Badung Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan. Beberapa upaya sudah diawali pada 2023 dengan berbagai pengembangan di sektor pertanian.
Komitmen mewujudkan kedaulatan pangan ini tersirat dalam acara Gathering Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung dengan tema ‘Mewujudkan Badung Daulat Pangan’ yang berlangsung di Kembengan Sari Waterpark, Petang, Selasa (2/1). Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, unsur Tripika Kecamatan Petang, Penyuluh Pertanian se-Badung serta pegawai pertanian yang sudah purna tugas.
Dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan, berbagai upaya sudah diawali pada 2023, antara lain pengembangan lahan cabe 15 hektare, bawang merah 2 hektare, jagung 5 hektare, kedelai 300 hektare dan padi 260 hektare. Namun bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi. Wijana menyampaikan, tantangan sektor pertanian ke depan sangat berat, terutama terkait alih fungsi lahan. “Badung sebagai daerah pertanian dan pariwisata, alih fungsi lahan cukup rawan menjadi tantangan,” ucapnya sembari berharap apa yang sudah dilaksanakan dapat ditingkatkan lagi tahun ini, sehingga dapat mewujudkan kedaulatan pangan.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula laporan kinerja tahun 2023, di antaranya mulai 2023 diadakan cadangan beras 140 ton kerja sama dengan Bulog. Kemudian menggalakkan program Watanabe dan Sibertani. Untuk bidang prasarana pertanian, menyerahkan 234 alat pertanian.
Selanjutnya, sambung Wijana, capaian kinerja Dinas Pertanian dan Pertanian mencapai 84 persen serapan anggaran, meningkat dari tahun lalu yang hanya 80 persen. “Upaya peningkatan kualitas pelayanan, sudah mulai membuat ruang arsip yang baik, memperbaiki gedung satker di Kuta Selatan, pengadaan mobil URC hingga drone pertanian,” kata Wijana.
Sementara itu Sekda Adi Arnawa dalam arahannya menyambut baik acara gathering yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan sebagai wadah menyerap aspirasi guna memajukan sektor pertanian di Badung. Menurut Adi Arnawa, sektor pariwisata menjadi unggulan sebagai sumber PAD Badung. Inilah tantangan ke depan yang membutuhkan dukungan semua pihak.
“Kami bermimpi ke depan kue pariwisata benar-benar dapat dinikmati oleh semua sektor, salah satunya sektor pertanian. Kami ingin memastikan ke depan petani kita bangga menjadi petani, tidak hanya sekedar tagline saja. Kita ingin mewujudkan pariwisata berkelanjutan berbasis Tri Hita Karana,” tegasnya.
Dia melanjutkan, pada 2023 bupati sudah mengambil kebijakan dengan memberikan penyertaan modal sekitar Rp 31 miliar untuk Perumda Pasar Mangu Giri Sedana. Penyertaan modal tersebut digunakan membeli gabah petani Badung sebesar Rp 10 miliar. Selain itu memberi insentif bagi petani berupa permodalan, pupuk, bibit dan lainnya. “Dengan membeli produksi petani ini, sebagai upaya memotivasi petani untuk bangga menjadi petani, mampu menekan alih fungsi lahan pertanian serta menekan laju inflasi,” imbuhnya.
“Kami minta Dinas Pertanian dan Pangan dapat memastikan tingkat produksi pertanian, ketersediaan pangan dan kebutuhan pangan di masyarakat. Selain itu, dapat menumbuhkan petani milenial, serta mendorong petani dengan memberikan penguatan modal,” tambah Adi Arnawa. 7 ind
Dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan, berbagai upaya sudah diawali pada 2023, antara lain pengembangan lahan cabe 15 hektare, bawang merah 2 hektare, jagung 5 hektare, kedelai 300 hektare dan padi 260 hektare. Namun bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi. Wijana menyampaikan, tantangan sektor pertanian ke depan sangat berat, terutama terkait alih fungsi lahan. “Badung sebagai daerah pertanian dan pariwisata, alih fungsi lahan cukup rawan menjadi tantangan,” ucapnya sembari berharap apa yang sudah dilaksanakan dapat ditingkatkan lagi tahun ini, sehingga dapat mewujudkan kedaulatan pangan.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula laporan kinerja tahun 2023, di antaranya mulai 2023 diadakan cadangan beras 140 ton kerja sama dengan Bulog. Kemudian menggalakkan program Watanabe dan Sibertani. Untuk bidang prasarana pertanian, menyerahkan 234 alat pertanian.
Selanjutnya, sambung Wijana, capaian kinerja Dinas Pertanian dan Pertanian mencapai 84 persen serapan anggaran, meningkat dari tahun lalu yang hanya 80 persen. “Upaya peningkatan kualitas pelayanan, sudah mulai membuat ruang arsip yang baik, memperbaiki gedung satker di Kuta Selatan, pengadaan mobil URC hingga drone pertanian,” kata Wijana.
Sementara itu Sekda Adi Arnawa dalam arahannya menyambut baik acara gathering yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan sebagai wadah menyerap aspirasi guna memajukan sektor pertanian di Badung. Menurut Adi Arnawa, sektor pariwisata menjadi unggulan sebagai sumber PAD Badung. Inilah tantangan ke depan yang membutuhkan dukungan semua pihak.
“Kami bermimpi ke depan kue pariwisata benar-benar dapat dinikmati oleh semua sektor, salah satunya sektor pertanian. Kami ingin memastikan ke depan petani kita bangga menjadi petani, tidak hanya sekedar tagline saja. Kita ingin mewujudkan pariwisata berkelanjutan berbasis Tri Hita Karana,” tegasnya.
Dia melanjutkan, pada 2023 bupati sudah mengambil kebijakan dengan memberikan penyertaan modal sekitar Rp 31 miliar untuk Perumda Pasar Mangu Giri Sedana. Penyertaan modal tersebut digunakan membeli gabah petani Badung sebesar Rp 10 miliar. Selain itu memberi insentif bagi petani berupa permodalan, pupuk, bibit dan lainnya. “Dengan membeli produksi petani ini, sebagai upaya memotivasi petani untuk bangga menjadi petani, mampu menekan alih fungsi lahan pertanian serta menekan laju inflasi,” imbuhnya.
“Kami minta Dinas Pertanian dan Pangan dapat memastikan tingkat produksi pertanian, ketersediaan pangan dan kebutuhan pangan di masyarakat. Selain itu, dapat menumbuhkan petani milenial, serta mendorong petani dengan memberikan penguatan modal,” tambah Adi Arnawa. 7 ind
1
Komentar