SLB Kembali Adakan Program Pemberian Makanan Tambahan
DENPASAR, NusaBali - Setelah sempat dihentikan selama pandemi Covid-19, program pemberian makanan tambahan (PMT) di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bali kembali dilaksanakan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SLB se-Bali Ni Wayan Rapiyanti SPd, mengatakan program PMT di SLB kembali dilaksanakan per Januari 2024 ini. Adapun sumber pendanaan berasal dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.
“Sebelum pandemi PMT merupakan program rutin, mulai Januari ini kembali dilakukan,” ujar Rapiyanti yang juga Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar, Jumat (19/1).
Menurutnya, program ini sangat baik untuk meningkatkan taraf gizi siswa dan menekan angka stunting. Dikatakan, program PMT ini menjadi bagian program ‘Sekolah Sehat’, di mana sekolah juga menekankan kesehatan fisik dan rutin melakukan imunisasi.
Rapiyanti mengatakan, program PMT dilaksanakan oleh sekolah setiap Jumat. Seluruh siswa mendapat makanan tambahan sehat seperti susu, telur, buah, biskuit, dan bubur kacang hijau.
“Buahnya juga ditentukan, semangka, melon, mangga, jadi tidak sembarang buah,” jelasnya.
Untuk mengevaluasi status kesehatan siswa, pihak sekolah bekerja sama dengan puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan setiap bulan. Rapiyanti menyebut sejauh ini, di sekolahnya belum ditemukan indikasi siswa mengalami kasus kekurangan gizi.
“Kalau penyakit yang ditemukan biasanya terkait kesehatan gigi dan telinga,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SLBN 1 Denpasar Dra Kadek Yudiasih MPd, menyampaikan siswa sangat antusias dengan kembali digelarnya program PMT. Setiap Jumat siswa menanti-nantikan kegiatan ini. Pun para guru ikut bersemangat dengan membantu memberikan menu tambahan di luar anggaran yang disediakan Disdikpora.
“Kami dari sekolah, kami tambah lagi (menunya, Red) biar siswa kian semangat,” ujar Yudiasih. 7 cr78
“Sebelum pandemi PMT merupakan program rutin, mulai Januari ini kembali dilakukan,” ujar Rapiyanti yang juga Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar, Jumat (19/1).
Menurutnya, program ini sangat baik untuk meningkatkan taraf gizi siswa dan menekan angka stunting. Dikatakan, program PMT ini menjadi bagian program ‘Sekolah Sehat’, di mana sekolah juga menekankan kesehatan fisik dan rutin melakukan imunisasi.
Rapiyanti mengatakan, program PMT dilaksanakan oleh sekolah setiap Jumat. Seluruh siswa mendapat makanan tambahan sehat seperti susu, telur, buah, biskuit, dan bubur kacang hijau.
“Buahnya juga ditentukan, semangka, melon, mangga, jadi tidak sembarang buah,” jelasnya.
Untuk mengevaluasi status kesehatan siswa, pihak sekolah bekerja sama dengan puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan setiap bulan. Rapiyanti menyebut sejauh ini, di sekolahnya belum ditemukan indikasi siswa mengalami kasus kekurangan gizi.
“Kalau penyakit yang ditemukan biasanya terkait kesehatan gigi dan telinga,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SLBN 1 Denpasar Dra Kadek Yudiasih MPd, menyampaikan siswa sangat antusias dengan kembali digelarnya program PMT. Setiap Jumat siswa menanti-nantikan kegiatan ini. Pun para guru ikut bersemangat dengan membantu memberikan menu tambahan di luar anggaran yang disediakan Disdikpora.
“Kami dari sekolah, kami tambah lagi (menunya, Red) biar siswa kian semangat,” ujar Yudiasih. 7 cr78
Komentar