Dibentuk Jadi Unggulan, Belasan Desa Wisata Diberikan Penguatan
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 12 dari 75 desa wisata yang terbentuk di Buleleng, tahun ini mendapatkan program penguatan. Belasan desa wisata ini disiapkan sebagai desa wisata unggulan dan pilot project pengembangan desa wisata lainnya. Penguatan akan diberikan dalam enam bulan penuh dan ditargetkan di akhir tahun sudah ada dampak.
Belasan desa wisata yang dimaksud yakni Desa Madenan di Kecamatan Tejakula, Desa Mengening di Kecamatan Kubutambahan, Desa Lemukih di Kecamatan Sawan, Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada, Desa Gobleg di Kecamatan Banjar, Desa Mayong, Desa Lokapaksa, Desa Munduk Bestala dan Desa Umeanyar di Kecamatan Seririt, Desa Sumberkima di Kecamatan Gerokgak dan Desa Anturan di Kecamatan Buleleng.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara Kamis (11/1) kemarin mengatakan, pemilihan 12 desa wisata yang dijadikan pilot project karena dinilai greget dalam pengembangan desa wisatanya. Selanjutnya seluruh stakeholder desa akan dihadirkan untuk diberikan pemahaman yang sama. Yang meliputi perbekel, kelian desa adat, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD).
“Nilai tambah yang kami harapkan dari desa wisata, masyarakatnya tetap bekerja sesuai profesi masing-masing namun ada ekosistem baru dari pengembangan pariwisata desa yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan desa maupun masyarakatnya,” terang Dody.
Selain diberikan pembinaan dan pelatihan tata kelola kepariwisataan, masing-masing desa wisata ini akan diidentifikasi kekhasan untuk dijadikan branding dan keunggulan, sebagai daya tarik utama. Baik dari segi Daya Tarik Wisata (DTW), paket wisata, atraksi, maupun produk kerajinan lokal yang bisa dijadikan oleh-oleh wisatawan.
Seluruh penguatan ini akan dilakukan dari bulan Maret-Juni yang diisi dengan pelatihan pengelolaan desa wisata, pelatihan Pokdarwis, pelatihan pemandu wisata, pelatihan pembuatan paket wisata desa, pelatihan balawista, manajemen pengelolaan DTW. Termasuk produk unggulan pertanian dan produk turunannya.
Hasil dari pelatihan dan penguatan yang telah dilakukan akan di aktualisasi pada pertengahan hingga akhir tahun ini. “Harapannya nantinya desa-desa ini akan menjadi desa yang memang unggul, memiliki kemampuan mewujudkan sapta pesona di desanya. Sehingga jadi trigger dan tahun depan bisa meningkatkan pariwisata desa lewat APBDes.,” terang Dody.7 k23
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara Kamis (11/1) kemarin mengatakan, pemilihan 12 desa wisata yang dijadikan pilot project karena dinilai greget dalam pengembangan desa wisatanya. Selanjutnya seluruh stakeholder desa akan dihadirkan untuk diberikan pemahaman yang sama. Yang meliputi perbekel, kelian desa adat, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD).
“Nilai tambah yang kami harapkan dari desa wisata, masyarakatnya tetap bekerja sesuai profesi masing-masing namun ada ekosistem baru dari pengembangan pariwisata desa yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan desa maupun masyarakatnya,” terang Dody.
Selain diberikan pembinaan dan pelatihan tata kelola kepariwisataan, masing-masing desa wisata ini akan diidentifikasi kekhasan untuk dijadikan branding dan keunggulan, sebagai daya tarik utama. Baik dari segi Daya Tarik Wisata (DTW), paket wisata, atraksi, maupun produk kerajinan lokal yang bisa dijadikan oleh-oleh wisatawan.
Seluruh penguatan ini akan dilakukan dari bulan Maret-Juni yang diisi dengan pelatihan pengelolaan desa wisata, pelatihan Pokdarwis, pelatihan pemandu wisata, pelatihan pembuatan paket wisata desa, pelatihan balawista, manajemen pengelolaan DTW. Termasuk produk unggulan pertanian dan produk turunannya.
Hasil dari pelatihan dan penguatan yang telah dilakukan akan di aktualisasi pada pertengahan hingga akhir tahun ini. “Harapannya nantinya desa-desa ini akan menjadi desa yang memang unggul, memiliki kemampuan mewujudkan sapta pesona di desanya. Sehingga jadi trigger dan tahun depan bisa meningkatkan pariwisata desa lewat APBDes.,” terang Dody.7 k23
1
Komentar