Dari ‘Semut’ Raksasa, hingga Atraksi ‘Ngejuk’ Bebek
DTW Teba Majalangu di Dentim
DENPASAR,NusaBali - Kota Denpasar memiliki banyak daya tarik wisata (DTW). Salah satunya adalah Teba Majalangu, di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Awalnya adalah persawahan seluas kurang lebih 1,4 ha bertempat di Subak Padanggalak. Majalangu menjadi DTW yang memiliki fungsi edukasi untuk mengenal alam, khususnya budaya pertanian.
Di DTW ini pengunjung bisa menyaksikan ‘semut raksasa’ (patung), pindekan, sunari dan bisa merasakan bagaimana caranya ngejuk (menangkap) bebek, melalui atraksi ngejuk bebek.
“Niki memang tempat wisata untuk edukasi salah satunya,” ujar I Made Darnata, salah seorang petugas, Jumat (19/1).
Karena itulah, Teba Majalangu, cukup banyak menarik pengunjung. Terutama padi hari libur. “Karena di sini juga ada jalur joging track” tunjuk Darnata.
Dituturkan, DTW Teba Majalangu mulai tahun 2019. Awalnya berupa persawahan. Oleh pihak Desa Kesiman Kertalangu, sawah tersebut disewa dijadikan DTW. Karenanya kawasan tersebut, menjadi menjadi tempat yang menarik. Beragam tumbuhan yang tertata rapi dengan bangunan bernuansa tradisional.
“Beberapa pahan menggunakan kayu hanyutan yang di dapat di pantai,” terang Darnata. Antara lain, untuk pemupug (bagian atap) gerbang masuk. Selain itu juga untuk meja dan kursi.
Salah satu ikon dari DTW I Majalangu, adalah patung semut. Ukurannya besar. Panjang tubuh sekitar 1 meter.
“Walau kecil , namun kalau bersatu bisa menyelesaikan pekerjaan besar,” itulah maknanya. Karena ‘wujudnya’ yang antik, patung semut menjadi tempat berswa foto favorit.
Edukasi lainnya, melihat kandang ayam, kelinci,kambing dan bebek. Untuk permainan, ada permainan bakiak, tarik tambang, terompah lari karung, gebug bantal, hingga terakhir ayunan jantra.
Tiket masuk Rp5.000 untuk anak-anak, Rp10.000 untuk dewasa. Hari minggu atau libur harga tiket Rp10.000 untuk keluarga. Sedang tiket untuk joging Rp2.000. “Wisman juga kerap datang ke sini,” ujar Darnata. K17
Di DTW ini pengunjung bisa menyaksikan ‘semut raksasa’ (patung), pindekan, sunari dan bisa merasakan bagaimana caranya ngejuk (menangkap) bebek, melalui atraksi ngejuk bebek.
“Niki memang tempat wisata untuk edukasi salah satunya,” ujar I Made Darnata, salah seorang petugas, Jumat (19/1).
Karena itulah, Teba Majalangu, cukup banyak menarik pengunjung. Terutama padi hari libur. “Karena di sini juga ada jalur joging track” tunjuk Darnata.
Dituturkan, DTW Teba Majalangu mulai tahun 2019. Awalnya berupa persawahan. Oleh pihak Desa Kesiman Kertalangu, sawah tersebut disewa dijadikan DTW. Karenanya kawasan tersebut, menjadi menjadi tempat yang menarik. Beragam tumbuhan yang tertata rapi dengan bangunan bernuansa tradisional.
“Beberapa pahan menggunakan kayu hanyutan yang di dapat di pantai,” terang Darnata. Antara lain, untuk pemupug (bagian atap) gerbang masuk. Selain itu juga untuk meja dan kursi.
Salah satu ikon dari DTW I Majalangu, adalah patung semut. Ukurannya besar. Panjang tubuh sekitar 1 meter.
“Walau kecil , namun kalau bersatu bisa menyelesaikan pekerjaan besar,” itulah maknanya. Karena ‘wujudnya’ yang antik, patung semut menjadi tempat berswa foto favorit.
Edukasi lainnya, melihat kandang ayam, kelinci,kambing dan bebek. Untuk permainan, ada permainan bakiak, tarik tambang, terompah lari karung, gebug bantal, hingga terakhir ayunan jantra.
Tiket masuk Rp5.000 untuk anak-anak, Rp10.000 untuk dewasa. Hari minggu atau libur harga tiket Rp10.000 untuk keluarga. Sedang tiket untuk joging Rp2.000. “Wisman juga kerap datang ke sini,” ujar Darnata. K17
Komentar