EF Bali Hayam Wuruk Tambah Ruang Belajar
Pemkot Berharap Bisa Tumbuhkan SDM untuk Penunjang Pariwisata
DENPASAR, NusaBali - English First (EF) Bali Hayam Wuruk mengembangkan ruang kelas lebih banyak untuk menampung peserta yang ingin mengembangkan diri dan belajar bahasa Inggris, Kamis (25/1).
Launching tambahan kuota ruang kelas lebih banyak ini untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat agar mampu berkontribusi dalam perkembangan pariwisata Bali. Launching dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Kepala Sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA di Kota Denpasar.
Center Director EF Bali Hayam Wuruk, Ms Christina Lusiana disela-sela launching di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, mengungkapkan, EF Bali Hayam Wuruk ini di-launching karena semakin bertambahnya peserta kursus bahasa Inggris. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 1.000 peserta kini sudah mencapai hampir 2.000 peserta.
Menurut dia, dengan banyaknya minat peserta kursus EF Bali Hayam Wuruk memperluas ruang kelas untuk belajar mengajar. “Kami launching kembali setelah berdiri di tahun 2000. Sekarang kami melakukan pengembangan dengan menambah ruang pelatihan agar bisa lebih banyak menampung peserta,” jelas Lusiana.
Lusiana mengungkapkan, saat ini ruang baru yang disediakan sebanyak 24 ruangan. Sebelumnya hanya memiliki 21 ruang belajar. Dengan begitu, peserta bisa tertampung lebih banyak. Program ini kata dia untuk memberikan kontribusi juga kepada Bali. Sebab, pariwisata Bali kata dia saat ini tengah berkembang pasca Pandemi Covid-19. Sehingga, SDM perlu dipersiapkan khususnya untuk memperlancar bahasa Inggris. “Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Berkecimpung di dunia pariwisata wajib memiliki komunikasi yang baik,” imbuhnya.
Sementara, Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama mengatakan pariwisata saat ini merupakan sektor andalan Bali. Untuk itu, Pemkot membutuhkan kerjasama lembaga untuk mencetak SDM agar bisa memberikan kontribusi untuk mengembangkan kualitas layanan pariwisata.
EF Bali Hayam Wuruk diharapkan bisa mencetak SDM yang baik tersertifikasi yang kompeten. “Sarana pendukung teknologi dibutuhkan untuk menambah inovasi. Ini momentum bagi masyarakat untuk bisa menambah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Karena pariwisata tengah tumbuh pasca pandemi,” ujar Wiratama.mis
Center Director EF Bali Hayam Wuruk, Ms Christina Lusiana disela-sela launching di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, mengungkapkan, EF Bali Hayam Wuruk ini di-launching karena semakin bertambahnya peserta kursus bahasa Inggris. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 1.000 peserta kini sudah mencapai hampir 2.000 peserta.
Menurut dia, dengan banyaknya minat peserta kursus EF Bali Hayam Wuruk memperluas ruang kelas untuk belajar mengajar. “Kami launching kembali setelah berdiri di tahun 2000. Sekarang kami melakukan pengembangan dengan menambah ruang pelatihan agar bisa lebih banyak menampung peserta,” jelas Lusiana.
Lusiana mengungkapkan, saat ini ruang baru yang disediakan sebanyak 24 ruangan. Sebelumnya hanya memiliki 21 ruang belajar. Dengan begitu, peserta bisa tertampung lebih banyak. Program ini kata dia untuk memberikan kontribusi juga kepada Bali. Sebab, pariwisata Bali kata dia saat ini tengah berkembang pasca Pandemi Covid-19. Sehingga, SDM perlu dipersiapkan khususnya untuk memperlancar bahasa Inggris. “Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Berkecimpung di dunia pariwisata wajib memiliki komunikasi yang baik,” imbuhnya.
Sementara, Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama mengatakan pariwisata saat ini merupakan sektor andalan Bali. Untuk itu, Pemkot membutuhkan kerjasama lembaga untuk mencetak SDM agar bisa memberikan kontribusi untuk mengembangkan kualitas layanan pariwisata.
EF Bali Hayam Wuruk diharapkan bisa mencetak SDM yang baik tersertifikasi yang kompeten. “Sarana pendukung teknologi dibutuhkan untuk menambah inovasi. Ini momentum bagi masyarakat untuk bisa menambah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Karena pariwisata tengah tumbuh pasca pandemi,” ujar Wiratama.mis
Komentar