Lansia Ditemukan Membusuk dalam Ruko
Suami Derita Stroke, Terkulai Lemas di Sebelah Mayat Istri
Setelah dilakukan pemeriksaan dan olah TKP, jenazah korban bersama suaminya yang dalam kondisi sakit dievakuasi petugas ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Peristiwa memilukan dialami pasangan suami istri (Pasutri) Minto,70, dan Soemiati,64. Minto yang menderita sakit stroke menahun hanya bisa melihat istrinya Soemiati meninggal dunia diduga akibat penyakit asam lambung hingga mayatnya membusuk. Kematian perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur, 11 Oktober 1959 itu baru diketahui tetangganya setelah mencium bau busuk dari mayatnya, Rabu (3/1) pukul 10.00 Wita.
Peristiwa ini terjadi di salah satu toko batik di Jalan Waturenggong, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Pada saat warga datang tak hanya menemukan Soemiati yang sudah mulai membusuk, tetapi juga suaminya Minto yang diketahui asal Banyuwangi, Jawa Timur ini menderita sakit stroke sudah dalam kondisi terkulai lemas akibat dua hari tidak makan. Posisi keduanya saat ditemukan bersebelahan. Petugas yang datang ke TKP kemudian mengevakuasi Minto dan jenazah istrinya Soemiati ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
Salah seorang saksi mata Luis Lodo,23, mengatakan pasutri lansia ini diketahui tidak punya anak. Bahkan keduanya juga tidak punya keluarga di Bali. Selama ini keduanya usaha jualan pakaian berbahan dasar kain batik di TKP. Rumah yang jadi TKP ini adalah rumah kontrakan untuk tempat tinggal sekaligus jualan batik.
Bila ada keperluan yang membutuhkan bantuan biasanya Soemiati menelepon Luis Lodo karena suaminya Minto sudah menderita sakit stroke selama bertahun-tahun. Terakhir Soemiati minta bantuan kepada Luis Lodo pada, Minggu (31/12) siang. Selanjutnya Selasa (2/1) pukul 19.00 Wita saksi asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sengaja datang untuk menjenguk pasangan tersebut. Namun dia saat itu tidak bisa masuk karena pintu gerbang dikunci.
Pada saat itu saksi curiga terjadi sesuatu dengan pasangan lanjut usia (lansia) itu karena mencium bau busuk. Dia pun berinisiatif memberitahukan hal itu kepada pemilik Ruko. Selanjutnya pemilik ruko lapor ke lurah dan Bhabinkamtibmas setempat. Pihak kelurahan pun datang untuk mengecek. Mereka menemukan korban Soemiati sudah meninggal dunia dan mulai membusuk. Sementara Minto yang menderita sakit stroke dalam kondisi sekarat.
"Pada Minggu (31/12) pukul 12.00 Wita saya berkunjung ke sana keduanya masih sehat. Pada saat itu ibu Soemiati mengaku penyakit asam lambungnya kambuh. Pada saat saya pulang pukul 14.00 Wita mereka minta saya untuk datang lagi sorenya. Saya bilang tidak bisa karena saya akan ke gereja. Saya datang lagi ke sana tadi pagi (kemarin). Saya tidak bisa masuk karena gerbang dikunci," ungkap Luis Lodo.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan setelah menerima laporan tentang adanya kejadian tersebut aparat Polsek Denpasar Selatan langsung mendatangi lokasi TKP. Tim identifikasi dari Polresta Denpasar juga ikut turun ke TKP. "Pada saat anggota tiba di TKP posisi kepala korban ke arah utara, kaki ke selatan. Korban pakai baju biru motif batik. Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Setelah dilakukan pemeriksaan dan olah TKP jenazah korban bersama suaminya yang dalam kondisi sakit dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar," ungkap AKP Sukadi. AKP Sukadi menambahkan pihak kepolisian sudah menghubungi kerabat korban untuk datang ke Denpasar. 7 pol
Peristiwa memilukan dialami pasangan suami istri (Pasutri) Minto,70, dan Soemiati,64. Minto yang menderita sakit stroke menahun hanya bisa melihat istrinya Soemiati meninggal dunia diduga akibat penyakit asam lambung hingga mayatnya membusuk. Kematian perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur, 11 Oktober 1959 itu baru diketahui tetangganya setelah mencium bau busuk dari mayatnya, Rabu (3/1) pukul 10.00 Wita.
Peristiwa ini terjadi di salah satu toko batik di Jalan Waturenggong, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Pada saat warga datang tak hanya menemukan Soemiati yang sudah mulai membusuk, tetapi juga suaminya Minto yang diketahui asal Banyuwangi, Jawa Timur ini menderita sakit stroke sudah dalam kondisi terkulai lemas akibat dua hari tidak makan. Posisi keduanya saat ditemukan bersebelahan. Petugas yang datang ke TKP kemudian mengevakuasi Minto dan jenazah istrinya Soemiati ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
Salah seorang saksi mata Luis Lodo,23, mengatakan pasutri lansia ini diketahui tidak punya anak. Bahkan keduanya juga tidak punya keluarga di Bali. Selama ini keduanya usaha jualan pakaian berbahan dasar kain batik di TKP. Rumah yang jadi TKP ini adalah rumah kontrakan untuk tempat tinggal sekaligus jualan batik.
Bila ada keperluan yang membutuhkan bantuan biasanya Soemiati menelepon Luis Lodo karena suaminya Minto sudah menderita sakit stroke selama bertahun-tahun. Terakhir Soemiati minta bantuan kepada Luis Lodo pada, Minggu (31/12) siang. Selanjutnya Selasa (2/1) pukul 19.00 Wita saksi asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sengaja datang untuk menjenguk pasangan tersebut. Namun dia saat itu tidak bisa masuk karena pintu gerbang dikunci.
Pada saat itu saksi curiga terjadi sesuatu dengan pasangan lanjut usia (lansia) itu karena mencium bau busuk. Dia pun berinisiatif memberitahukan hal itu kepada pemilik Ruko. Selanjutnya pemilik ruko lapor ke lurah dan Bhabinkamtibmas setempat. Pihak kelurahan pun datang untuk mengecek. Mereka menemukan korban Soemiati sudah meninggal dunia dan mulai membusuk. Sementara Minto yang menderita sakit stroke dalam kondisi sekarat.
"Pada Minggu (31/12) pukul 12.00 Wita saya berkunjung ke sana keduanya masih sehat. Pada saat itu ibu Soemiati mengaku penyakit asam lambungnya kambuh. Pada saat saya pulang pukul 14.00 Wita mereka minta saya untuk datang lagi sorenya. Saya bilang tidak bisa karena saya akan ke gereja. Saya datang lagi ke sana tadi pagi (kemarin). Saya tidak bisa masuk karena gerbang dikunci," ungkap Luis Lodo.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan setelah menerima laporan tentang adanya kejadian tersebut aparat Polsek Denpasar Selatan langsung mendatangi lokasi TKP. Tim identifikasi dari Polresta Denpasar juga ikut turun ke TKP. "Pada saat anggota tiba di TKP posisi kepala korban ke arah utara, kaki ke selatan. Korban pakai baju biru motif batik. Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Setelah dilakukan pemeriksaan dan olah TKP jenazah korban bersama suaminya yang dalam kondisi sakit dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar," ungkap AKP Sukadi. AKP Sukadi menambahkan pihak kepolisian sudah menghubungi kerabat korban untuk datang ke Denpasar. 7 pol
1
Komentar