8,7 Persen Anak Belum Masuk TK
Siswa tidak dikenakan SPP, tidak bayar guru, dan tak bayar uang pembangunan.
SEMARAPURA, NusaBali
Partisipasi anak usia 5 sampai 6 tahun masuk TK di Kabupaten Klungkung terus meningkat. Jumlah partisipasi tahun ini mencapai 91,3 persen, tahun 2023 hanya 76,16 persen. Peningkatan ini seiring dengan bertambahnya TK negeri di Klungkung. Dari persentase 91,3 masih ada 8,7 persen anak tidak masuk TK. Kadis Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana mengatakan masih ada anak yang tidak masuk TK padahal Pemkab Klungkung sudah menggratiskan SPP di TK negeri.
Faktor anak-anak belum disekolahkan di TK salah satunya karena jarak tempuh dan transportasi. “Tentu menjadi tantangan kami di Klungkung terutama di Nusa Penida,” ujar Sujana, Kamis (25/1). Dalam syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pemerintah pusat belum mewajibkan masuk SD harus TK terlebih dahulu. Berpotensi dijadikan celah tidak masuk TK. Ada pun jumlah TK negeri di Kabupaten Klungkung mencapai 57 sekolah.
Masing-masing sebanyak 13 TK negeri di Kecamatan Banjarangkan, 17 TK negeri di Kecamatan Klungkung, 12 TK negeri di Kecamatan Dawan, dan 15 TK negeri di Kecamatan Nusa Penida. “Pengelola menerapkan Kurikulum Merdeka,” imbuh Sujana. Program TK negeri mulai digagas oleh Pemkab Klungkung sejak tahun 2017. Bertahap dari tahun ke tahun dan rampung pada tahun 2023.
Siswa tidak dikenakan SPP, tidak ada bayar guru dan pembangunan. Namun tidak sepenuhnya gratis, sekolah hanya boleh pungut uang seragam dan konsumsi sesuai kesepakatan bersama antara guru dan orang tua. Dengan penegerian ini otomatis para guru akan menjadi pegawai non ASN serta memiliki peluang mengikuti seleksi pegawai P3K. 7 wan
1
Komentar