15 Kandidat Pejabat Eselon II Diajukan ke Meja Gubernur Bali
Sebanyak 15 kandidat dipastikan lolos seleksi Tim Pansel (Panitia Seleksi), untuk mengisi 5 posisi jabatan Eselon II Pemprov Bali yang lowong.
Tim Pansel Jamin Tidak Ada Sogok Menyogok
DENPASAR, NusaBali
Masing-masing posisi jabatan Eselon II meloloskan 3 kandidat, yang diajukan ke Gubernur Bali untuk dipilih salah satunya.
Para kandidat yang lolos seleksi Tim Pansel berjumlah 15 orang ini merupakan pejabat Eselon III (setingkat kepala bagian), yang berebut 5 posisi jabatan Eselon II (setingkat kepala dinas/kepala badan). Rinciannya, 3 kandidat dinyatakan lolos untuk berebut jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, dan 3 kandidat untuk berebut jabatan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
Mereka dinyatakan lolos seleksi Tim Pansel, Jumat (21/7), namun nama-namanya masih dirahasiakan. Mereka diajukan ke meja Gubernur Bali. Selanjutnya, mereka akan digodok lagi oleh Gubernur dan Tim Pansel, untuk kemudian dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ketua Tim Pansel Eselon II Pemprov Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, mengatakan 15 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi ini diperah dari 56 pejabat yang mendaftar. Dari 56 pejabat yang mendaftar, 1 di ataranya tidak ikut seleksi. Hanya 55 orang yang mengikuti seleksi Tim Pansel dengan rangkaian tes administrasi, tes kompetensi, hingga tes wawancara.
Menurut Tjok Pemayun, 15 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi ini sekarang sedang mengikuti rekam jejak oleh Tim Pansel. “Sebanyak 15 nama ini sudah di meja Gubernur Bali. Kami tidak mengumumkan nama-nama 15 orang ini kepada publik sekarang,” ujar Tjok Pemayun yang juga Sekda Provinsi Bali saat dikonfirmasi NusaBali di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (21/7).
Tjok Pemayun berdalih, nama-nama mereka tidak diungkap ke publik, karena 15 kandidat yang lolos seleksi ini disampaikan dulu kepada Gubernur Made Mangku Pastika. Sedangkan Tim Pansel sifatnya memberikan pertimbangan kepada Gubernur. “Yang ambil keputusan adalah beliau (Gubernur). Kami menunggu keputusan beliau,” tegas Tjok Pemayun.
Menurut Tjok Pemayun, hasil seleksi yang meloloskan 15 kandidat untuk berebut 5 kursi jabatan Eselon II ini dipastikan berjalan independen dan tidak ada permainan ‘politik birokrasi’ alias kedekatan, serta bebas dari sogok menyogok. “Tidak ada permainan di sini,” jelas birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini.
Soal rekam jejak yang masih berlangsung, menurut Tjok Pemayun, adalah merekam segala hal menyangkut prestasi, masalah data ada tidaknya pelanggaran kepegawaian, maupun tersangkut pidana bagi kandidat bersangkutan. ”Rekam jejak itu prestasi sebagai PNS, termasuk apakah pernah tersangkut pidana atau tidak, pernah bermasalah apa tidak,” katanya.
Rekam jejak ini menjadi bagian akumulasi penilaian dengan materi tes lainnya. Nantinya, kata Tjok Pemayun, akan ada penilaian dengan akumulasi dari seluruh materi tes. Dari seluruh akumulasi dari tes administrasi, tes kompetensi, tes wawancara, dan rekam jejak, hasilnya akan diumumkan 27 Juli 2017 mendatang.
“Setelah itu, baru akan terpilih masing-masing 1 orang dari 3 kandidat untuk mengisi bidang jabatan Eselon II yang dicari,” papar Tjok Pemayun yang notabene mantan Karo Tata Pemerintahan (Tapem) Provinsi Bali dan Kepala Bappeda Provinsi Bali.
