Pemkot Siapkan Rp 3,6 M untuk Ogoh-ogoh
Anggaran sebesar Rp 3,6 miliar tersebut dialokasikan kepada 360 sekaa teruna (ST) se–Kota Denpasar untuk pelestarian seni dan budaya Bali.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,6 miliar khusus untuk pembuatan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946. Anggaran tersebut dialokasikan kepada 360 sekaa teruna (ST) se–Kota Denpasar untuk pelestarian seni dan budaya Bali.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar Raka Purwantara, Jumat (5/1). Menurutnya total yang mendapatkan dana tersebut sebanyak 360 sekaa teruna. Jumlah tersebut termasuk 4 ST di Kelurahan Renon.
Menurut Raka Purwantara, masing-masing ST mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 10.000.000. Mereka nantinya bisa menggunakan dana tersebut untuk pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh. Dana tersebut berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
“Untuk ST mendapatkan BKK senilai Rp 10.000.000 dengan jumlah ST se-Kota Denpasar sebanyak 360,” jelas Raka Purwantara.
Dikatakannya, khusus untuk Kelurahan Renon karena tidak membuat ogoh-ogoh setiap tahunnya, dana BKK Rp 10.000.000 tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pelestarian seni dan budaya lainnya menurut kesepakatan mereka. Kegiatan yang bisa digelar dengan dana BKK tersebut bisa melalui festival desa.
“Karena mereka tidak membuat ogoh-ogoh, kegiatan yang bisa dilakukan seperti festival desa dengan kegiatan pemilihan Teruna-Teruni Renon, lomba baleganjur, dan kegiatan lainnya yang bersifat pelestarian seni dan budaya,” ujarnya.
Bendesa Adat Renon I Made Sutama mengemukakan, ada tradisi di 4 banjar di Kelurahan Renon, yakni tidak membuat ogoh-ogoh. Alasan tidak membuat ogoh-ogoh karena di awal pengarakan ogoh-ogoh ada yang kerauhan, ada yang kesakitan, ada yang kesurupan.
Menurut Raka Purwantara, berkaitan dengan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh, Pemkot Denpasar akan tetap melaksanakan kendati ada wacana pemprov tidak melaksanakan karena dalam masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Raka Purwantara mengungkapkan, lomba juga akan tetap digelar dengan mencari tiga besar di masing-masing kecamatan. Nantinya peserta yang masuk tiga besar di masing-maisng kecamatan akan dilombakan dengan pawai di kawasan Catur Muka Denpasar. 7 mis
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,6 miliar khusus untuk pembuatan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946. Anggaran tersebut dialokasikan kepada 360 sekaa teruna (ST) se–Kota Denpasar untuk pelestarian seni dan budaya Bali.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar Raka Purwantara, Jumat (5/1). Menurutnya total yang mendapatkan dana tersebut sebanyak 360 sekaa teruna. Jumlah tersebut termasuk 4 ST di Kelurahan Renon.
Menurut Raka Purwantara, masing-masing ST mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 10.000.000. Mereka nantinya bisa menggunakan dana tersebut untuk pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh. Dana tersebut berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
“Untuk ST mendapatkan BKK senilai Rp 10.000.000 dengan jumlah ST se-Kota Denpasar sebanyak 360,” jelas Raka Purwantara.
Dikatakannya, khusus untuk Kelurahan Renon karena tidak membuat ogoh-ogoh setiap tahunnya, dana BKK Rp 10.000.000 tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pelestarian seni dan budaya lainnya menurut kesepakatan mereka. Kegiatan yang bisa digelar dengan dana BKK tersebut bisa melalui festival desa.
“Karena mereka tidak membuat ogoh-ogoh, kegiatan yang bisa dilakukan seperti festival desa dengan kegiatan pemilihan Teruna-Teruni Renon, lomba baleganjur, dan kegiatan lainnya yang bersifat pelestarian seni dan budaya,” ujarnya.
Bendesa Adat Renon I Made Sutama mengemukakan, ada tradisi di 4 banjar di Kelurahan Renon, yakni tidak membuat ogoh-ogoh. Alasan tidak membuat ogoh-ogoh karena di awal pengarakan ogoh-ogoh ada yang kerauhan, ada yang kesakitan, ada yang kesurupan.
Menurut Raka Purwantara, berkaitan dengan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh, Pemkot Denpasar akan tetap melaksanakan kendati ada wacana pemprov tidak melaksanakan karena dalam masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Raka Purwantara mengungkapkan, lomba juga akan tetap digelar dengan mencari tiga besar di masing-masing kecamatan. Nantinya peserta yang masuk tiga besar di masing-maisng kecamatan akan dilombakan dengan pawai di kawasan Catur Muka Denpasar. 7 mis
Komentar