2024, RI Impor 3 Juta Ton Beras
DENPASAR, NusaBali.com - Tahun 2024 ini, RI bakal mengimpor 3 juta ton beras akibat pergeseran kalender pertanian karena El Nino.
Angka rencana impor beras tahun ini terbilang lebih rendah dari impor tahun lalu. Pada 2023 silam, RI mengimpor beras sebanyak 3,5 juta ton dan telah masuk sepenuhnya ke tanah air pada Januari 2024.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di Denpasar pada Sabtu (13/1/2024) lalu dalam agenda penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.
"Tahun ini juga akan mengimpor (beras) 3 juta ton, dan 2 juta ton pengadaannya sedang dalam proses," ujar Airlangga.
Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, fenomena El Nino berdampak signifikan terhadap produksi beras nasional. Salah satu dampaknya adalah pergeseran jadwal panen raya.
Kalender tanam-panen nasional, jelas Airlangga, bakal mundur dua bulan dari jadwal. Masa tanam sebagian besar baru dimulai Januari ini sehingga musim panen mundur hingga bulan Mei atau Juni mendatang.
"Ini membuktikan bahwa climate change atau perubahan cuaca itu sesuatu yang riil dan sangat mempengaruhi kondisi pangan," ungkap Airlangga.
Selain mengimpor beras untuk memastikan kondisi pangan nasional, pemerintah juga bakal melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino tahun ini.
BLT senilai Rp 400.000 ini direncanakan berlanjut hingga prediksi jadwal panen raya nasional yakni Juni 2024. *rat
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di Denpasar pada Sabtu (13/1/2024) lalu dalam agenda penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.
"Tahun ini juga akan mengimpor (beras) 3 juta ton, dan 2 juta ton pengadaannya sedang dalam proses," ujar Airlangga.
Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, fenomena El Nino berdampak signifikan terhadap produksi beras nasional. Salah satu dampaknya adalah pergeseran jadwal panen raya.
Kalender tanam-panen nasional, jelas Airlangga, bakal mundur dua bulan dari jadwal. Masa tanam sebagian besar baru dimulai Januari ini sehingga musim panen mundur hingga bulan Mei atau Juni mendatang.
"Ini membuktikan bahwa climate change atau perubahan cuaca itu sesuatu yang riil dan sangat mempengaruhi kondisi pangan," ungkap Airlangga.
Selain mengimpor beras untuk memastikan kondisi pangan nasional, pemerintah juga bakal melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino tahun ini.
BLT senilai Rp 400.000 ini direncanakan berlanjut hingga prediksi jadwal panen raya nasional yakni Juni 2024. *rat
1
Komentar