Nyineb Karya Agung Kantor Bupati Tabanan Berlangsung Penuh Suka Cita
TABANAN, NusaBali - Penutupan (Nyineb) rangkaian Upacara Karya Tawur Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Kantor Bupati Tabanan resmi digelar pada rahina Redite Pon Kulantir, Minggu, (7/1).
Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ny Rai Wahyuni Sanjaya ikuti rangkaian upacara, yakni prosesi Mekebat Daun, Mangun Ayu, Ngebek, Nyenuk, Nuek Bagia Pule Kerti, Rsi Bojana lan Nyineb yang berlangsung penuh suka cita di Padmasana Kantor Bupati dan Padmasana Rumah Jabatan Bupati Tabanan.
Prosesi sakral ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Tabanan beserta istri, Sekda, para Asisten, para Kepala OPD, Kepala Instansi Vertikal dan BUMD, Kepala Bagian, Camat se-Kabupaten Tabanan beserta Istri, yang mengajak serta kehadiran seluruh staf. Turut serta Sulinggih, para Pamangku dan Prawartaka karya yang senantiasa semangat ngaturang ayah dalam melaksanakan Karya Agung ini dari awal hingga terlaksananya rangkaian prosesi kegiatan pagi kemarin.
Upacara sakral ini diawali dengan prosesi Nyenuk yang dimaknai sebagai momen mengucapkan terima kasih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas lancarnya upacara Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada 27 Desember 2023 sebelumnya. Ritual Nyenuk dimulai dengan Mapeed dari areal Pura Dalem Desa Adat Tabanan menuju areal madya mandala Kantor Bupati Tabanan. Menariknya, prosesi ini diikuti oleh jajaran pimpinan OPD bersama pasangan yang secara berkelompok menggunakan seragam serba merah, putih, kuning, hitam dan panca warna yang merupakan simbol dari utusan para Dewa dari 5 penjuru arah mata angin.
Rangkaian Mapeed yang berlangsung sakral dengan diikuti iring-iringan Daa Sari, Jegeg Bagus, Deeng beserta pengayah yang membawa bandrang, tombak, rontek dan tedung, diikuti dengan iringan penyenuk yang memikul tebu dilengkapi dengan pale bungkah dan pale gantung (hasil bumi) untuk dihaturkan sebagai sarana upacara.
Suasana sakral menyelimuti prosesi ini dengan iringan para Pamangku yang membunyikan genta disertai dengan tabuhan gamelan yang kemudian disambut oleh tarian sakral Topeng Sidakarya. Prosesi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang sarat akan makna menyambut para Dewa yang membawa hasil bumi.
Dalam suasana upacara tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kelancaran rangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih yang sudah berlangsung sejak awal Desember 2023 lalu tersebut, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Menurutnya, Prosesi Nyenuk ini merupakan salah satu filosofi yang diselenggarakan sesuai dengan arahan dan piteket, bahwa kedatangan dari para Dewa yang hadir di kalangan ini, melihat dan memberikan sesuatu biar Yadnya ini labda karya memargi antar, sida sidaning don. “Kita selaku Pemerintah Kabupaten Tabanan dan semua jajaran, baik Ketua DPRD dan teman-teman DPRD yang hadir hari ini penuh dengan suka cita menyambut kegiatan Nyenuk ini. Dan ritual terakhir tadi kita sudah nyineb ngaturang sembah bakti ring Ida Bhatara driki ring Padmasana Kantor Bupati dan di Rumah Jabatan Kantor Bupati," jelasnya. Bahkan kata Bupati Sanjaya dalam ritual tersebut juga telah melakukan sebuah ritual bernama Rsi Bojana.
Rsi Bojana ini bagian dari mengucapkan terimakasih kepada penyelenggaraan upacara terutama kepada Ida Sulinggih. "Ini sebuah ritual yang sangat luar biasa, kita patut bersyukur. Astungkara Tabanan Era Baru yang Aman Unggul Madani betul-betul kita bisa dilaksanakan bersama di Kabupaten Tabanan," tambahnya.
Usai berbagai rangkaian prosesi, Bupati Sanjaya beserta jajaran dan seluruh staf mengikuti persembahyangan bersama dengan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba dari Geria Taman Sari Tabanan, yang dilanjutkan dengan prosesi Nuwek Bagia Pulakerti.
Salah satu yang unik dari rangkaian ini dilangsungkan tradisi mepasaran (medagang-dagangan) yang dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sanjaya dan Bunda Rai beserta jajaran, membeli buah dan makanan hasil bumi kepada para pamedek sebagai wujud jalannya perekonomian dan terciptanya kemakmuran.
