Kader Hanura Ramai-ramai Kabur ke NasDem
Di tengah suasana penjaringan bakal Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) untuk Pilkada Klungkung 2018, sejumlah kader Hanura ramai-ramai mengundurkan diri dari partainya.
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka semuanya memilih lompat pagar ke Partai NasDem. Ada total 4 kader Hanura Klungkung yang telah mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Tiga (3) orang di antaranya baru mengundurkan melalui penyampaian pernyatan sikap sikap di Sekretariat DPC Hanura Klungkung, Jumat (21/7) pagi. Mereka yang pagi itu hadir untuk menyampaikan pengunduran hari itu mengatasnamakan diri Pasukan Inti (Satgas) Hanura, masing-masing Wayan Mariana, Ketut Kulantir, dan Wayan Nita.
Wayan Mariana merupakan kader selama ini menjabat sebagai Ketua Pasukan Inti Hanura Klungkung. Sementara Ketut Kulantir selama ini menjadi Sekretaris Pasukan Inti Hanura Klungkung, dan Wayan Nita sebagai Bendahara Pasukan Inti Hanura Klungkung. Saat menyampaikan pengunduran dirinya pagi itu, mereka diterima oleh Sekertaris DPC Hanuara Klungkung, Nyoman Suastika.
Dalam surat pengunduran diri tertanggal 19 Juli 2017 yang dibubuhi materai Rp 6.000 itu, tertulis pernyataan ‘Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Pasukan Inti Partai Hanura (Pasti/Satgas) Kabupaten Klungkung menyatakan pengunduran diri sebagai Satgas maupun kader Partai Hanura, sesuai data terlampir. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak tertentu atau pihak mana pun’. Setelah menyerahkan surat pengunduran diri, mereka bersama-sama menggelar aksi melepas pakaian Pasukan Inti Hanura di Kantor Sekretariat DPC Hanura Klungkung.
Trio Wayan Mariana, Ketut Kulantir, dan Wayan Nita mengikuti jejak I Putu Tika Winawan, mantan Ketua DPC Hanura Klungkung yang telah lebih dulu kabur dari partainya, Mei 2017 lalu. Tika Winawan yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung di Pilkada 2013 juga lompat pagar ke NasDem.
Namun, aksi pengunduran diri trio Wayan Mariana, Ketut Kulantir, dan Wayan Nita baru terungkap setelah mereka menggelar jumpa pers di Semarapura, Minggu (23/7). Menurut Wayan Mariana, ada empat alasan mendasar kenapa mereka mengundurkan dirio dari Hanura.
Pertama, Hanura dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan hati nurani mereka. Kedua, jangankan diperhatikan, sekadar diajak komunikasi pun tidak pernah oleh kepengurusan DPC Hanura Klungkung yang baru. Ketiga, mereka merasa sudah tidak ada militansi untuk partai, melainkan loyal kepada kepemimpinan/figur.
Keempat, mereka pilih mundur untuk mengikuti langkah keputusan politik Putu Tika Winawan, mantan Ketua DPC Hanura Klungkug yang telah lebih dulu kabur ke NasDem. “Pengundurann diri ini murni keinginan kami,” ujar Wayan Mariana, Minggu kemarin.
Menurut Mariana, gelombang pengunduran diri dari Hanura di tengah penjaringan kandidat Cabup-Cawabup Klungkung untuk Pilkada 2018 ini akan dilakukan secara besar-besaran. Bahkan, sebanyak 96 dari total 110 anggota Pasti Satgas Hanura Klungkung sudah sepakat untuk ikut mundur.
Disebutkan, dari 96 anggota tersebut, sebanyak 75 orang di antaranya sudah tegas menyatakan diri untuk mundur lewat surat pernyataan dan tanda tangan. Sedangkan sisanya, 21 orang lagi, sudah menyatakan sikap untuk mundur dari Hanura, namun mereka belum bisa tandatangan karena terbentur jarak tempuh terutama yang berasal dari kawasan seberang Nusa Penida.
