Mahasiswa MBKM Bina Desa Universitas Udayana Tingkatkan Kualitas Jeruk hingga Catatkan Kekayaan Intelektual
Universitas Udayana
UNUD
Merdeka Belajar Kampus Merdeka
MBKM
MBKM Bina Desa
Desa Abuan
Kecamatan Kintamani
BANGLI, NusaBali.com - Universitas Udayana (Unud) melalui Biro Kemahasiswaan kembali menyelenggarakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Bina Desa yang rangkaiannya telah dimulai sejak bulan Februari 2023.
Unud mendanai total 8 proposal yang telah diajukan oleh 8 tim, salah satu dari ke-8 tim tersebut adalah Tim Bina Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Tim Bina Desa Abuan mengangkat permasalahan pertanian, khususnya pada perkebunan jeruk yang menjadi pokok permasalahan utama pada proposal yang diajukan. Seperti diketahui, Kintamani menjadi salah satu wilayah pemasok jeruk di Provinsi Bali.
Proses riset dan survei awal telah dilaksanakan Tim Bina Desa Abuan sejak bulan Maret 2023 dan pendalamannya dilakukan pada Agustus-September 2023. Berdasarkan hasil riset sederhana dan survei, Tim Bina Desa Abuan mendapatkan informasi penurunan kualitas pohon jeruk yang berpengaruh terhadap produktivitasnya.
Keterangan yang diperoleh dari beberapa informan yang berkaitan menimbulkan hipotesis bahwa menurunnya kualitas pohon jeruk diakibatkan oleh kandungan tanah. Dengan adanya permasalahan tersebut Tim Bina Desa Abuan membawa gagasan program penyehatan lahan menggunakan media bio-urine sebagai pupuk cair dalam meningkatkan kualitas lahan yang cenderung sudah rusak agar dapat lebih produktif.
Tim Bina Desa memulai pelaksanaan MBKM Bina Desa pada bulan September dengan berfokus pada masalah utama dan juga aspek-aspek sosial kemasyarakatan lainnya. Pada pelaksanaan program utama yaitu penyehatan lahan menggunakan bio-urine dilakukan pada lahan percontohan (demonstration plot) seluas 1 are dan diawali dengan melakukan modifikasi terhadap kandang sapi yang dijadikan sebagai sarana utama mendapatkan produk bio-urine.
Proses penyehatan lahan menggunakan media bio-urine selama kurun waktu 2 bulan, dilakukan delapan kali penyiraman bio-urine pada lahan percontohan secara rutin, mulai terlihat perubahan lahan yang dianalisis melalui beberapa indikator sifat tanah yaitu sifat biologi, fisika, dan kimianya dengan perbandingan tanah yang tidak disiramkan bio-urine. Melalui analisis beberapa indikator sifat tanah tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan keragaman spesies tanah yang hidup, karakteristik fisik dan struktur tanah, serta reaktivitas kimia tanah, lahan dengan penerapan penyehatan lahan menggunakan bio-urine tergolong subur dibandingkan lahan yang tidak menggunakan bio-urine.
Selain berupaya melakukan penyehatan lahan, Tim Bina Desa Abuan juga berupaya mengajukan pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal dari kebudayaan yang ada di Desa Abuan. Diawali dengan penggalian informasi, akhirnya Tim Bina Desa Abuan berhasil mencatatkan kebudayaan yang ada di Desa Abuan yaitu Tari Rejang Khayang sebagai Kekayaan Intelektual Komunal.
“Saya selaku Perbekel di Desa Abuan tentunya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh adik-adik mahasiswa Bina Desa. Terlebih lagi dengan adanya pencatatan ini, ini merupakan suatu hal yang luar biasa karena menjadi salah satu upaya pelestarian budaya,” kata Perbekel Desa Abuan, I Nyoman Budiarta.
I Gusti Ngurah Made Prabhaswara selaku wakil ketua Bina Desa Abuan juga menambahkan “Saya selaku Kepala Departemen Kebudayaan dari BEM Universitas Udayana tahun 2023 yang kebetulan tergabung dalam Tim Bina Desa Abuan memang sangat menginginkan jika setiap daerah dapat mencatatkan kebudayaan khas daerahnya. Tari Rejang Khayang khususnya menjadi salah satu dari 50 budaya yang telah kami di BEM catatkan selama periode 2023”.
Selain program utama terkait pertanian, Tim Bina Desa Abuan juga melakukan program kerja bantu desa guna mendekatkan diri kepada masyarakat dan lebih mengetahui keadaan dan kehidupan warga Desa Abuan, terdapat tiga program kerja desa yang telah Tim Bina Desa Abuan bantu yaitu Posyandu bagi balita, orang dewasa dan lansia, Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping Asi (MPASI), serta Posyandu Remaja.
1
Komentar