Jaya Negara Fokus Garap Infrastruktur
Juga Target Tuntaskan Masalah Sampah di 2024
Pemkot Denpasar mulai mencoba untuk melakukan pengolahan sampah di tiga TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang sudah dibangun pemerintah pusat di Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar menargetkan penyelesaian program prioritas di tahun 2024 ini. Salah satunya fokus untuk menggarap infrastruktur yang belum berjalan secara penuh di tahun 2023 lalu. Program yang belum tergarap tersebut akan dilanjutkan tahun ini, mulai perbaikan jalan, lampu penerangan jalan hingga urusan sampah.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ditemui di Denpasar, Kamis (4/1) mengatakan, selama tahun 2023 lalu sudah banyak yang telah diselesaikan. Meski demikian, diakui Jaya Negara masih ada yang belum tergarap secara penuh.
Dikatakan Jaya Negara, sesuai dengan amanat Undang-Undang, maka urusan pendidikan dan kesehatan sudah mampu diselesaikan dengan baik pada 2023 lalu. Tahun ini, pihaknya akan fokus untuk menggarap beberapa bidang diantaranya bidang infrastruktur, lampu penerangan jalan. “Yang paling utama adalah masalah sampah,” ujar Jaya Negara.
Menurut Jaya Negara, saat ini Pemkot Denpasar masih melakukan pembuangan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Solusi jangka panjang harus menjadi perhatian bersama, karena tidak mungkin untuk selamanya membuang sampah ke TPA Suwung. Karena itu, kini Pemkot Denpasar mulai mencoba untuk melakukan pengolahan sampah di tiga TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang sudah dibangun pemerintah pusat di Denpasar, yakni di Tahura (Taman Hutan Raya), Desa Kesiman Kertalangu, serta di Desa Padangsambian Kaja.
Bila saja ketiga TPST ini beroperasi penuh, kata Jaya Negara, maka pembuangan sampah ke TPA Suwung akan teratasi. Demikian juga masalah utilitas yang belum tergarap dengan baik selama ini. “Tahun ini Pemkot Denpasar melalui Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) akan membangun Sarana Utilitas Jaringan Terpadu (SUJT) atau ducting untuk kabel di bawah tanah di wilayah Kota Denpasar,” tegas Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Sementara Dirut Perumda BPS Denpasar, Nyoman Putrawan mengatakan tahap awal sudah melakukan penjaringan rekanan untuk melakukan penggarapan proyek yang akan membuat jaringan untuk kabel bawah tanah tersebut. Sayangnya, setelah melalui pra-kualifikasi hanya 1 rekanan yang lolos. “Akibatnya, proses untuk mencari rekanan kembali diulang,” ujar Putrawan.
Pemkot Denpasar menargetkan penyelesaian program prioritas di tahun 2024 ini. Salah satunya fokus untuk menggarap infrastruktur yang belum berjalan secara penuh di tahun 2023 lalu. Program yang belum tergarap tersebut akan dilanjutkan tahun ini, mulai perbaikan jalan, lampu penerangan jalan hingga urusan sampah.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ditemui di Denpasar, Kamis (4/1) mengatakan, selama tahun 2023 lalu sudah banyak yang telah diselesaikan. Meski demikian, diakui Jaya Negara masih ada yang belum tergarap secara penuh.
Dikatakan Jaya Negara, sesuai dengan amanat Undang-Undang, maka urusan pendidikan dan kesehatan sudah mampu diselesaikan dengan baik pada 2023 lalu. Tahun ini, pihaknya akan fokus untuk menggarap beberapa bidang diantaranya bidang infrastruktur, lampu penerangan jalan. “Yang paling utama adalah masalah sampah,” ujar Jaya Negara.
Menurut Jaya Negara, saat ini Pemkot Denpasar masih melakukan pembuangan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Solusi jangka panjang harus menjadi perhatian bersama, karena tidak mungkin untuk selamanya membuang sampah ke TPA Suwung. Karena itu, kini Pemkot Denpasar mulai mencoba untuk melakukan pengolahan sampah di tiga TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang sudah dibangun pemerintah pusat di Denpasar, yakni di Tahura (Taman Hutan Raya), Desa Kesiman Kertalangu, serta di Desa Padangsambian Kaja.
Bila saja ketiga TPST ini beroperasi penuh, kata Jaya Negara, maka pembuangan sampah ke TPA Suwung akan teratasi. Demikian juga masalah utilitas yang belum tergarap dengan baik selama ini. “Tahun ini Pemkot Denpasar melalui Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) akan membangun Sarana Utilitas Jaringan Terpadu (SUJT) atau ducting untuk kabel di bawah tanah di wilayah Kota Denpasar,” tegas Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Sementara Dirut Perumda BPS Denpasar, Nyoman Putrawan mengatakan tahap awal sudah melakukan penjaringan rekanan untuk melakukan penggarapan proyek yang akan membuat jaringan untuk kabel bawah tanah tersebut. Sayangnya, setelah melalui pra-kualifikasi hanya 1 rekanan yang lolos. “Akibatnya, proses untuk mencari rekanan kembali diulang,” ujar Putrawan.
Perumda Denpasar, kata Putrawan menargetkan proses ini bisa selesai minimal akhir Januari 2024. “Tahap awal ini akan dirancang sepanjang 47 kilometer yang ada di beberapa ruas jalan provinsi maupun kota,” tegas Putrawan.mis
1
Komentar