Mariana menegaskan, pihaknya menyayangkan sikap kepengurusan DPC Hanura Klungkung yang baru. Pasalnya, pengurus baru tidak pernah mengajak mereka berkomunikasi. “Kami sudah bersusah payah bersama kepengurus DPC Hanura sebelumnya untuk membesarkan partai, hingga mampu memperoleh 5 kursi (dari total 30 kursi) DPRD Klungkung hasil Pileg 2014. Tapi, diajak komunikasi saja kami tidak ada,” sesal Mariana.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Suyasa, membenarkan pihaknya telah menerima surat pernyataan pengunduran diri tiga pentolan Pasukan Inti Hanura. Menurut Suyasa, tidak ada masalah dengan pengunduran mereka.
“Setelah dibentuk kepengurusan baru, dalam struktur organisasi DPC Hanura Klungkung belum dikenal adanya Pasukan Inti,” tegas Suyasa. Karenanya, Suyasa pun mempertanyakan, di mana posisi mereka yang mengatasnamakan Pasukan Inti Hanura itu?
Sementara itu, mantan Ketua DPC Hanura Klungkung Putu Tika Winawan mengakui dirinya sudah resmi menjadi kader Partai NasDem, sejak Mei 2017 lalu. Tika Winawan dipercaya pegang posisi strategis sebagai Wakil Ketua DPW NasDem Bali. “Itu sudah menjadi keputusan saya,” jelas Tika Winawan.
Tika Winawan merasa bersyukur atyas keputusan tiga pentolan Satgas Hanura Klungkung yang mengikuti jejaknya kabur ke Partai NasDem. Sebab, hal itu menujukkan bahwa mereka memiliki ikatan bathin yang kuat dengan dirinya, karena sempat bersama-sama membesarkan Hanura di Gumi Serombotan.
Dengan bergabungnya dia dan teman-temannya ke NasDem, Tika Winawan optimistis perolehan kursi NasDem di DPRD Klungkung dalam Pileg 2019 mendatang akan bertambah. Bahkan, NasDem ditergetkan bisa membentuk satu fraksi di DPRD Klungkung.
Sedangkan Ketua DPD NasDem Klungkung, I Ketut Sukma Sucita, mengakui Tika Winawan sudah bergabung ke partainya. Menurut Sukma Sucita, pihaknya menyambut baik siapa pun yang ingin bergabung ke NasDem, termasuk Tika Winawan cs. “Kami mengajak siapa pun yang ingin bergabung, silakan saja,” tandas Sukma Sucita. *wa
Wayan Mariana merupakan kader selama ini menjabat sebagai Ketua Pasukan Inti Hanura Klungkung. Sementara Ketut Kulantir selama ini menjadi Sekretaris Pasukan Inti Hanura Klungkung, dan Wayan Nita sebagai Bendahara Pasukan Inti Hanura Klungkung. Saat menyampaikan pengunduran dirinya pagi itu, mereka diterima oleh Sekertaris DPC Hanuara Klungkung, Nyoman Suastika.
Dalam surat pengunduran diri tertanggal 19 Juli 2017 yang dibubuhi materai Rp 6.000 itu, tertulis pernyataan ‘Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Pasukan Inti Partai Hanura (Pasti/Satgas) Kabupaten Klungkung menyatakan pengunduran diri sebagai Satgas maupun kader Partai Hanura, sesuai data terlampir. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak tertentu atau pihak mana pun’. Setelah menyerahkan surat pengunduran diri, mereka bersama-sama menggelar aksi melepas pakaian Pasukan Inti Hanura di Kantor Sekretariat DPC Hanura Klungkung.
Trio Wayan Mariana, Ketut Kulantir, dan Wayan Nita mengikuti jejak I Putu Tika Winawan, mantan Ketua DPC Hanura Klungkung yang telah lebih dulu kabur dari partainya, Mei 2017 lalu. Tika Winawan yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung di Pilkada 2013 juga lompat pagar ke NasDem.
