Mangku Pastika Minta SDM Bali Siap Hadapi Perubahan
DENPASAR, NusaBali - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi tahun-tahun mendatang yang penuh perubahan.
Anggota DPD dari Bali Made Mangku Pastika mengatakan, meskipun saat ini pembangunan Bali capaiannya relatif di atas rata-rata nasional, target nasional dan lokal tercapai, masyarakat Bali perlu menyiapkan diri menghadapi tantangan yang selalu berubah dalam beberapa tahun mendatang.
“Kita harus bisa memperkirakan apa yang akan terjadi 10 sampai 20 tahun yang akan datang,” ujarnya saat mengikuti rapat dengan Komite IV DPD dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (16/1).
Gubernur Bali periode 2008–2013 dan 2013–2018 itu mengatakan, meski jadi salah satu yang terbaik secara nasional, indeks pendidikan Bali sedikit menurun saat ini. Mangku Pastika mengingatkan Pemprov Bali terus mendorong peningkatan SDM yang tidak hanya memiliki intelektualitas tinggi namun juga berkarakter kuat.
Dengan demikian, apapun perubahan yang terjadi di masa depan, maka manusia Bali dapat tetap berkontribusi bagi pembangunan Bali maupun nasional.
Mangku Pastika menyebut, Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak bumi ataupun batubara. Karena itu, maka menjadi semakin penting menyiapkan SDM sebagai sumber daya utama pembangunan.
“Intinya bisa mengantisipasi perubahan yang akan terjadi,” tandas mantan Kapolda Bali itu.
Untuk itu, mau tidak mau kualitas sistem pendidikan harus terus ditingkatkan, termasuk kualitas guru. Meski demikian, pihak orangtua juga dituntut tidak lepas tangan untuk ikut mendidik anak-anaknya.
“Enggak bisa diserahkan begitu saja kepada sekolah, orangtua juga harus ikut membina anak-anaknya,” tutur Mangku Pastika.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 secara makro sudah tercapai, bahkan banyak angka yang berada di atas rata-rata nasional.
“Target makro pertumbuhan ekonomi selama 19 tahun dikurangi masa Covid-19 ini relatif tercapai. Kecuali masa Covid karena itu di luar kontrol manusia,” jelasnya.
Secara umum, birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng, tersebut menjabarkan inflasi di Bali selama hampir 20 tahun ini cukup terkendali. “Pengecualian terjadi pasca Covid-19, karena pariwisata baru dibuka dan daya beli masyarakat tiba-tiba melejit sehingga berdampak inflasi. Namun, tahun 2023 inflasi kembali terkendali,” imbuh Sekda Dewa Indra.
Dia menambahkan bahwa tingkat kemiskinan di Bali jauh di bawah nasional. Menurutnya kemiskinan tidak bisa dinihilkan karena ada aspek fisik yang menentukan seperti disabilitas dan demografi. Tentang kemiskinan ekstrem yang mencuat akhir-akhir ini juga masih sangat rendah di Bali.
Mengenai beberapa penurunan seperti di bidang peternakan, perikanan, dan pertanian, Sekda Dewa Indra tidak menampik memang ada produksi yang turun. Namun, ada indikator lain yang harus dilihat seperti nilai tukar petani yang cukup naik. “Produksi menurun tapi dibarengi dengan kenaikan nilai tukar petani, sehingga hal itu bisa diimbangi,” tuturnya. 7 cr78
“Kita harus bisa memperkirakan apa yang akan terjadi 10 sampai 20 tahun yang akan datang,” ujarnya saat mengikuti rapat dengan Komite IV DPD dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (16/1).
Gubernur Bali periode 2008–2013 dan 2013–2018 itu mengatakan, meski jadi salah satu yang terbaik secara nasional, indeks pendidikan Bali sedikit menurun saat ini. Mangku Pastika mengingatkan Pemprov Bali terus mendorong peningkatan SDM yang tidak hanya memiliki intelektualitas tinggi namun juga berkarakter kuat.
Dengan demikian, apapun perubahan yang terjadi di masa depan, maka manusia Bali dapat tetap berkontribusi bagi pembangunan Bali maupun nasional.
Mangku Pastika menyebut, Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak bumi ataupun batubara. Karena itu, maka menjadi semakin penting menyiapkan SDM sebagai sumber daya utama pembangunan.
“Intinya bisa mengantisipasi perubahan yang akan terjadi,” tandas mantan Kapolda Bali itu.
Untuk itu, mau tidak mau kualitas sistem pendidikan harus terus ditingkatkan, termasuk kualitas guru. Meski demikian, pihak orangtua juga dituntut tidak lepas tangan untuk ikut mendidik anak-anaknya.
“Enggak bisa diserahkan begitu saja kepada sekolah, orangtua juga harus ikut membina anak-anaknya,” tutur Mangku Pastika.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 secara makro sudah tercapai, bahkan banyak angka yang berada di atas rata-rata nasional.
“Target makro pertumbuhan ekonomi selama 19 tahun dikurangi masa Covid-19 ini relatif tercapai. Kecuali masa Covid karena itu di luar kontrol manusia,” jelasnya.
Secara umum, birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng, tersebut menjabarkan inflasi di Bali selama hampir 20 tahun ini cukup terkendali. “Pengecualian terjadi pasca Covid-19, karena pariwisata baru dibuka dan daya beli masyarakat tiba-tiba melejit sehingga berdampak inflasi. Namun, tahun 2023 inflasi kembali terkendali,” imbuh Sekda Dewa Indra.
Dia menambahkan bahwa tingkat kemiskinan di Bali jauh di bawah nasional. Menurutnya kemiskinan tidak bisa dinihilkan karena ada aspek fisik yang menentukan seperti disabilitas dan demografi. Tentang kemiskinan ekstrem yang mencuat akhir-akhir ini juga masih sangat rendah di Bali.
Mengenai beberapa penurunan seperti di bidang peternakan, perikanan, dan pertanian, Sekda Dewa Indra tidak menampik memang ada produksi yang turun. Namun, ada indikator lain yang harus dilihat seperti nilai tukar petani yang cukup naik. “Produksi menurun tapi dibarengi dengan kenaikan nilai tukar petani, sehingga hal itu bisa diimbangi,” tuturnya. 7 cr78
Komentar