Tiap Parpol KGB Dapat Jatah Ajukan Satu Calon Bupati
Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI secara resmi membuka penjaringan dan penyaringan bakal Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar untuk Pilkada 2018.
Pengambilan Formulir Dimulai Kemarin
GIANYAR, NusaBali
Penjaringan di KGB diawali dengan pengamilan formulir bakal calon selama hampir sepekan, 20-25 Juli 2017. Tiap parpol pendukung KGB mendapat jatah ajukan satu kandidat Cabup Gianyar.
Mekanisme yang ditempuh dalam penjaringan ini, masing-masing parpol koalisi yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PKPI sama-sama menyebar tiga formulir di internal. Rinciannya, satu formulir untuk posisi Cabup dan dua formulir untuk posisi Cawabup. Itu artinya, tiap parpol KGB berhak ajukan satu kandidat Cabup dan dua kandidat Cawabup.
Keputusan ini diambil dalam rapat pengurus KGB yang melibatkan perwakilan dari empat parpol koalisi, yang digelar di Sekretariat Bersama (Setber) KGB, Jalan Kebo Iwa Gianyar, Kamis (20/7). Rapat kemarin dipimpin Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara (Ketua KGB yang notabene Ketua DPC Demokrat Gianyar) dan I Made Artha Rimbawa (Penanggung Jawab KGB yang notabene Ketua DPC Gerindra Gianyar).
Usai rapat yang berlangsung selama 1,5 jam mulai pukul 10.30 hingga 12.00 Wita kemarin, Cok Asmara menjelaskan KGB memberikan kesempatan yang sama dan selus-luasnya kepada parpol koalisi untuk mendaftarkan kadernya, baik sebagai kandidat Cabup maupun Cawabup Gianyar. Karena itu, dalam rapat kemarin KGB juga menyepakati setiap parpol koalisi berhak dan wajib mengambil masing-masing tiga formulir.
Menurut Cok Asmara, satu formulir Cabup dan dua formulir Cawabup yang diberikan kepada masing-masing parpol koalisi itu, selain untuk mendaftarkan kader internal, juga bisa ajukan figur non kader. “Kami di KGB juga membuka pendaftaran figur umum, baik dari kader partai maupun figur independen,” tandas politisi asal Puri Agung Ubud yang sudah dua kali periode duduk sebagai anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Gianyar ini.
Cok Asmara menegaskan, masa pengambilan formulir bakal calon dibuka KGB selama hampor sepekan, 20-25 Juli 2017. Sedangkan pengembalian formulir alias pendaftaran bakal calon ke KGB dibuka 25-31 Juli 2017. Selanjutnya, KGB akan melakukan survei kandidat untuk mengukur elektabilitas figur.
Menurut Cok Asmara, figur yang akan disurvei dibatasi hanya mereka yang mendaftar nyalon di KGB. Namun, sejauh ini KGB belum membahas apakah akan langsung mensurvei paket calon atau hanya survei figur. “Teknis survei ini akan dibahas lebih laniut,” tandas anggota Komisi IV DPRD Bali ini.
Sementara itu, seusai rapat kemarin, perwakilan empat parpol anggota KGB langsung mengambil masing-masing tiga formulir (satu untuk posisi Cabup dan dua untuk posisi Cawabup Gianyar). Formulir diserahkan langsung oleh Ketua KGB Cok Asmara kepada para perwakilan partai.
Perwakilan Golkar, Kadek Yuda, mengakui partainya sangat membutuhkan koalisi dan bergabung di KGB, karena kekurangan kursi untuk usung paket calon secara mandiri ke Pilkada Gianyar 2018. Masalahnya, Golkar hanya punya 7 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014 atau berkekuatan 17,50 persen suara parlemen. Golkar kekurangan 1 kursi lagi (2,50 persen suara parlemen) untuk memenuhi syarat mini-mal 20,00 persen suara.
“Kami pastinya akan mendaftarkan kader sendiri ke KGB sebagai Calon Bupati Gianyar. Kami siap mengikuti mekanisme yang berlaku di KGB,” jelas Kadek Yuda yang kini Wakil Ketua Bidang OKK Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPD II Golkar Gianyar.
Ditanya tentang rencana Golkar yang akan mendaftarkan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah ke KGB, menurut Kadek Yuda, hal itu, masih menunggu proses di internal partainya. Namun, politisi asal Desa Serongga, Kecamatan Gianyar yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar dua periode (2004-2009, 2009-2014) ini menyatakan KGB pastinya tidak konyol dalam mengusung paket calon ke Pilkada.
Cok Ibah sendiri sudah mendaftar sebagai bakal Cabup di DPD II Golkar Gianyar, sepekan lalu. Cok Ibah merupakan politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang telah dua periode duduk di DPRD Bali Dapil Gianyar. Politisi dan tokoh adat ini juga sempat menjabat Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2019, selain menjadi anggota DPRD Gianyar 20040-2009. *lsa
Komentar