Langsir Material di Lokasi Terpencil, Personel Penuh Diterjunkan
Kodim 1609/Buleleng Berjibaku Tuntaskan 59 Unit Bedah Rumah KK Miskin Ekstrem
Di lokasi terpencil, terjal dan akses kendaraan terbatas proses langsir bahan bangunan harus dilakukan dengan berjalan kaki 1 kilometer menaiki bukit
SINGARAJA, NusaBali
Kodim 1609/Buleleng sampai saat ini masih berjuang untuk menuntaskan proyek bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) keluarga miskin ekstrem yang ada di wilayah Buleleng. Dari total 283 unit bedah rumah keluarga miskin ekstrem di Buleleng, sebanyak 59 unit dikerjakan oleh TNI AD melalui Kodim 1609/Buleleng. Anggarannya bersumber dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan swasta.
Dari 59 unit yang menjadi tanggung jawab TNI AD dalam pengerjaan bedah rumah itu, sebanyak 46 unit di antaranya sudah tuntas dikerjakan. Sebanyak 5 unit sedang tahap finishing dan 8 unit lainnya belum dikerjakan karena anggaran bedah rumah belum cair dari perusahan yang bersangkutan. Upaya TNI untuk membantu pemerintah menuntaskan program bedah rumah ini tidak tanggung-tanggung. Bahkan di beberapa lokasi bedah rumah khususnya daerah terpencil, Kodim 1609/Buleleng harus menurunkan lebih banyak personel untuk mempercepat langsir (pemindahan) bahan bangunan dan pembangunan rumah.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana, Jumat (5/1) mengatakan beberapa lokasi bedah rumah memang perlu penanganan khusus. Lokasi terpencil dan di pegunungan serta akses kendaraan yang terbatas, membuat proses langsir bahan bangunan harus dilakukan dengan berjalan kaki 1 kilometer menaiki bukit. Situasi tersebut seperti ditemukan di wilayah Kecamatan Sukasada dan Busungbiu.
“Bahkan kemarin yang biasanya 1 rumah dikerjakan 5 personel, di lokasi terpencil kami menerjunkan personel penuh satu koramil untuk bantu melangsir bahan atau material bangunan. Karena akses untuk kendaraan bermotor sudah tidak bisa,” kata Letkol Angga Nurdyana.
Kodim 1609/Buleleng sampai saat ini masih berjuang untuk menuntaskan proyek bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) keluarga miskin ekstrem yang ada di wilayah Buleleng. Dari total 283 unit bedah rumah keluarga miskin ekstrem di Buleleng, sebanyak 59 unit dikerjakan oleh TNI AD melalui Kodim 1609/Buleleng. Anggarannya bersumber dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan swasta.
Dari 59 unit yang menjadi tanggung jawab TNI AD dalam pengerjaan bedah rumah itu, sebanyak 46 unit di antaranya sudah tuntas dikerjakan. Sebanyak 5 unit sedang tahap finishing dan 8 unit lainnya belum dikerjakan karena anggaran bedah rumah belum cair dari perusahan yang bersangkutan. Upaya TNI untuk membantu pemerintah menuntaskan program bedah rumah ini tidak tanggung-tanggung. Bahkan di beberapa lokasi bedah rumah khususnya daerah terpencil, Kodim 1609/Buleleng harus menurunkan lebih banyak personel untuk mempercepat langsir (pemindahan) bahan bangunan dan pembangunan rumah.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana, Jumat (5/1) mengatakan beberapa lokasi bedah rumah memang perlu penanganan khusus. Lokasi terpencil dan di pegunungan serta akses kendaraan yang terbatas, membuat proses langsir bahan bangunan harus dilakukan dengan berjalan kaki 1 kilometer menaiki bukit. Situasi tersebut seperti ditemukan di wilayah Kecamatan Sukasada dan Busungbiu.
“Bahkan kemarin yang biasanya 1 rumah dikerjakan 5 personel, di lokasi terpencil kami menerjunkan personel penuh satu koramil untuk bantu melangsir bahan atau material bangunan. Karena akses untuk kendaraan bermotor sudah tidak bisa,” kata Letkol Angga Nurdyana.
Selama pengerjaan bedah rumah rata-rata satu bangunan rumah yang terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang tamu dan satu kamar mandi dikerjakan selama 8 hari. Itu untuk lokasi bedah rumah di titik yang landai. Namun jika lokasi bedah rumah berada di medan berat diperlukan tambahan waktu dua hari untuk melangsir bahan bangunan.
“Kami targetkan sebelum Februari 2024 nanti sudah selesai. Yang 8 unit belum dikerjakan ini karena memang anggarannya belum cair. Jadi kami tidak bisa bekerja kalau tidak ada anggarannya, karena kami hanya membantu tenaga sehingga pengerjaan bisa lebih maksimal,” imbuh dia. Sementara itu Dandim Letkol Kav Angga menyebut Kodim 1609/Buleleng ke depannya tetap siap membantu pemerintah dan masyarakat. Tidak hanya untuk pembangunan bedah rumah, tetapi juga pembangunan infrastruktur lain seperti jalan-jalan di pedesaan yang mengalami kendala keterbatasan anggaran atau pembangunan lain yang menyangkut kepentingan rakyat. Bantuan tersebut bisa diakses dengan permohonan bantuan yang dikirim Pemerintah Desa atau Pemerintah Daerah. 7 k23
1
Komentar