Indonesia Wajib Banyak Berbenah
Tinggalkan Turki, Elkan Baggot dkk Siap Berlaga di Qatar
Indonesia diharapkan tak pesimistis karena menghadapi lawan sulit di Grup D. Aris Budi meminta para pemain mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan terbaiknya agar memberikan harapan kepada publik.
ANTALYA, NusaBali
Timnas Indonesia wajib berbenah menutup banyak kekurangan untuk berlaga di Piala Asia 2023 Qatar, yang digelar pada 12 Januari-10 Februari 2024. Usai kalah dalam dua kali ujicoba lawan Libya (0-4, 1-2) dalam pemusatan latihan di Antalya, Turki, lini pertahanan melakukan tiga kali blunder yang berujung kebobolan.
Selain itu, penyelesaian akhir Indonesia juga masih lemah. Skuad Garuda total melepaskan 17 tendangan saat dua kali melawan Libya.Hasilnya hanya enam mengarah ke gawang dan satu berbuah gol lewat Yakob Sayuri.
"Kita bisa lihat bahwa kami masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan baik itu individu atau sebagai tim," kata Yakob Sayuri.
Indonesia masih akan memainkan satu ujicoba lagi sebelum di Piala Asia 2023 dengan menantang Timnas Iran di Qatar pada 9 Januari 2024.
"Semoga kami bisa lebih giat lagi mengubah itu semua dan tampil konsisten selama turnamen," jelas Yakob Sayuri.
Sedangkan bek Indonesia Elkan Baggott mengatakan mendapatkan pelajaran berharga setelah dua kali kalah dari Libya. Baggott tidak mau kesalahan seperti itu terulang lagi di Piala Asia 2023.
"Laga uji coba kami mendapatkan pelajaran agar kami tidak membuat kesalahan yang sama di Piala Asia 2023," ujar Baggott di laman PSSI.
Sedangkan mantan pemain dan pelatih Persik Kediri, Aris Budi Sulistyo berharap Indonesia tak tampil inferior karena pesimistis menghadapi lawan sulit di Grup D. Dia meminta para pemain mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan terbaiknya agar memberikan harapan kepada publik.
“Bukannya pesimistis. Dari segi ranking FIFA saja berpengaruh. Belum lagi komposisi skuadnya, kualitasnya sudah berbeda,” kata Aris Budi kepada Bola.com.
Menurutnya, bermain bagus untuk menunjukkan ada potensi dan kualitas untuk kesempatan demi kesempatan selanjutnya. Paling tidak skuad ini bisa memberikan harapan.
Di grup D, Indonesia akan bersaing dengan sejumlah negara elite di kawasan Asia, yakni Jepang, Irak, dan Vietnam. Dua negara yang disebut pertama punya rekam jejak bagus di Piala Asia. Jepang pernah empat kali juara (1992, 2000, 2004, 2011). Irak juga pernah juara 2007.
Vietnam, sekali pun belum pernah meraih trofi, merupakan musuh bebuyutan yang sulit ditaklukkan skuad Merah Putih di berbagai kesempatan, terutama saat bersua di kancah Asia Tenggara.
Menurut Aris Budi, pengalaman bermain di Piala Asia saat ini juga jadi momentum bagi skuad Merah Putih untuk meningkatkan kualitas permainannya. Apalagi, mereka bersua Jepang yang sukses mengejutkan di Piala Dunia.
“Saya melihat Jepang rata-rata bermain dengan bola bawah. Nyatanya mereka bisa membuat kejutan. Selama persaingan di Piala Asia realistis saja. Yang lebih utama ialah peningkatan dalam bermain,” ujar Aris Budi.
Tantangan Indonesia di kejuaraan ini tidak mudah. Namun, Jordi Amat dkk harus menampilkan daya juang tinggi tak peduli siapa lawan yang dihadapi. Kalaupun akhirnya kalah, penampilan penuh daya juang akan mendapatkan apresiasi.
“Bermain fight, ball-possession, bermain enak, main cantik, bisa memberikan perlawanan,” ujar Aris Budi.
Sementara itu, para pemain Indonesia sudah meninggalkan Turki dan tiba di Qatar untuk berlaga di Piala Asia. Dari Istanbul, Timnas Indonesia melanjutkan perjalanan dengan pesawat Turkish Airlines pada Minggu (7/1) pukul 01.30 waktu setempat. Elkan Baggot dkk mendarat di Bandara Internasional Hamad, Doha, Minggu (7/1) pukul 05.50 waktu setempat.
Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Doha lewat Duta Besar, Ridwan Hassan menyambut Timnas Indonesia begitu tiba di Qatar. "Kami juga akan mengadakan acara Meet and Greet dengan pemain Timnas Indonesia di Wisma KBRI pada 10 Januari 2024," kata staf Kedubes RI di Doha, Qatar, Ali Murtado. *
1
Komentar