Kuota Gas Elpiji 3 Kg Berkurang, Pemkab Buleleng Usulkan Penambahan
SINGARAJA, NusaBali - Kuota gas elpiji tabung 3 kilogram untuk Kabupaten Buleleng tahun 2024 berkurang dari tahun sebelumnya. Rencananya Buleleng hanya akan mendapatkan kuota 30.088 metrik ton. Jumlah tersebut turun 5,5 persen dari kuota tahun 2023 sebanyak 31.850 metrik ton.
Hal tersebut terungkap saat Hiswana Migas Bali dan PT Pertamina Patra Niaga bertemu langsung Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana di rumah jabatan bupati, Rabu (24/1) kemarin. Menurut informasi dari Hiswana Migas Bali dan PT Pertamina, pengurangan kuota ini terjadi menyeluruh di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Pengurangan kuota gas elpiji 3 kilogram ini dikhawatirkan akan berdampak pada aktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta, mengatakan pengurangan kuota gas elpiji 3 kilogram di Buleleng sebenarnya relatif kecil dibandingkan kabupaten/kota lain di Bali. Hanya saja tetap saja, jika rancangan kuota ini ditetapkan akan berdampak pada aktivitas UMKM di Buleleng yang sedang berkembang saat ini.
“Sebenarnya untuk tahun ini usulan yang kami ajukan itu sebanyak 50.048 metrik ton. Usulannya maksimal, tetapi rancangan yang turun hanya 30.088 metrik ton. Jika ini ditetapkan pasti akan berdampak pada ketersediaan gas elpiji bersubsidi,” kata Sudiarta.
Menurutnya, sesuai dengan hasil survei ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), asumsi kebutuhan gas elpiji 3 kilogram untuk rumah tangga rata-rata 4 tabung per bulannya. Sedangkan untuk kebutuhan UMKM 10 tabung per bulannya.
Hiswana Migas dan PT Pertamina serta Pemkab Buleleng akan mengusulkan kembali kuota tambahan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Minimal kuota yang didapatkan sama dengan kuota tahun lalu yakni sebanyak 31.850 metrik ton.7 k23
Pengurangan kuota gas elpiji 3 kilogram ini dikhawatirkan akan berdampak pada aktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta, mengatakan pengurangan kuota gas elpiji 3 kilogram di Buleleng sebenarnya relatif kecil dibandingkan kabupaten/kota lain di Bali. Hanya saja tetap saja, jika rancangan kuota ini ditetapkan akan berdampak pada aktivitas UMKM di Buleleng yang sedang berkembang saat ini.
“Sebenarnya untuk tahun ini usulan yang kami ajukan itu sebanyak 50.048 metrik ton. Usulannya maksimal, tetapi rancangan yang turun hanya 30.088 metrik ton. Jika ini ditetapkan pasti akan berdampak pada ketersediaan gas elpiji bersubsidi,” kata Sudiarta.
Menurutnya, sesuai dengan hasil survei ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), asumsi kebutuhan gas elpiji 3 kilogram untuk rumah tangga rata-rata 4 tabung per bulannya. Sedangkan untuk kebutuhan UMKM 10 tabung per bulannya.
Hiswana Migas dan PT Pertamina serta Pemkab Buleleng akan mengusulkan kembali kuota tambahan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Minimal kuota yang didapatkan sama dengan kuota tahun lalu yakni sebanyak 31.850 metrik ton.7 k23
1
Komentar