Siapkan 11 Guru Pengganti, Pembelajaran di SMA PGRI Normal
SMA PGRI Amlapura
Guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
Proses Belajar Mengajar (PBM)
I Ketut Jelantik
AMLAPURA, NusaBali - SMA PGRI Amlapura kehilangan 11 guru andal karena mereka lulus jadi guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Sekolah ini telah menyiapkan guru pengganti sehingga proses belajar mengajar (PBM) tetap normal.
"Tidak ada masalah, guru dari SMA PGRI lulus PPPK, kemudian pindah tugas ke SMA negeri. Karena kami telah siapkan sejumlah guru pengganti sehingga pembelajaran tetap berjalan normal," jelas Kasek SMA PGRI I Ketut Jelantik, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Sudirman Amlapura, Jumat (19/1).
SMA PGRI, katanya, selama ini tidak pernah kekurangan guru, yang terjadi setiap tahun adalah kekurangan siswa. Sebab kebijakan pemerintah menerima siswa sebanyak mungkin di sekolah negeri, walau ruang kelas tidak mencukupi.
Jelantik tetap berharap di tahun ajaran 2024/2025, penerimaan siswa kembali normal, apalagi nanti tidak mengenal zona. Sehingga SMA PGRI minimal dapat siswa baru sebanyak 6 kelas, Sehingga mampu bersaing dengan SMA Negeri baik di bidang akademik dan non akademik.
11 guru yang akan meninggalkan SMA PGRI karena lulus jadi guru PPPK, yakni 2 guru TIK (teknologi informasi dan komunikasi), 2 guru bahasa Indonesia, 1 guru Agama Hindu, 2 guru bahasa Bali, 1 guru bahasa Inggris, 1 guru seni dan budaya dan 2 guru BK Bimbingan Konseling).
Sementara itu, Kasek SMK Widya Wisata Graha Amlapura Ni Nyoman Supadmi memaparkan, tidak ada pengaruhnya mesti tiga guru di sekolah itu lulus jadi guru PPPK dan pindah tugas. "Bagi saya tidak masalah dengan tiga guru lulus PPPK dan pindah tugas. Itu kan guru mata pelajaran yang bersifat umum, bukan guru produktif," jelas Supadmi.
Supadmi hanya mempermasalahkan sekolah swasta setiap tahun kekurangan siswa. Karena kebijakan pemerintah yang tidak memihak sekolah swasta. Tiga guru yang lulus jadi guru PPPK, kata dia, yakni guru Bahasa Indonesia, guru Bahasa Inggris dan guru Seni dan Budaya. "Pembelajaran tidak ada kendala, karena telah ada penggantinya berasal dari guru honor," jelasnya.
Berbeda dengan Kasek SMP Dharma Kirthi Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, I Ketut Lipet Widiantara menyebutkan tiga guru yang bertugas di sekolah itu naik status jadi guru PPPK. Mereka yakni guru IPA, guru Matematika dan guru bahasa Inggris. Namun guru ini masih bisa mengajar di sekolah itu.7k16
Komentar