Pasca Direlokasi, Petani Panen Bawang
BANGLI, NusaBali - Sejumlah petani di kawasan pengembangan fasilitas/akomodasi pariwisata di areal Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli direlokasi. Pasca relokasi tersebut, petani sudah kembali produktif dan kini memasuki masa panen terutama bawang.
Seperti diketahui, PT Tanaya Pesona Batur (TPB) akan membangun fasilitas pariwisata di areal kawasan konservasi TWA Gunung Batur Bukit Payang. Maka dari itu, warga yang mendiami lahan dan pengelola lahan tersebut disiapkan tempat relokasi.
Menurut Ketua Koperasi Ampupu Kembar Jro Gede Kasuma, warga saat ini telah dibukakan lahan seluas 2 hektare untuk pertanian. Dari jumlah tersebut 1 hekatar sudah dikelola dan ditanami bawang merah.
Jro Kasuma mengatakan lahan relokasi berada di satu titik/hamparan sehingga mempermudah para petani. Jika sebelumnya lahan pertanian berada diatas bebatuan dan berada di bawah pepohonan. "Sekarang menjadi lebih mudah karena ada di satu hamparan. Tanaman pun mendapat sinar matahari langsung karena tidak ada pepohonan. Tentu ini dapat meningkatkan kwalitas tanaman," jelasnya Kamis (25/1).
Selain disiapkan lahan, dari pihak investor membuatkan saluran irigasi. Para petani lebih mudah untuk mendapatkan air. Pihaknya mengaku, dengan kondisi saat ini para petani dapat menekan biaya operasional. "Sebelumnya kami menggunakan pompa untuk menarik air, yang biaya bahan bakar lumayan tinggi. Contohnya saja penyemprotan tanaman untuk 2 rol plastik habis Rp 30.000 sekarang tidak sampai Rp 5.000," ungkapnya.
Lanjutnya, dengan lahan yang berupa hamparan hasil bawang merah meningkat drastis. Semisal untuk bibit 100 kilogram dapat menghasilkan 1 ton bawang merah. Selain produksi yang meningkat, petani menjadi lebih sumringah lantaran harga bawang merah di pasaran tergolong tinggi. "Kemarin saya jual Rp 20 ribu per kilogramnya. Harga tersebut harga di petani, untuk di pasaran tentu berbeda," ujarnya.
Sementara itu, untuk mendukung aktivitas pertanian, dari Koperasi Ampupu Kembar juga memberikan permodalan. Mengingat sebelumnya warga tidak produktif karena menunggu proses pembukaan lahan. Untuk saat ini masih diisi tanaman bawang merah, namum ke depan akan ditaman beberapa jenis sayuran seperti kubis. "Ini baru awal jadi baru dtanam bawang merah, tapi kami sudah menyiapkan untuk tanaman lainnya.
Terkait masih adanya pro kontra terkait rencana pengembangan fasilitas pariwisata, pihaknya tidak menampik hal tersebut. Namun demikian sebagian besar warga sudah sepakat. Warga yang sebelumnya mengelola lahan pertanian sejatinya sudah disiapkan lahan. Saat ini lahan yang sudah terbuka luas 2 hektar. Namun secara ke seluruhan lahan untuk pertanian direncang 4 hekatar. "Lahan relokasi diberikan sesuai luas lahan yang dikelola sebelumnya. Semisal dulu menelola 1 meter maka rekolasinya juga mendapat 1 meter," imbuhnya.7esa
1
Komentar