Denpasar Masih Kekurangan Ratusan Guru
Gara-gara Cut Off Dapodik di Pertengahan Tahun
DENPASAR, NusaBali - Kota Denpasar saat ini masih mengalami kekurangan ratusan guru untuk jenjang SD dan SMP. Meskipun sudah ada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), namun kekurangan guru dipastikan terus ada lantaran banyaknya guru yang pensiun, sementara formasi guru ASN sangat terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar Anak Agung Gde Wiratama, mengatakan selain banyaknya guru pensiun, juga terkait dengan cut off di Dapodik.
Hasil cut off tersebut baru diproses dengan keluarnya seleksi untuk formasi guru hampir 1,5 tahun kemudian. Bahkan, saat ini Kota Denpasar masih kekurangan sekitar 600-an guru.
“Pelaksanaan cut off untuk tenaga kependidikan dilakukan di bulan Agustus (2023), seleksi untuk guru PPPK baru dilakukan tahun depannya,” kata Agung Wiratama.
Dia mengatakan, untuk seleksi PPPK guru tahun 2023 kemarin merupakan hasil cut off Agustus 2023 lalu. “Jadi 16 bulan menunggu sampai keluar SK. Bahkan sekarang yang seleksi 2023 kemarin SK-nya belum keluar. Padahal kan sudah lewat tahun 2023,” ujarnya.
Masalah lain kemudian muncul, di mana guru kontrak yang lulus PPPK tidak bisa diganti dengan guru kontrak baru. “Guru kontrak yang lulus PPPK itu kan tidak hanya melamar di sekolahnya saja. Bisa saja sekolah lain. Jadi kalau SK sudah keluar, otomatis dia pindah ke sekolah lain. Sekolah yang ditinggalkan ini akan kekurangan,” imbuh Agung Wiratama.
Dan untuk melengkapi kekurangan guru hanya mengandalkan dana BOS yang terbatas. Tak hanya sekolah negeri yang mengalami hal itu, sekolah swasta pun sama. Bahkan ada sekolah swasta yang sampai membuat kebijakan khusus agar guru tersebut tidak pindah dengan alasan melamar PPPK dengan memberikan jaminan kesejahteraan.
Untuk diketahui, Kota Denpasar mendapatkan formasi PPPK sebanyak 1.299 di tahun 2023 kemarin. Dari jumlah itu untuk tenaga fungsional teknis jumlah formasi sebanyak 105. Kemudian untuk tenaga kesehatan sebanyak 600 formasi dan tenaga guru sebanyak 594 formasi. Dan hingga kini SK untuk hasil seleksi PPPK ini belum keluar. 7 mis
Hasil cut off tersebut baru diproses dengan keluarnya seleksi untuk formasi guru hampir 1,5 tahun kemudian. Bahkan, saat ini Kota Denpasar masih kekurangan sekitar 600-an guru.
“Pelaksanaan cut off untuk tenaga kependidikan dilakukan di bulan Agustus (2023), seleksi untuk guru PPPK baru dilakukan tahun depannya,” kata Agung Wiratama.
Dia mengatakan, untuk seleksi PPPK guru tahun 2023 kemarin merupakan hasil cut off Agustus 2023 lalu. “Jadi 16 bulan menunggu sampai keluar SK. Bahkan sekarang yang seleksi 2023 kemarin SK-nya belum keluar. Padahal kan sudah lewat tahun 2023,” ujarnya.
Masalah lain kemudian muncul, di mana guru kontrak yang lulus PPPK tidak bisa diganti dengan guru kontrak baru. “Guru kontrak yang lulus PPPK itu kan tidak hanya melamar di sekolahnya saja. Bisa saja sekolah lain. Jadi kalau SK sudah keluar, otomatis dia pindah ke sekolah lain. Sekolah yang ditinggalkan ini akan kekurangan,” imbuh Agung Wiratama.
Dan untuk melengkapi kekurangan guru hanya mengandalkan dana BOS yang terbatas. Tak hanya sekolah negeri yang mengalami hal itu, sekolah swasta pun sama. Bahkan ada sekolah swasta yang sampai membuat kebijakan khusus agar guru tersebut tidak pindah dengan alasan melamar PPPK dengan memberikan jaminan kesejahteraan.
Untuk diketahui, Kota Denpasar mendapatkan formasi PPPK sebanyak 1.299 di tahun 2023 kemarin. Dari jumlah itu untuk tenaga fungsional teknis jumlah formasi sebanyak 105. Kemudian untuk tenaga kesehatan sebanyak 600 formasi dan tenaga guru sebanyak 594 formasi. Dan hingga kini SK untuk hasil seleksi PPPK ini belum keluar. 7 mis
Komentar