Gianyar Raih Penghargaan KLA Nindya
Status Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun ini naik dari Madya ke Nindya.
GIANYAR, NusaBali
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Susana Yembise, memberikan penghargaan kepada Pemkab Gianyar sebagai KLA Tingkat Nindya pada perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2017, Sabtu (22/7) malam, di Hotel Swisbel Pekanbaru, Riau, Sumatera.
Piagam penghargaan diterima Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata. Ada 60 kabupaten/kota menerima penghargaan KLA tingkat Pratama, Madya, dan Nindya. Gianyar meraih KLA Nindya bersama tujuh kabupaten/kota lainnya. Bupati Agung Bharata juga menghadiri puncak perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2017 yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Minggu (23/7), di Pekanbaru.
Selain menganugerahkan Penghargaan KLA Nindya, Menteri Yohana Susana Yembise juga menyerahkan Penghargaan Pengembangan Forum Anak Terbaik Tahun 2017, Penghargaan Percepatan Cakupan Pemberian Akta Kelahiran Anak Terbaik Tahun 2017, Penghargaan Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak Terbaik Tahun 2017 kepada Bupati Agung Bharata. “Saya memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi Bupati/Walikota yang berkomitmen tinggi mewujudkan KLA," jelasnya.
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Gianyar, stakeholder, dunia usaha dan semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Gianyar menjadi KLA Nindya. Karena urusan perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab seluruh unsur masyarakat Gianyar.
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata mengatakan, untuk mencegah kekerasan terhadap anak, Pemkab Gianyar menerbitkan Perda dan juga berbagai Peraturan Bupati. Namun upaya pencegahan kekerasan terhadap anak tidak cukup dengan diterbitkannya berbagai peraturan yang melindungi anak. Terpenting, bagaimana masyarakat Gianyar memperkuat perannya dalam perlindungan anak.
Kedepan, Pemkab Gianyar terus memperkuat sistem Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Sistem ini dimulai dari banjar/lingkungan sampai tingkat kabupaten.
Kini di Gianyar ada dua kelompok PATBM yaitu PATBM Desa Batuan, Sukawati dan PATBM Kelurahan Samplangan, Gianyar. Tahun ini akan dibentuk 5 PATBM lagi di 4 desa/kelurahan.
Tahun 2017 Pemkab Gianyar akan membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), melibatkan perusahaan dengan mengoptimalkan Sport Centre Kebo Iwa. Selain sebagai wahana olahraga, tempat ini akan dilengkapi taman modern ramah anak.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Gianyar Drs I Gede Widarma Suharta MM menjelaskan, penghargaan KLA terbagi dalam empat tahapan diawali dari katagori KLA Pratama, KLA Madya, KLA Nindya dan KLA Utama, penilaiannya setiap dua tahun. Tahun 2015, Gianyar meraih KLA Madya, dan tahun 2017 KLA Nindya.
Pengembangan KLA Madya menjadi Nindya harus mengacu 5 klaster hak anak, antara lain hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, layanan pengaduan, kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum dan layanan reintegrasi. *lsa
Piagam penghargaan diterima Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata. Ada 60 kabupaten/kota menerima penghargaan KLA tingkat Pratama, Madya, dan Nindya. Gianyar meraih KLA Nindya bersama tujuh kabupaten/kota lainnya. Bupati Agung Bharata juga menghadiri puncak perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2017 yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Minggu (23/7), di Pekanbaru.
Selain menganugerahkan Penghargaan KLA Nindya, Menteri Yohana Susana Yembise juga menyerahkan Penghargaan Pengembangan Forum Anak Terbaik Tahun 2017, Penghargaan Percepatan Cakupan Pemberian Akta Kelahiran Anak Terbaik Tahun 2017, Penghargaan Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak Terbaik Tahun 2017 kepada Bupati Agung Bharata. “Saya memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi Bupati/Walikota yang berkomitmen tinggi mewujudkan KLA," jelasnya.
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Gianyar, stakeholder, dunia usaha dan semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Gianyar menjadi KLA Nindya. Karena urusan perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab seluruh unsur masyarakat Gianyar.
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata mengatakan, untuk mencegah kekerasan terhadap anak, Pemkab Gianyar menerbitkan Perda dan juga berbagai Peraturan Bupati. Namun upaya pencegahan kekerasan terhadap anak tidak cukup dengan diterbitkannya berbagai peraturan yang melindungi anak. Terpenting, bagaimana masyarakat Gianyar memperkuat perannya dalam perlindungan anak.
Kedepan, Pemkab Gianyar terus memperkuat sistem Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Sistem ini dimulai dari banjar/lingkungan sampai tingkat kabupaten.
Kini di Gianyar ada dua kelompok PATBM yaitu PATBM Desa Batuan, Sukawati dan PATBM Kelurahan Samplangan, Gianyar. Tahun ini akan dibentuk 5 PATBM lagi di 4 desa/kelurahan.
Tahun 2017 Pemkab Gianyar akan membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), melibatkan perusahaan dengan mengoptimalkan Sport Centre Kebo Iwa. Selain sebagai wahana olahraga, tempat ini akan dilengkapi taman modern ramah anak.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Gianyar Drs I Gede Widarma Suharta MM menjelaskan, penghargaan KLA terbagi dalam empat tahapan diawali dari katagori KLA Pratama, KLA Madya, KLA Nindya dan KLA Utama, penilaiannya setiap dua tahun. Tahun 2015, Gianyar meraih KLA Madya, dan tahun 2017 KLA Nindya.
Pengembangan KLA Madya menjadi Nindya harus mengacu 5 klaster hak anak, antara lain hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, layanan pengaduan, kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum dan layanan reintegrasi. *lsa
1
Komentar