Sebelumnya, Gubernur Made Mangku Pastika sempat mengancam akan tindak tegas jika ada permainan dalam rekrutmen 5 pejabat Eselon II melalui Tim Pansel ini. Gubernur Pastika janji akan gugurkan kandidat yang ketahuan main uang. “Tidak ada bayar membayar, apalagi mengatasnamakan Gubernur. Kalau ada yang begitu, pasti saya tindak,” ancam Gubernur Pastika, Kamis (13/7) lalu.
Ditegaskan Pastika, bukan hanya pelamar yang digugurkan jika ketahuan bermain uang. Pihak yang meloloskannya juga akan kena. “Artinya, mereka yang mengajukan ke saya tanpa mekanisme itu, juga habis. Jadi, kita harus fair,” katanya.
Ada 5 jabatan Eselon II yang dilakukan pengisian melalui proses lelang terbuka (seleksi). Dari 5 kursi jabatan Eselon II yang lowong dan harus dilakukan pengisian itu, 2 posisi di antaranya ‘tanpa tuan’ setelah pejabatnya meninggal dunia. Pertama, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang lowong setelah Dewa Made Buana Duwuran meninggal dunia, 31 Januari 2017 lalu. Kedua, Kadisnaker dan ESDM Provinsi Bali yang lowong setelah Ketut Wija meninggal mendadak akibat serangan jantung saat main tenis di Lapangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, 27 April 2017.
Sedangkan 3 jabatan Eselon II Pemprov Bali lainnya juga masih kosong, karena memang belum terisi sejak perubahan nomenklatur SKPD menjadi OPD per 31 Desember 2016. Tiga kursi Eselon II yang masih diisi Plt ini masing-masing, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Posisi Plt Kadis Pemuda dan Olahraga saat ini dipercayakan kepada TIA Kusuma Wardhani, yang notabene masih menjabat Kadis Pendidikan Provinsi Bali. Sedangkan Plt Kepala Badan Administrasi Pembangunan dipegang I Nengah Laba, yang masih menjabat sebagai Kepala Biro Ekbang Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Plt Kadis Ketahanan Pangan dipegang Ida Bagus Wisnuardana, yang kini masih menjabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. *nat
DENPASAR, NusaBali
Masing-masing posisi jabatan Eselon II meloloskan 3 kandidat, yang diajukan ke Gubernur Bali untuk dipilih salah satunya.
Para kandidat yang lolos seleksi Tim Pansel berjumlah 15 orang ini merupakan pejabat Eselon III (setingkat kepala bagian), yang berebut 5 posisi jabatan Eselon II (setingkat kepala dinas/kepala badan). Rinciannya, 3 kandidat dinyatakan lolos untuk berebut jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, 3 kandidat untuk berebut jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, dan 3 kandidat untuk berebut jabatan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
Mereka dinyatakan lolos seleksi Tim Pansel, Jumat (21/7), namun nama-namanya masih dirahasiakan. Mereka diajukan ke meja Gubernur Bali. Selanjutnya, mereka akan digodok lagi oleh Gubernur dan Tim Pansel, untuk kemudian dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ketua Tim Pansel Eselon II Pemprov Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, mengatakan 15 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi ini diperah dari 56 pejabat yang mendaftar. Dari 56 pejabat yang mendaftar, 1 di ataranya tidak ikut seleksi. Hanya 55 orang yang mengikuti seleksi Tim Pansel dengan rangkaian tes administrasi, tes kompetensi, hingga tes wawancara.
Menurut Tjok Pemayun, 15 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi ini sekarang sedang mengikuti rekam jejak oleh Tim Pansel. “Sebanyak 15 nama ini sudah di meja Gubernur Bali. Kami tidak mengumumkan nama-nama 15 orang ini kepada publik sekarang,” ujar Tjok Pemayun yang juga Sekda Provinsi Bali saat dikonfirmasi NusaBali di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (21/7).
