Klub Sambut Baik Jasa Wasit Asing
Langkah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menggunakan wasit asing ditanggapi positif oleh beberapa klub peserta Liga 1 Indonesia.
JAKARTA, NusaBali
Mereka menyambut baik dan mendukung jasa wasit asing dalam Kompetisi Liga 1 Indonesia. Mereka pun berharap dapat menciptakan kompetisi yang lebih baik.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi membuat terobosan dengan menggunakan wasit asing di putaran kedua Liga 1. Hal itu terkait masukan klub peserta kompetisi terkait kinerja perangkat pertandingan saat ini.
Wasit asing nantinya berperan 50 persen dari 7-9 laga per pekannya. Mereka berperan sebagai wasit tengah. Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, menyambut baik pemakaian wasit asing ini. Menurutnya, ini merupakan kebijakan bagus yang diterapkan operator dan federasi.
" Kebijakan bagus. Tapi, pemain dan ofisial jangan protes-protes berlebihan. Mereka harus patuh keputusan wasit, banyak protes hanya akan menurunkan citra kompetisi," kata Gede, Selasa (18/7).
Hal sama diungkapkan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Menurutnya, terobosan ini harus direspons positif oleh wasit-wasit lokal. "Kenapa harus ada wasit asing berarti kan wasit lokal tidak bagus," kata Munafri terpisah.
Usulan menggunakan wasit asing sebenarnya ada sejak 2011 atau saat kompetisi bernama Indonesia Super League. Tapi, wasit lokal dianggap masih mumpuni memimpin pertandingan. Sampai akhirnya, keluhan soal perangkat pertandingan kembali muncul dan tahun ini baru bisa diterapkan.
Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Berlinton Siahaan mengatakan, hal itu sudah dikoordinasikan kepada PSSI yang juga memberikan persetujuan. Berikutnya tinggal PSSI yang melanjutkan urusan administrasinya dengan berkoordinasi kepada AFC untuk kemudian dilanjutkan kepada FIFA.
"Jadi nanti dari AFC akan mencari dan berkoordinasi dengan federasi wasit yang dibidik. Nanti AFC akan menugaskan siapa wasitnya," ujar Chief Operation Officer (COO) PT LIB Tigor Syalomboboy. *ant
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi membuat terobosan dengan menggunakan wasit asing di putaran kedua Liga 1. Hal itu terkait masukan klub peserta kompetisi terkait kinerja perangkat pertandingan saat ini.
Wasit asing nantinya berperan 50 persen dari 7-9 laga per pekannya. Mereka berperan sebagai wasit tengah. Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, menyambut baik pemakaian wasit asing ini. Menurutnya, ini merupakan kebijakan bagus yang diterapkan operator dan federasi.
" Kebijakan bagus. Tapi, pemain dan ofisial jangan protes-protes berlebihan. Mereka harus patuh keputusan wasit, banyak protes hanya akan menurunkan citra kompetisi," kata Gede, Selasa (18/7).
Hal sama diungkapkan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Menurutnya, terobosan ini harus direspons positif oleh wasit-wasit lokal. "Kenapa harus ada wasit asing berarti kan wasit lokal tidak bagus," kata Munafri terpisah.
Usulan menggunakan wasit asing sebenarnya ada sejak 2011 atau saat kompetisi bernama Indonesia Super League. Tapi, wasit lokal dianggap masih mumpuni memimpin pertandingan. Sampai akhirnya, keluhan soal perangkat pertandingan kembali muncul dan tahun ini baru bisa diterapkan.
Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Berlinton Siahaan mengatakan, hal itu sudah dikoordinasikan kepada PSSI yang juga memberikan persetujuan. Berikutnya tinggal PSSI yang melanjutkan urusan administrasinya dengan berkoordinasi kepada AFC untuk kemudian dilanjutkan kepada FIFA.
"Jadi nanti dari AFC akan mencari dan berkoordinasi dengan federasi wasit yang dibidik. Nanti AFC akan menugaskan siapa wasitnya," ujar Chief Operation Officer (COO) PT LIB Tigor Syalomboboy. *ant
Komentar