Dongkrak Harga Jual, Durian Munduk Bestala Diklaster
SINGARAJA, NusaBali - Puluhan jenis durian asli Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt, Buleleng, diklasterisasi. Pengelompokan ini dilakukan untuk meningkatkan harga jual durian Munduk Bestala yang sudah terkenal rasa dan kualitasnya namun masih sangat murah di pasaran.
Ide pengklasteran durian Munduk Bestala ini dicetuskan bersama Dinas Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) dan Dinas Pertanian Buleleng.
Sebanyak 23 jenis durian Munduk Bestala yang diklasterisasi berdasarkan rasa. Penilai adalah Kepala Dinas Pariwisata I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana dan dari Dinas Pertanian diwakili Kepala Bidang Hortikultura I Gede Subudi. Klasterisasi durian Munduk Bestala ini juga terinspirasi dari keberhasilan klasterisasi durian Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Puluhan durian dibawa oleh petani masing-masing dengan nama buah duriannya dan nama pemiliknya. Kemudian durian-durian itu dicicipi dan diklaster menjadi klaster 2 dan klaster 3. Klaster 1 sementara hanya diberikan pada varietas durian Munduk Bestala yang sudah ditetapkan menjadi varietas. Dari hasil pengklasteran, 18 jenis durian asal Munduk Bestala masuk klaster 2 dan 5 jenis durian lainnya masuk klaster 3.
Munduk
“Kemarin sudah disepakati, mulai per hari ini durian Munduk Bestala yang semula dijual bijian Rp 15.000 - Rp 25.000 sekarang dijual per kilogram. Kalau yang klaster 2 itu Rp 40.000 per kilogram yang kelas 3 Rp 25.000 per kilogram. Ini juga kemarin pak Kadis Pariwisata sudah bawa pembelinya,” terang Subudi.
Menurut Subudi dari data Dinas Pertanian wilayah Kabupaten Buleleng yang sebagian adalah dataran tinggi, salah satu potensi yakni penghasil durian. Bahkan sejumlah jenis durian lokal Buleleng, cukup terkenal di Bali karena keunikan rasa. Salah satunya adalah durian dari Desa Munduk Bestala.
Puluhan durian dibawa oleh petani masing-masing dengan nama buah duriannya dan nama pemiliknya. Kemudian durian-durian itu dicicipi dan diklaster menjadi klaster 2 dan klaster 3. Klaster 1 sementara hanya diberikan pada varietas durian Munduk Bestala yang sudah ditetapkan menjadi varietas. Dari hasil pengklasteran, 18 jenis durian asal Munduk Bestala masuk klaster 2 dan 5 jenis durian lainnya masuk klaster 3.
Munduk
“Kemarin sudah disepakati, mulai per hari ini durian Munduk Bestala yang semula dijual bijian Rp 15.000 - Rp 25.000 sekarang dijual per kilogram. Kalau yang klaster 2 itu Rp 40.000 per kilogram yang kelas 3 Rp 25.000 per kilogram. Ini juga kemarin pak Kadis Pariwisata sudah bawa pembelinya,” terang Subudi.
Menurut Subudi dari data Dinas Pertanian wilayah Kabupaten Buleleng yang sebagian adalah dataran tinggi, salah satu potensi yakni penghasil durian. Bahkan sejumlah jenis durian lokal Buleleng, cukup terkenal di Bali karena keunikan rasa. Salah satunya adalah durian dari Desa Munduk Bestala.
Populasi durian di Desa Munduk Bestala juga disebut Subudi terbanyak dibandingkan di daerah lain wilayah Buleleng.
Secara fisik durian dari Desa Munduk Bestala sama seperti durian lokal dengan bentuk kecil. Hanya saja keunggulannya pada rasa yang sangat kaya. Durian Munduk Bestala dikenal memiliki perpaduan rasa yang legit, manis dan pahit.
“Keunikan durian Munduk Bestala yang kaya rasa ini seringkali menjadi ciri khas yang membuat nikmatnya ketagihan. Kalau soal selera memang kembali ke pribadi masing-masing, tetapi kenyataannya durian dari Desa Bestala salah satu durian lokal Buleleng yang terkenal dan banyak dicari penikmat durian,” papar Subudi.7 k23
Secara fisik durian dari Desa Munduk Bestala sama seperti durian lokal dengan bentuk kecil. Hanya saja keunggulannya pada rasa yang sangat kaya. Durian Munduk Bestala dikenal memiliki perpaduan rasa yang legit, manis dan pahit.
“Keunikan durian Munduk Bestala yang kaya rasa ini seringkali menjadi ciri khas yang membuat nikmatnya ketagihan. Kalau soal selera memang kembali ke pribadi masing-masing, tetapi kenyataannya durian dari Desa Bestala salah satu durian lokal Buleleng yang terkenal dan banyak dicari penikmat durian,” papar Subudi.7 k23
Komentar