kata Dwi Suarna, kebutuhan KPPS ini alot dipenuhi lantaran peristiwa traumatis di Pemilu 2019 seperti KPPS gugur akibat kelelahan maupun komorbid. *rat
Komentar