Prosesi sakral ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Tabanan beserta istri, Sekda, para Asisten, para Kepala OPD, Kepala Instansi Vertikal dan BUMD, Kepala Bagian, Camat se-Kabupaten Tabanan beserta Istri, yang mengajak serta kehadiran seluruh staf. Turut serta Sulinggih, para Pamangku dan Prawartaka karya yang senantiasa semangat ngaturang ayah dalam melaksanakan Karya Agung ini dari awal hingga terlaksananya rangkaian prosesi kegiatan pagi kemarin.
Upacara sakral ini diawali dengan prosesi Nyenuk yang dimaknai sebagai momen mengucapkan terima kasih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas lancarnya upacara Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada 27 Desember 2023 sebelumnya. Ritual Nyenuk dimulai dengan Mapeed dari areal Pura Dalem Desa Adat Tabanan menuju areal madya mandala Kantor Bupati Tabanan. Menariknya, prosesi ini diikuti oleh jajaran pimpinan OPD bersama pasangan yang secara berkelompok menggunakan seragam serba merah, putih, kuning, hitam dan panca warna yang merupakan simbol dari utusan para Dewa dari 5 penjuru arah mata angin.
Rangkaian Mapeed yang berlangsung sakral dengan diikuti iring-iringan Daa Sari, Jegeg Bagus, Deeng beserta pengayah yang membawa bandrang, tombak, rontek dan tedung, diikuti dengan iringan penyenuk yang memikul tebu dilengkapi dengan pale bungkah dan pale gantung (hasil bumi) untuk dihaturkan sebagai sarana upacara.
Suasana sakral menyelimuti prosesi ini dengan iringan para Pamangku yang membunyikan genta disertai dengan tabuhan gamelan yang kemudian disambut oleh tarian sakral Topeng Sidakarya. Prosesi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang sarat akan makna menyambut para Dewa yang membawa hasil bumi.
Dalam suasana upacara tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kelancaran rangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih yang sudah berlangsung sejak awal Desember 2023 lalu tersebut, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Menurutnya, Prosesi Nyenuk ini merupakan salah satu filosofi yang diselenggarakan sesuai dengan arahan dan piteket, bahwa kedatangan dari para Dewa yang hadir di kalangan ini, melihat dan memberikan sesuatu biar Yadnya ini labda karya memargi antar, sida sidaning don. “Kita selaku Pemerintah Kabupaten Tabanan dan semua jajaran, baik Ketua DPRD dan teman-teman DPRD yang hadir hari ini penuh dengan suka cita menyambut kegiatan Nyenuk ini. Dan ritual terakhir tadi kita sudah nyineb ngaturang sembah bakti ring Ida Bhatara driki ring Padmasana Kantor Bupati dan di Rumah Jabatan Kantor Bupati," jelasnya. Bahkan kata Bupati Sanjaya dalam ritual tersebut juga telah melakukan sebuah ritual bernama Rsi Bojana.
Rsi Bojana ini bagian dari mengucapkan terimakasih kepada penyelenggaraan upacara terutama kepada Ida Sulinggih. "Ini sebuah ritual yang sangat luar biasa, kita patut bersyukur. Astungkara Tabanan Era Baru yang Aman Unggul Madani betul-betul kita bisa dilaksanakan bersama di Kabupaten Tabanan," tambahnya.
Usai berbagai rangkaian prosesi, Bupati Sanjaya beserta jajaran dan seluruh staf mengikuti persembahyangan bersama dengan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba dari Geria Taman Sari Tabanan, yang dilanjutkan dengan prosesi Nuwek Bagia Pulakerti.
Salah satu yang unik dari rangkaian ini dilangsungkan tradisi mepasaran (medagang-dagangan) yang dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sanjaya dan Bunda Rai beserta jajaran, membeli buah dan makanan hasil bumi kepada para pamedek sebagai wujud jalannya perekonomian dan terciptanya kemakmuran.
Foto: Ny Rai Wahyuni Sanjaya saat mengikuti prosesi mepasaran.
Suasana penuh suka-cita dan meriah menyelimuti Kantor Bupati dalam upacara akhir Karya Agung ini. Melalui prosesi Rsi Bojana, Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan bingkisan kepada 35 Sulinggih yang telah membantu memimpin jalannya rangkaian upacara Ngenteg Linggih sebagai wujud ucapan terimakasih.
Prosesi terakhir dilangsungkan upacara Tabuh Rah yang berlangsung dalam tiga sesi, keseruan upacara tabuh rah disambut antusias oleh masyarakat dan disambut dengan turunnya hujan. Hal ini dimaknai sebagai sebuah anugerah atas selesainya rangkaian upacara Karya Agung ini. @ des
Komentar