Dinas Kominfo Santi Kembangkan Smart Garden
SINGARAJA, NusaBali - Sistem smart garden sederhana berupa penyiraman dan pemupukan otomatis sedang diuji coba di kebun Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng. Sentuhan teknologi dipadukan dengan sistem perkebunan untuk memudahkan kerja dan mengefisiensikan waktu.
Uji coba teknologi tersebut dilakukan di taman depan Gedung Buleleng Command Centre (BCC) yang baru selesai di bangun. Teknologi yang disematkan dalam sistem perkebunan itu membuat otomatisasi proses penyiraman tanaman, dengan sistem fogging maupun irigasi tetes.
Sistem penyiraman otomatis ini diatur sedemikian rupa dan dapat menyala di waktu yang telah ditentukan. Sensor pada alat pun mendeteksi kondisi kelembaban tanah. Air akan berhenti mengalir ketika tanah sudah terbaca cukup lembab saat penyiraman.
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, sistem itu baru dalam taraf uji coba skala kecil. Pengembangan smart garden ini menurutnya sebagai adaptasi teknologi informasi yang sesuai dengan kewenangan instansinya.
“Kami di Dinas Kominfosanti harus melakukan adaptasi dalam semua hal termasuk penataan lingkungan,” ucap Suwarmawan.
Sementara itu dalam uji coba penerapan teknologi dalam sistem perkebunan, juga akan dikembangkan untuk pemupukan otomatis. Tentu pupuk yang digunakan adalah pupuk cair yang dimasukkan dalam jaringan irigasi penyiraman. Suwarmawan berencana jika uji coba ini berhasil dan dapat difungsikan optimal maka akan disebarluaskan ke instansi pemerintah lainnya. Termasuk masyarakat petani milenial untuk membantu kerja dan memaksimalkan hasil pertanian mereka.
“Efisiensi waktu dengan sentuhan teknologi ini tentu akan sangat membantu memudahkan kerja. Selain juga waktu tersisa dari efisiensi ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti penataan taman atau memotong rumput, sehingga kerja bisa lebih maksimal,” papar dia.7 k23
Sistem penyiraman otomatis ini diatur sedemikian rupa dan dapat menyala di waktu yang telah ditentukan. Sensor pada alat pun mendeteksi kondisi kelembaban tanah. Air akan berhenti mengalir ketika tanah sudah terbaca cukup lembab saat penyiraman.
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, sistem itu baru dalam taraf uji coba skala kecil. Pengembangan smart garden ini menurutnya sebagai adaptasi teknologi informasi yang sesuai dengan kewenangan instansinya.
“Kami di Dinas Kominfosanti harus melakukan adaptasi dalam semua hal termasuk penataan lingkungan,” ucap Suwarmawan.
Sementara itu dalam uji coba penerapan teknologi dalam sistem perkebunan, juga akan dikembangkan untuk pemupukan otomatis. Tentu pupuk yang digunakan adalah pupuk cair yang dimasukkan dalam jaringan irigasi penyiraman. Suwarmawan berencana jika uji coba ini berhasil dan dapat difungsikan optimal maka akan disebarluaskan ke instansi pemerintah lainnya. Termasuk masyarakat petani milenial untuk membantu kerja dan memaksimalkan hasil pertanian mereka.
“Efisiensi waktu dengan sentuhan teknologi ini tentu akan sangat membantu memudahkan kerja. Selain juga waktu tersisa dari efisiensi ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti penataan taman atau memotong rumput, sehingga kerja bisa lebih maksimal,” papar dia.7 k23
1
Komentar