TPID Badung Gelar HLM
Jaga Pasokan dan Stabilitas Harga Jelang Hari Raya
MANGUPURA, NusaBali - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Badung menggelar High Level Meeting (HLM) di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Selasa (16/1). HLM digelar dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Nyepi Tahun Saka 1946, dan Idul Fitri 1445 H.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memimpin langsung HLM TPID tersebut. Turut hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali GA Diah Utari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Manager SCPP Perum Bulog divisi regional Bali Suudi Mutim, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Badung Septiana Tri Setiowati, dan Kepala OPD terkait di lingkup Pemkab Badung.
Wabup Suiasa mengatakan TPID Badung selalu berupaya mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil dengan upaya pengendalian secara berkesinambungan, koordinasi secara intensif, dan menyelaraskan program-program TPID dengan APBD, sehingga aspek produksi, distribusi dan ekspektasi tetap terjaga dengan baik. “Dilakukan upaya pengendalian inflasi melalui optimalisasi 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif,” ujarnya.
Dikatakan, Pemkab Badung yang ditetapkan sebagai Kabupaten Indek Harga Konsumen (IHK) akan membawa dampak positif, yaitu memiliki angka inflasi sendiri sebagai indikator pembangunan ekonomi, penyusunan APBD dan penetapan UMK, dapat mengawasi pergerakan harga barang/jasa yang menjadi pemicu inflasi/deflasi. Dengan demikian, TPID dapat lebih mudah menentukan kebijakan pengendalian inflasi, sehingga bisa menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan RPJMD.
Di samping membawa keuntungan, sebagai Kabupaten IHK juga akan memiliki konsekuensi bagi daerah, yaitu harus dapat mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. “Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2021, sasaran inflasi tahun 2024 ditetapkan sebesar 2,5+1 persen,” kata Wabup Suiasa.
Masih menurut Wabup Suiasa, dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Nyepi Tahun Caka 1946, dan Idul Fitri 1445 H, harus dilakukan upaya menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga. “Seperti mengintensifkan pemantauan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok, utamanya beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging babi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, sayur-sayuran, buah-buahan dan komoditas sarana upakara,” katanya.
“Melakukan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, kekurangan stok dan penimbunan dengan berkoordinasi dengan Satgas Pangan dari Polresta Denpasar dan Polres Badung. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pasar murah dan operasi pasar dengan memastikan efektivitas penetapan lokasi, waktu dan frekuensinya, sehingga pelaksanaan pasar murah tepat sasaran,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, mengatakan untuk terwujudnya angka inflasi yang rendah dan stabil, maka diperlukan upaya yang lebih fokus dan konkret. Salah satu yang akan dilakukan seperti akan menggelar kegiatan pasar murah menjelang Hari Raya Galungan dan pasar murah di Puspem Badung pada 20 dan 21 Februari 2024. Kemudian, direncanakan operasi pasar menjelang Hari Raya Kuningan bekerja sama dengan Bulog Bali dan Perumda Pasar dan Pangan MGS di Kecamatan Mengwi. Kegiatan yang akan menggandeng pula perangkat kecamatan serta kelurahan/desa ini akan dilaksanakan pada 5-7 Maret 2024.
Di sampung itu, lanjutnya, juga akan dilakukan operasi pasar menyambut Hari Raya Idul Fitri bekerja sama dengan Bulog Bali dan Perumda Pasar dan Pangan MGS. Rencanata kegiatan ini akan dilaksanakan pada 3 dan 5 April 2024 di Kecamatan Kuta Selatan serta Kecamatan Petang. Lanjut pada 16 dan 18 April 2024 di Kecamatan Kuta Utara. “Untuk lokasi akan dikoordinasikan dengan perangkat kecamatan dan kelurahan/desa setempat,” ujar Arjana. 7 asa
Wabup Suiasa mengatakan TPID Badung selalu berupaya mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil dengan upaya pengendalian secara berkesinambungan, koordinasi secara intensif, dan menyelaraskan program-program TPID dengan APBD, sehingga aspek produksi, distribusi dan ekspektasi tetap terjaga dengan baik. “Dilakukan upaya pengendalian inflasi melalui optimalisasi 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif,” ujarnya.
Dikatakan, Pemkab Badung yang ditetapkan sebagai Kabupaten Indek Harga Konsumen (IHK) akan membawa dampak positif, yaitu memiliki angka inflasi sendiri sebagai indikator pembangunan ekonomi, penyusunan APBD dan penetapan UMK, dapat mengawasi pergerakan harga barang/jasa yang menjadi pemicu inflasi/deflasi. Dengan demikian, TPID dapat lebih mudah menentukan kebijakan pengendalian inflasi, sehingga bisa menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan RPJMD.
Di samping membawa keuntungan, sebagai Kabupaten IHK juga akan memiliki konsekuensi bagi daerah, yaitu harus dapat mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. “Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2021, sasaran inflasi tahun 2024 ditetapkan sebesar 2,5+1 persen,” kata Wabup Suiasa.
Masih menurut Wabup Suiasa, dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Nyepi Tahun Caka 1946, dan Idul Fitri 1445 H, harus dilakukan upaya menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga. “Seperti mengintensifkan pemantauan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok, utamanya beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging babi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, sayur-sayuran, buah-buahan dan komoditas sarana upakara,” katanya.
“Melakukan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, kekurangan stok dan penimbunan dengan berkoordinasi dengan Satgas Pangan dari Polresta Denpasar dan Polres Badung. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pasar murah dan operasi pasar dengan memastikan efektivitas penetapan lokasi, waktu dan frekuensinya, sehingga pelaksanaan pasar murah tepat sasaran,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, mengatakan untuk terwujudnya angka inflasi yang rendah dan stabil, maka diperlukan upaya yang lebih fokus dan konkret. Salah satu yang akan dilakukan seperti akan menggelar kegiatan pasar murah menjelang Hari Raya Galungan dan pasar murah di Puspem Badung pada 20 dan 21 Februari 2024. Kemudian, direncanakan operasi pasar menjelang Hari Raya Kuningan bekerja sama dengan Bulog Bali dan Perumda Pasar dan Pangan MGS di Kecamatan Mengwi. Kegiatan yang akan menggandeng pula perangkat kecamatan serta kelurahan/desa ini akan dilaksanakan pada 5-7 Maret 2024.
Di sampung itu, lanjutnya, juga akan dilakukan operasi pasar menyambut Hari Raya Idul Fitri bekerja sama dengan Bulog Bali dan Perumda Pasar dan Pangan MGS. Rencanata kegiatan ini akan dilaksanakan pada 3 dan 5 April 2024 di Kecamatan Kuta Selatan serta Kecamatan Petang. Lanjut pada 16 dan 18 April 2024 di Kecamatan Kuta Utara. “Untuk lokasi akan dikoordinasikan dengan perangkat kecamatan dan kelurahan/desa setempat,” ujar Arjana. 7 asa
1
Komentar