Franz Beckenbauer, Legenda Sepakbola Jerman Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
MUENCHEN, NusaBali.com - Kabar duka menyelimuti dunia sepakbola. Franz Beckenbauer, legenda Jerman yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, telah meninggal dunia di usia 78 tahun. Kabar ini dikonfirmasi oleh keluarga Beckenbauer melalui pernyataan resmi.
"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan bahwa suami dan ayah kami, Franz Beckenbauer, meninggal dunia dengan damai dalam tidurnya kemarin, Minggu, dikelilingi keluarganya," ucap pihak keluarga.
Lahir di Muenchen, Beckenbauer meninggalkan jejak emas dalam sejarah sepak bola Jerman, baik sebagai pemain, pelatih, maupun pejabat. Keelegan dan kepemimpinannya di lapangan bersama Bayern Muenchen dan Timnas Jerman membuatnya mendapat julukan "Der Kaiser," sang Kaisar. Bahkan, Pele menyebutnya sebagai "salah satu pemain terbaik yang pernah saya lihat."
Beckenbauer meraih penghargaan Ballon d'Or pada 1972 dan 1976, dianugerahi gelar Pesepakbola Jerman Abad Ini pada tahun 2000, serta menerima Penghargaan Pemain dan Kepribadian Sepakbola FIFA Abad Ini pada tahun 2004.
Figur Beckenbauer sangatlah ikonik, terutama berkat perannya sebagai "Libero," pemain bebas di belakang lini pertahanan yang menentukan tempo permainan.
Membela Timnas Jerman sebanyak 103 kali antara September 1965 dan Februari 1977, Beckenbauer memimpin "generasi emas" Jerman meraih gelar juara Kejuaraan Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974 yang digelar di kandang sendiri.
Di level klub, Beckenbauer berjaya bersama Bayern Muenchen dan Hamburg, dengan raihan 3 trofi Piala Champions Eropa, 1 Piala Winners, 5 gelar juara Bundesliga, dan 4 gelar juara Piala Jerman.
Selepas karier gemilangnya di Jerman, Beckenbauer hijrah ke New York Cosmos pada 1977, sekaligus menandai akhir karier internasionalnya. Di Amerika Serikat, ia berduet dengan Pele dan mempersembahkan 3 gelar NASL.
Beckenbauer kembali ke Jerman pada 1980 dan mempersembahkan trofi terakhirnya sebagai pemain bersama Hamburg. Usai petualangan singkat kembali ke Cosmos, ia resmi gantung sepatu pada 1983, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-38.
Tahun berikutnya, Beckenbauer memulai kiprahnya sebagai pelatih Timnas Jerman. Ia berhasil membawa Jerman ke dua final Piala Dunia, dan akhirnya mengangkat trofi pada 1990 setelah mengalahkan Argentina 1-0 di Italia.
Kiprah kepelatihan Beckenbauer berlanjut dengan raihan gelar juara liga Prancis bersama Marseille pada tahun berikutnya. Di Bayern Muenchen, ia juga kembali memetik dua trofi juara dalam dua periode kepelatihannya.
Beckenbauer pernah menjabat sebagai presiden Bayern Muenchen hingga 2009. Ia juga berperan penting dalam kemenangan Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, dengan menjelajahi penjuru negeri menggunakan helikopter untuk menyaksikan 46 dari 64 pertandingan yang digelar.
Kepergian Franz Beckenbauer meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepakbola. Sosoknya akan dikenang sebagai legenda dengan bakat luar biasa, kepemimpinan yang kuat, dan kontribusi tak ternilai bagi kejayaan sepakbola Jerman.
Selamat jalan, Der Kaiser. Terima kasih atas segalanya.
Komentar