Masyarakat Bali Optimistis dengan Perekonomian
DENPASAR, NusaBali - Meski perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian, masyarakat Bali menatap tahun 2024 dengan optimisme. Untuk itu perbankan didorong untuk terus menyalurkan kredit.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Ananda R Mooy, menyampaikan perekonomian Bali cepat pulih pasca mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Terlebih, banyaknya wisatawan yang datang ke Bali pada akhir tahun lalu, Ananda optimistis pertumbuhan ekonomi Bali akan meningkat dibanding periode sebelumnya.
“Saya optimistis, jika pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan III 2023 sebesar 5,35 persen, maka pada triwulan IV akan naik,” ujar Ananda saat menghadiri pembukaan cabang Bank Mas di Denpasar, Senin (15/1).
OJK mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lembaga keuangan di Bali bertumbuh cukup pesat. Per November 2023 pertumbuhan year on year (y-o-y) mencapai 20 persen. Namun, di sisi lain penyaluran kredit masih cukup rendah di kisaran 60 persen.
“Terjadi gap yang cukup besar sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) Bali masih rendah,” ucap Ananda.
Kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali R Erwin Soeriadimadja dalam kesempatan yang sama mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Bali yang mencapai 5,35 persen pada triwulan III tahun 2023, diharapkan semakin tumbuh kuat pada tahun ini.
Tiga sektor masih akan menjadi motor penggerak ekonomi di Pulau Dewata, yakni akomodasi, makanan dan minuman, perdagangan dan transportasi, dan pergudangan.
“Tiga sektor ini yang akan menjadi ‘engine of growth’ di Provinsi Bali,” ujar Erwin.
Erwin menambahkan pertumbuhan ekonomi juga akan didukung optimisme masyarakat Bali menghadapi ekonomi di masa mendatang. Dia mengungkapkan, nilai indeks keyakinan konsumen masyarakat di Bali belakangan sangat tinggi. Di bulan Desember 2023 misalnya tercatat sebesar 141,1, tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).
“Ini berarti masyarakat Bali yakin dengan perekonomian di Bali dan prospeknya ke depan,” kata Erwin.
Tren peningkatan keyakinan konsumen di Bali tersebut terus berlanjut dalam lima bulan terakhir, disebabkan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan domestik (wisdom) yang berkunjung ke Bali. 7 cr78
1
Komentar