Branding UMKM, Gandeng Perguruan Tinggi dan Swasta
Ada sekitar 27 ribu UMKM di Badung. Dengan memberikan pendampingan diharapkan dapat memiliki daya saing.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung akan berupaya menggandeng perguruan tinggi (akademisi) dan pihak swasta untuk membranding produk para pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuannya agar produk UMKM di Gumi Keris bisa memiliki daya saing.
“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia bersama Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) yang telah memberikan pendampingan dalam setahun terakhir. Itu luar biasa mengubah pola perilaku pelaku UMKM kita di Badung, khususnya yang ada di Pantai Jerman,” ujar Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Made Widiana, Senin (15/1) petang kemarin.
Berkat pendampingan yang dilakukan, lanjutnya, pelaku UMKM tidak hanya bisa berjualan saja, melainkan mampu meningkatkan kualitas produk. “Kami harapkan apa yang sudah dilakukan kepada pelaku UMKM di Pantai Jerman bisa dilanjutkan, dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM lainnya,” harap Widiana.
Saat ini menurut Widiana ada sekitar 27 ribu UMKM di Badung. Dengan memberikan pendampingan diharapkan para pelaku UMKM dapat memiliki daya saing. “Sekarang kan eranya sudah digital, jadi dengan pendampingan itu pelaku UMKM juga diharapkan bisa memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah menjalani pelatihan intensif sepanjang 2023, sebanyak 40 pelaku UMKM di Pantai Jerman meraih kesuksesan dengan kemajuan yang signifikan. Acara penutupan program yang bertajuk Family Beach Day & Graduation UMKM berlangsung di area Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Badung pada Minggu (14/1) sore.
Regional Public Affairs Manager CCEP Indonesia Armytanti Hanum Kasmito, mengatakan melalui program pelatihan dan pendampingan komunitas UMKM di Pantai Jerman yang telah berjalan sepanjang tahun 2023, CCEP Indonesia ingin mewujudkan UMKM yang naik kelas dan bernilai unggul di tengah meningkatnya persaingan usaha yang semakin kreatif dan berteknologi digital. Dikatakan, selama setahun pendampingan, para pelaku UMKM diberikan materi pelatihan dasar kewirausahaan, aspek pemodalan dan pemasaran, solusi permasalahan keuangan, manajemen pelaporan keuangan, permasalahan legalitas usaha dan produk, merek serta hak cipta, hingga pemanfaatan teknologi digital telah diberikan melalui kolaborasi aksi (KolaborAksi) berbagai pemangku kepentingan yang juga dilibatkan dalam program ini.
Di samping itu, penekanan terhadap karakter sikap dan perilaku dasar sebagai pelaku UMKM menjadi syarat yang penting dalam program ini sebagai upaya peningkatan dan perkembangan usaha. “Kami berharap, citra positif komunitas UMKM di Pantai Jerman akan semakin menjadi perhatian bersama berbagai pihak yang lebih luas lagi dan tentunya berkelanjutan. Terlebih sektor UMKM merupakan salah satu penopang stabilitas sistem keuangan dan perekonomian untuk mencapai ketahanan ekonomi sebuah negara, termasuk juga membantu memperkuat perekonomian daerah di sektor pariwisata,” kata Armytanti. 7 asa, ant
Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung akan berupaya menggandeng perguruan tinggi (akademisi) dan pihak swasta untuk membranding produk para pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuannya agar produk UMKM di Gumi Keris bisa memiliki daya saing.
“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia bersama Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) yang telah memberikan pendampingan dalam setahun terakhir. Itu luar biasa mengubah pola perilaku pelaku UMKM kita di Badung, khususnya yang ada di Pantai Jerman,” ujar Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Made Widiana, Senin (15/1) petang kemarin.
Berkat pendampingan yang dilakukan, lanjutnya, pelaku UMKM tidak hanya bisa berjualan saja, melainkan mampu meningkatkan kualitas produk. “Kami harapkan apa yang sudah dilakukan kepada pelaku UMKM di Pantai Jerman bisa dilanjutkan, dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM lainnya,” harap Widiana.
Saat ini menurut Widiana ada sekitar 27 ribu UMKM di Badung. Dengan memberikan pendampingan diharapkan para pelaku UMKM dapat memiliki daya saing. “Sekarang kan eranya sudah digital, jadi dengan pendampingan itu pelaku UMKM juga diharapkan bisa memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah menjalani pelatihan intensif sepanjang 2023, sebanyak 40 pelaku UMKM di Pantai Jerman meraih kesuksesan dengan kemajuan yang signifikan. Acara penutupan program yang bertajuk Family Beach Day & Graduation UMKM berlangsung di area Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Badung pada Minggu (14/1) sore.
Regional Public Affairs Manager CCEP Indonesia Armytanti Hanum Kasmito, mengatakan melalui program pelatihan dan pendampingan komunitas UMKM di Pantai Jerman yang telah berjalan sepanjang tahun 2023, CCEP Indonesia ingin mewujudkan UMKM yang naik kelas dan bernilai unggul di tengah meningkatnya persaingan usaha yang semakin kreatif dan berteknologi digital. Dikatakan, selama setahun pendampingan, para pelaku UMKM diberikan materi pelatihan dasar kewirausahaan, aspek pemodalan dan pemasaran, solusi permasalahan keuangan, manajemen pelaporan keuangan, permasalahan legalitas usaha dan produk, merek serta hak cipta, hingga pemanfaatan teknologi digital telah diberikan melalui kolaborasi aksi (KolaborAksi) berbagai pemangku kepentingan yang juga dilibatkan dalam program ini.
Di samping itu, penekanan terhadap karakter sikap dan perilaku dasar sebagai pelaku UMKM menjadi syarat yang penting dalam program ini sebagai upaya peningkatan dan perkembangan usaha. “Kami berharap, citra positif komunitas UMKM di Pantai Jerman akan semakin menjadi perhatian bersama berbagai pihak yang lebih luas lagi dan tentunya berkelanjutan. Terlebih sektor UMKM merupakan salah satu penopang stabilitas sistem keuangan dan perekonomian untuk mencapai ketahanan ekonomi sebuah negara, termasuk juga membantu memperkuat perekonomian daerah di sektor pariwisata,” kata Armytanti. 7 asa, ant
1
Komentar