Seru! Caleg Lintas Parpol Debat Terbuka di Bongkasa
MANGUPURA, NusaBali.com - Debat terbuka antara caleg lintas partai politik dengan rakyat digelar di GOR POR Yuda, Banjar Tanggayuda, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Minggu (21/1/2024). Acara yang digagas oleh I Wayan Setiawan, caleg DPR RI Partai Nasional Demokrat (NasDem) Nomor 4 Dapil Bali ini berlangsung seru dan menarik.
Wayan Setiawan mengatakan, acara ini sengaja digelar untuk memberikan ruang kepada rakyat untuk berdialog langsung dengan caleg. Dia ingin agar masyarakat bisa lebih mengenal visi dan misi para caleg, serta bisa menyampaikan aspirasi mereka.
"Ini acaranya rakyat untuk rakyat. Dananya juga dari rakyat, dari para pemirsa TikTok yang DM langsung. Jadi, ini murni acara rakyat," kata Wayan Setiawan terkekeh.
Dalam debat tersebut, para caleg lintas partai politik saling adu argumentasi. Mereka membahas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Bali, mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, lingkungan, hingga pariwisata.
Salah satu caleg yang hadir, AA Ngurah Panji Astika, Dapil Tabanan, mengatakan bahwa acara ini merupakan satu-satunya acara di Indonesia yang diselenggarakan secara independen. Sososk yang pernah maju menjadi calon Bupati Kabupaten tabanan ini berharap, acara semacam ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
"Ini saatnya terjadi perubahan tata cara tren politik di Indonesia. Yang biasanya uang pribadi dan rakyat (bansos). Sekarang harus berani bicara, punya konsep. Sekarang saatnya masyarakat lebih cerdas. Karena kita memilih wakil rakyat," kata AA Ngurah Panji Astika yang terdaftar sebagai caleg Partai NasDem.
Dalam kesempatan yang sama, Ida Bagus Marta, caleg PSI Denpasar, juga menyoroti fenomena bansos yang kerap diberikan oleh pemerintah. Dia menilai, bansos telah menjadi beban bagi masyarakat.
"Bansos menjadi beban masyarakat. Masyarakat harus pilih caleg tersebut karena merasa berhutang. Itu hak kita dan DPRD membantu menyalurkan. Fungsi tidak sebatas itu tapi fungsi berkeadilan, fungsi pengawasan penting jika legislatif dikuasai satu partai," kata Ida Bagus Marta.
Acara debat terbuka ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak masyarakat yang menyampaikan apresiasi kepada Wayan Setiawan atas inisiatifnya menggelar acara ini.
"Acara ini bagus sekali. Kita bisa langsung tanya langsung ke caleg. Jadi, kita bisa tahu mana caleg yang memang layak kita pilih," kata Niluh Putu Ary Pertami Djelantik, calon DPD RI Dapil Bali nomor urut 15 yang juga hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, IB Nyoman Devina Yesa dari PSI yang maju Dapil Gianyar, mengatakan bahwa anak muda harus memiliki posisi di politik untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
"Di Indonesia secara demografi anak muda 50 persen, penduduk 40 tahun ke bawah rata-rata lebih dari 50 persen. Di Gianyar 40 persen, anak muda harus punya posisi di politik menyambut Indonesia Emas 2045. Tidak semua negara dapat bonus demografi," kata Devina.
Devina juga mengatakan bahwa SDM Gianyar harus berkualitas. Ia menyiapkan kursus gratis untuk pemuda terutama AI dan block chain.
Sedangkan Ketut Suartawan dari Dapil Karangasem, mengajak masyarakat tidak antipati terhadap satu partai politik tertentu.
"Walaupun beda baju kita menyama. Kita saudara. Ayo kita bangun Bali. Ada apa dengan Bali beberapa hari banyak terjadi hal tak diinginkan. Ambil uangnya jangan coblos orangnya," kata Suartawan yang merupakan caleg dari Partai Buruh ini.
Secara umum, acara debat yang disaksikan seratusan penonton dan live streaming melalui channel Jeg Bali ini dinilai berjalan dengan lancar dan sukses. Acara ini dinilai memberikan ruang bagi masyarakat untuk berdialog langsung dengan caleg dan menyampaikan aspirasinya.
Komentar