30 Pelajar Terjun di TPA Suwung
Jadi Agen Perubahan, Ikuti Youth Zero Waste Bootcamp
PPLH Bali menganggap penting melibatkan generasi muda karena sebagai agen perubahan dan mewarisi bumi ini
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 30 pelajar dari SMA/SMK di Kota Denpasar terjun mengikuti kegiatan Youth Zero Waste Bootcamp di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan selama tiga hari, 11-13 Januari 2023. Melalui kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) ini diharapkan membentuk generasi muda menjadi agen perubahan hidup berkelanjutan.
Zero Waste Month sendiri adalah inisiatif nol sampah dalam Zero Waste Youth Manifesto yang berawal di Filipina dan kemudian berkembang sebagai perayaan global tiap Januari sejak 2021. Pada hari kedua dan ketiga nanti para peserta bootcamp akan mengikuti diskusi dan mempresentasikan hasil pengamatan di TPA Suwung.
Sebanyak 30 pelajar dari SMA/SMK di Kota Denpasar terjun mengikuti kegiatan Youth Zero Waste Bootcamp di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan selama tiga hari, 11-13 Januari 2023. Melalui kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) ini diharapkan membentuk generasi muda menjadi agen perubahan hidup berkelanjutan.
Zero Waste Month sendiri adalah inisiatif nol sampah dalam Zero Waste Youth Manifesto yang berawal di Filipina dan kemudian berkembang sebagai perayaan global tiap Januari sejak 2021. Pada hari kedua dan ketiga nanti para peserta bootcamp akan mengikuti diskusi dan mempresentasikan hasil pengamatan di TPA Suwung.
Direktur PPLH Bali, Catur Yudha Hariani mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Zero Waste Month sekaligus mendukung implementasi Peraturan Gubernur Nomor 97/2018 tentang pengurangan timbulan sampah plastik sekali pakai di Provinsi Bali, serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 47/2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.
Mengangkat tema ‘KemBali Ajeg Bali: Tempo Doeloe Sing Ada Luhu’, pada hari pertama para siswa mengunjungi TPA Suwung untuk melihat langsung aktivitas di TPA yang sempat mengalami kebakaran panjang beberapa waktu lalu.
Di TPA Suwung sebagai obyek belajar utama dalam bootcamp, peserta diajak melakukan observasi dan menggali informasi tentang sampah dikaitkan dengan isu lingkungan, ekonomi, sosial-budaya, kesehatan masyarakat hingga teknologi dan inovasi.
Selain itu, peserta dibekali materi dan praktik solusi penanganan sampah, sekolah ekologis, zero waste cities, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan sistem guna ulang yang berlangsung di Kantor PPLH Bali. “Youth Zero Waste Bootcamp tiada lain mendorong pola hidup berkelanjutan dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai sebagai nilai-nilai tradisional yang sesungguhnya sudah kita miliki dan perlu diwarisi terus menerus oleh generasinya,” ujar Catur Hariani di sela-sela kegiatan.
PPLH Bali menganggap penting melibatkan generasi muda karena sebagai agen perubahan dan mewarisi bumi ini. Catur Hariani mengatakan, saat ini banyak generasi muda yang sudah tidak memahami kearifan lokal khususnya terkait dengan pelestarian alam. Oleh karena itu PPLH Bali ingin mengajak generasi muda (Gen Z) memahami KemBali Ajeg.
“Mengikuti bootcamp selama tiga hari diharapkan meningkatkan kesadaran dan kapasitas generasi muda tentang peran mereka dalam pengelolaan sampah berkelanjutan, mendorong dan menginspirasi generasi muda aksi nyata dalam pengelolaan sampah berkelanjutan,” kata Catur Hariani. cr78
Komentar