PLN Bali Catat Nihil Kecelakaan Kerja Selama 2023
DENPASAR, NusaBali - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali mencatatkan angka kecelakaan kerja nihil alias zero accident pada 2023, karena konsisten menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) demi memberikan pelayanan kelistrikan optimal.
Pada apel peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2024 di halaman Kantor PT PLN (Persero) UID Bali, Selasa (23/1), Senior Manajer Distribusi PLN UID Bali Putu Eka Astawa mengatakan dengan menanamkan prinsip zero accident pada setiap kegiatan baik peralatan maupun personel, PLN mampu menekan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus memastikan layanan kelistrikan aman dan andal.
“Pada 17-18 Januari lalu, PLN UID Bali memperoleh penghargaan dari PLN pusat atas pencapaian zero accident selama tiga tahun berturut-turut untuk penerapan K3, dan penghargaan ini menjadi satu-satunya di PLN se-Indonesia,” imbuhnya.
Putu Eka mengatakan fokus penerapan K3 didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan tak hanya di sisi PLN, namun juga di mitra kerja.
Untuk itu, demi memastikan konsistensi pelaksanaannya, dirinya menjelaskan PLN akan terus mengelola dan meningkatkan tingkat kematangan (maturity level) penerapan K3, serta konsisten dalam penerapan implementasi SMK2 (Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan), sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 10 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2).
Selain itu, demi mencegah kecelakaan kerja khususnya di masyarakat umum, dirinya mengharapkan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keandalan ketenagalistrikan, khususnya saat berkegiatan yang memiliki risiko atau berpotensi menyebabkan gangguan kelistrikan.
“Listrik itu tidak terlihat dan tidak berbau namun ketika terjadi sentuhan akan sangat berbahaya, sehingga peran masyarakat sangat diperlukan dalam hal menjaga perilaku yang menyebabkan gangguan seperti pemasangan baliho dan penjor yang dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan di masyarakat umum,” ucap Putu Eka.
Putu Eka menyampaikan PLN terus melakukan sinergi dengan berbagai stakeholder untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan ketenagalistrikan terutama yang berkaitan dengan budaya bermain layang-layang.
Kini gangguan kelistrikan pun dapat direspons dengan cepat setelah adanya aplikasi PLN Mobile yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan pengaduan.
“PLN memiliki Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan mitra kerja seperti pelayanan teknik, serta aplikasi PLN Mobile yang difungsikan untuk merespons cepat keluhan-keluhan yang ada di masyarakat terkait gangguan kelistrikan, sehingga dapat dengan cepat dipulihkan,” katanya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan pihaknya terus mendorong perusahaan untuk disiplin menerapkan K3.
“Kami (Disnaker dan ESDM) memperoleh penghargaan sebagai pembina K3 dan ini menjadi tantangan untuk mendorong dunia usaha untuk berkomitmen dan disiplin menerapkan K3,” katanya.
Ida Bagus Setiawan menyatakan PLN sebagai mitra pembangunan telah memberikan contoh yang baik dalam penyampaian P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lainnya.
“Untuk tahun 2024 yang telah baik harus dipertahankan, khususnya PLN yang mampu mencapai zero accident diharapkan mampu menjadi trigger bagi perusahaan lain, sehingga dapat meningkatkan produktivitas di lingkungan kerja dan berdampak langsung pada pembangunan daerah,” kata Ida Bagus Setiawan. 7 ant
“Pada 17-18 Januari lalu, PLN UID Bali memperoleh penghargaan dari PLN pusat atas pencapaian zero accident selama tiga tahun berturut-turut untuk penerapan K3, dan penghargaan ini menjadi satu-satunya di PLN se-Indonesia,” imbuhnya.
Putu Eka mengatakan fokus penerapan K3 didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan tak hanya di sisi PLN, namun juga di mitra kerja.
Untuk itu, demi memastikan konsistensi pelaksanaannya, dirinya menjelaskan PLN akan terus mengelola dan meningkatkan tingkat kematangan (maturity level) penerapan K3, serta konsisten dalam penerapan implementasi SMK2 (Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan), sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 10 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2).
Selain itu, demi mencegah kecelakaan kerja khususnya di masyarakat umum, dirinya mengharapkan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keandalan ketenagalistrikan, khususnya saat berkegiatan yang memiliki risiko atau berpotensi menyebabkan gangguan kelistrikan.
“Listrik itu tidak terlihat dan tidak berbau namun ketika terjadi sentuhan akan sangat berbahaya, sehingga peran masyarakat sangat diperlukan dalam hal menjaga perilaku yang menyebabkan gangguan seperti pemasangan baliho dan penjor yang dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan di masyarakat umum,” ucap Putu Eka.
Putu Eka menyampaikan PLN terus melakukan sinergi dengan berbagai stakeholder untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan ketenagalistrikan terutama yang berkaitan dengan budaya bermain layang-layang.
Kini gangguan kelistrikan pun dapat direspons dengan cepat setelah adanya aplikasi PLN Mobile yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan pengaduan.
“PLN memiliki Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan mitra kerja seperti pelayanan teknik, serta aplikasi PLN Mobile yang difungsikan untuk merespons cepat keluhan-keluhan yang ada di masyarakat terkait gangguan kelistrikan, sehingga dapat dengan cepat dipulihkan,” katanya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan pihaknya terus mendorong perusahaan untuk disiplin menerapkan K3.
“Kami (Disnaker dan ESDM) memperoleh penghargaan sebagai pembina K3 dan ini menjadi tantangan untuk mendorong dunia usaha untuk berkomitmen dan disiplin menerapkan K3,” katanya.
Ida Bagus Setiawan menyatakan PLN sebagai mitra pembangunan telah memberikan contoh yang baik dalam penyampaian P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lainnya.
“Untuk tahun 2024 yang telah baik harus dipertahankan, khususnya PLN yang mampu mencapai zero accident diharapkan mampu menjadi trigger bagi perusahaan lain, sehingga dapat meningkatkan produktivitas di lingkungan kerja dan berdampak langsung pada pembangunan daerah,” kata Ida Bagus Setiawan. 7 ant
1
Komentar