Polisi Sebut Karena Ketersinggungan
Pengeroyokan Dua Warga Kalibukbuk
SINGARAJA, NusaBali - Empat orang yang diamankan polisi karena diduga melakukan pengeroyokan terhadap dua orang warga Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, merupakan satu keluarga. Para pelaku diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban karena status salah satu pelaku sebagai pemuka agama diduga dilecehkan oleh korban.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, tiga orang yang diamankan yakni berinisial YS, 59, YB, 29, KS, 25, merupakan ayah dan kedua anaknya. Sementara satu orang lainnya berinisial KD, 27, merupakan teman salah satu pelaku yang berasal dari Desa Temukus, Kecamatan Banjar. Keempatnya pun telah diperiksa untuk dimintai keterangan terhadap aksinya.
Dari keterangan para pelaku, diduga pengeroyokan tersebut terjadi karena ketersinggungan antara salah satu pelaku dan korban. Korban disebut melecehkan YS, yang merupakan pemangku atau pemuka agama Hindu.
“Karena ada ketersinggungan dari pelaku, karena kepemangkuannya itu diomong-omongin. Tersinggung satu keluarga ini bapaknya, anaknya berdua dan satu teman anaknya. Saling kenal, tapi tidak ada hubungan keluarga,” ujarnya, dikonfirmasi Rabu (3/1) siang.
AKP Diatmika menyebut, kasus tersebut pun rencananya diselesaikan dengan kekeluargaan oleh pemerintah desa setempat. Namun, karena belum ada kesepakatan antara korban dan pelaku, kasus ini pun terus dilanjutkan penyelidikannya oleh polisi. Adapun dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa 5 orang saksi.
“Restorative justice, pihak desa setempat rencana diberlakukan. Namun karena sampai saat ini belum ada tindak lanjut, kami tunggu hasil gelar dan hasil visum. Belum ada penetapan tersangka, masih menunggu hasil gelar,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, dua orang warga Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal perayaan pergantian tahun baru Senin, 1 Januari 2023 malam sekitar pukul 00.30 Wita. Polisi pun kini telah mengamankan empat orang yang diduga pelaku untuk diperiksa.7 mzk
Dari keterangan para pelaku, diduga pengeroyokan tersebut terjadi karena ketersinggungan antara salah satu pelaku dan korban. Korban disebut melecehkan YS, yang merupakan pemangku atau pemuka agama Hindu.
“Karena ada ketersinggungan dari pelaku, karena kepemangkuannya itu diomong-omongin. Tersinggung satu keluarga ini bapaknya, anaknya berdua dan satu teman anaknya. Saling kenal, tapi tidak ada hubungan keluarga,” ujarnya, dikonfirmasi Rabu (3/1) siang.
AKP Diatmika menyebut, kasus tersebut pun rencananya diselesaikan dengan kekeluargaan oleh pemerintah desa setempat. Namun, karena belum ada kesepakatan antara korban dan pelaku, kasus ini pun terus dilanjutkan penyelidikannya oleh polisi. Adapun dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa 5 orang saksi.
“Restorative justice, pihak desa setempat rencana diberlakukan. Namun karena sampai saat ini belum ada tindak lanjut, kami tunggu hasil gelar dan hasil visum. Belum ada penetapan tersangka, masih menunggu hasil gelar,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, dua orang warga Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal perayaan pergantian tahun baru Senin, 1 Januari 2023 malam sekitar pukul 00.30 Wita. Polisi pun kini telah mengamankan empat orang yang diduga pelaku untuk diperiksa.7 mzk
Komentar