Tjok Pemayun berdalih, nama-nama mereka tidak diungkap ke publik, karena 15 kandidat yang lolos seleksi ini disampaikan dulu kepada Gubernur Made Mangku Pastika. Sedangkan Tim Pansel sifatnya memberikan pertimbangan kepada Gubernur. “Yang ambil keputusan adalah beliau (Gubernur). Kami menunggu keputusan beliau,” tegas Tjok Pemayun.
Menurut Tjok Pemayun, hasil seleksi yang meloloskan 15 kandidat untuk berebut 5 kursi jabatan Eselon II ini dipastikan berjalan independen dan tidak ada permainan ‘politik birokrasi’ alias kedekatan, serta bebas dari sogok menyogok. “Tidak ada permainan di sini,” jelas birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini.
Soal rekam jejak yang masih berlangsung, menurut Tjok Pemayun, adalah merekam segala hal menyangkut prestasi, masalah data ada tidaknya pelanggaran kepegawaian, maupun tersangkut pidana bagi kandidat bersangkutan. ”Rekam jejak itu prestasi sebagai PNS, termasuk apakah pernah tersangkut pidana atau tidak, pernah bermasalah apa tidak,” katanya.
Rekam jejak ini menjadi bagian akumulasi penilaian dengan materi tes lainnya. Nantinya, kata Tjok Pemayun, akan ada penilaian dengan akumulasi dari seluruh materi tes. Dari seluruh akumulasi dari tes administrasi, tes kompetensi, tes wawancara, dan rekam jejak, hasilnya akan diumumkan 27 Juli 2017 mendatang.
“Setelah itu, baru akan terpilih masing-masing 1 orang dari 3 kandidat untuk mengisi bidang jabatan Eselon II yang dicari,” papar Tjok Pemayun yang notabene mantan Karo Tata Pemerintahan (Tapem) Provinsi Bali dan Kepala Bappeda Provinsi Bali.
Sebelumnya, Gubernur Made Mangku Pastika sempat mengancam akan tindak tegas jika ada permainan dalam rekrutmen 5 pejabat Eselon II melalui Tim Pansel ini. Gubernur Pastika janji akan gugurkan kandidat yang ketahuan main uang. “Tidak ada bayar membayar, apalagi mengatasnamakan Gubernur. Kalau ada yang begitu, pasti saya tindak,” ancam Gubernur Pastika, Kamis (13/7) lalu.
Ditegaskan Pastika, bukan hanya pelamar yang digugurkan jika ketahuan bermain uang. Pihak yang meloloskannya juga akan kena. “Artinya, mereka yang mengajukan ke saya tanpa mekanisme itu, juga habis. Jadi, kita harus fair,” katanya.
Ada 5 jabatan Eselon II yang dilakukan pengisian melalui proses lelang terbuka (seleksi). Dari 5 kursi jabatan Eselon II yang lowong dan harus dilakukan pengisian itu, 2 posisi di antaranya ‘tanpa tuan’ setelah pejabatnya meninggal dunia. Pertama, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang lowong setelah Dewa Made Buana Duwuran meninggal dunia, 31 Januari 2017 lalu. Kedua, Kadisnaker dan ESDM Provinsi Bali yang lowong setelah Ketut Wija meninggal mendadak akibat serangan jantung saat main tenis di Lapangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, 27 April 2017.
Sedangkan 3 jabatan Eselon II Pemprov Bali lainnya juga masih kosong, karena memang belum terisi sejak perubahan nomenklatur SKPD menjadi OPD per 31 Desember 2016. Tiga kursi Eselon II yang masih diisi Plt ini masing-masing, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Posisi Plt Kadis Pemuda dan Olahraga saat ini dipercayakan kepada TIA Kusuma Wardhani, yang notabene masih menjabat Kadis Pendidikan Provinsi Bali. Sedangkan Plt Kepala Badan Administrasi Pembangunan dipegang I Nengah Laba, yang masih menjabat sebagai Kepala Biro Ekbang Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Plt Kadis Ketahanan Pangan dipegang Ida Bagus Wisnuardana, yang kini masih menjabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. *nat
1
Komentar