Banjar Adat Pegubugan Gelar Napak Pertiwi, Nyejer 15 Hari
AMLAPURA, NusaBali - Ida Bhatara Sakti matapakan barong napak pertiwi dengan mengelilingi wilayah Banjar Adat Pegubugan, Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem pada Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (9/1), sore. Upacara yang berlangsung setiap satu tahun sekali ini nyejer selama 15 hari.
Prosesi upacara dipuput Ida Bagus Mangku Bajra Taman, sedangkan warga Banjar Adat Pegubugan di bawah koordinasi Kelian Banjar Pegubugan I Wayan Witrawan didampingi Sekretaris I Ketut Wijana, Bendahara I Made Mawa, Bhaga Parahyangan I Wayan Gede Sumandika, Bhaga Pawongan I Made Puja Astawa dan Bhaga Palemahan I Nengah Sudarta.
Prosesi diawali nedunang Ida Bhatara Sakti dan Ida Bhatara Istri, selanjutnya keliling wilayah Banjar Adat Pegubugan, kemudian dilinggihang di palinggih khusus di depan Bale Banjar Adat Pegubugan, di sana krama melaksanakan persembahyangan.
Witrawan mengatakan, tujuan napak pertiwi agar krama Banjar Adat Pegubugan dikaruniai keselamatan lahir dan bathin. Napak pertiwi juga diartikan Ida Bhatara sedang nodia, melakukan pemantauan, agar wilayah Banjar Adat Pegubugan selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Witrawan menambahkan, selama ini krama Banjar Adat Pegubugan, telah beberapa kali nedungan Ida Bhatara Sakti jika tengah terjadi wabah. Misalnya, wabah muntaber, kolera, flu burung, Covid-19 dan yang lain-lain.
"Upacara napak pertiwi rutin dilaksanakan setahun sekali," jelasnya. Pertama digelar napak pertiwi tahun 1958, karena terjadi wabah muntaber, saat itu Ida Bhatara Nyejer 42 hari, setiap hari krama Banjar Pegubugan, menggelar persembahyangan, disertai makemit (bermalam).
Ida Mangku Bagus Bajra Taman mengatakan Ida Bhatara nyejer selama 15 hari dan masineb, Buda Kliwon Gumbreg, Rabu (24/1) mendatang. “Mari bersama-sama mohon keselamatan melalui upacara napak pertiwi,” pintanya. 7 k16
Prosesi diawali nedunang Ida Bhatara Sakti dan Ida Bhatara Istri, selanjutnya keliling wilayah Banjar Adat Pegubugan, kemudian dilinggihang di palinggih khusus di depan Bale Banjar Adat Pegubugan, di sana krama melaksanakan persembahyangan.
Witrawan mengatakan, tujuan napak pertiwi agar krama Banjar Adat Pegubugan dikaruniai keselamatan lahir dan bathin. Napak pertiwi juga diartikan Ida Bhatara sedang nodia, melakukan pemantauan, agar wilayah Banjar Adat Pegubugan selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Witrawan menambahkan, selama ini krama Banjar Adat Pegubugan, telah beberapa kali nedungan Ida Bhatara Sakti jika tengah terjadi wabah. Misalnya, wabah muntaber, kolera, flu burung, Covid-19 dan yang lain-lain.
"Upacara napak pertiwi rutin dilaksanakan setahun sekali," jelasnya. Pertama digelar napak pertiwi tahun 1958, karena terjadi wabah muntaber, saat itu Ida Bhatara Nyejer 42 hari, setiap hari krama Banjar Pegubugan, menggelar persembahyangan, disertai makemit (bermalam).
Ida Mangku Bagus Bajra Taman mengatakan Ida Bhatara nyejer selama 15 hari dan masineb, Buda Kliwon Gumbreg, Rabu (24/1) mendatang. “Mari bersama-sama mohon keselamatan melalui upacara napak pertiwi,” pintanya. 7 k16
Komentar