Namun, aksi pengunduran diri trio Wayan Mariana, Ketut Kulantir, dan Wayan Nita baru terungkap setelah mereka menggelar jumpa pers di Semarapura, Minggu (23/7). Menurut Wayan Mariana, ada empat alasan mendasar kenapa mereka mengundurkan dirio dari Hanura.
Pertama, Hanura dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan hati nurani mereka. Kedua, jangankan diperhatikan, sekadar diajak komunikasi pun tidak pernah oleh kepengurusan DPC Hanura Klungkung yang baru. Ketiga, mereka merasa sudah tidak ada militansi untuk partai, melainkan loyal kepada kepemimpinan/figur.
Keempat, mereka pilih mundur untuk mengikuti langkah keputusan politik Putu Tika Winawan, mantan Ketua DPC Hanura Klungkug yang telah lebih dulu kabur ke NasDem. “Pengundurann diri ini murni keinginan kami,” ujar Wayan Mariana, Minggu kemarin.
Menurut Mariana, gelombang pengunduran diri dari Hanura di tengah penjaringan kandidat Cabup-Cawabup Klungkung untuk Pilkada 2018 ini akan dilakukan secara besar-besaran. Bahkan, sebanyak 96 dari total 110 anggota Pasti Satgas Hanura Klungkung sudah sepakat untuk ikut mundur.
Disebutkan, dari 96 anggota tersebut, sebanyak 75 orang di antaranya sudah tegas menyatakan diri untuk mundur lewat surat pernyataan dan tanda tangan. Sedangkan sisanya, 21 orang lagi, sudah menyatakan sikap untuk mundur dari Hanura, namun mereka belum bisa tandatangan karena terbentur jarak tempuh terutama yang berasal dari kawasan seberang Nusa Penida.
Mariana menegaskan, pihaknya menyayangkan sikap kepengurusan DPC Hanura Klungkung yang baru. Pasalnya, pengurus baru tidak pernah mengajak mereka berkomunikasi. “Kami sudah bersusah payah bersama kepengurus DPC Hanura sebelumnya untuk membesarkan partai, hingga mampu memperoleh 5 kursi (dari total 30 kursi) DPRD Klungkung hasil Pileg 2014. Tapi, diajak komunikasi saja kami tidak ada,” sesal Mariana.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Suyasa, membenarkan pihaknya telah menerima surat pernyataan pengunduran diri tiga pentolan Pasukan Inti Hanura. Menurut Suyasa, tidak ada masalah dengan pengunduran mereka.
“Setelah dibentuk kepengurusan baru, dalam struktur organisasi DPC Hanura Klungkung belum dikenal adanya Pasukan Inti,” tegas Suyasa. Karenanya, Suyasa pun mempertanyakan, di mana posisi mereka yang mengatasnamakan Pasukan Inti Hanura itu?
Sementara itu, mantan Ketua DPC Hanura Klungkung Putu Tika Winawan mengakui dirinya sudah resmi menjadi kader Partai NasDem, sejak Mei 2017 lalu. Tika Winawan dipercaya pegang posisi strategis sebagai Wakil Ketua DPW NasDem Bali. “Itu sudah menjadi keputusan saya,” jelas Tika Winawan.
Tika Winawan merasa bersyukur atyas keputusan tiga pentolan Satgas Hanura Klungkung yang mengikuti jejaknya kabur ke Partai NasDem. Sebab, hal itu menujukkan bahwa mereka memiliki ikatan bathin yang kuat dengan dirinya, karena sempat bersama-sama membesarkan Hanura di Gumi Serombotan.
Dengan bergabungnya dia dan teman-temannya ke NasDem, Tika Winawan optimistis perolehan kursi NasDem di DPRD Klungkung dalam Pileg 2019 mendatang akan bertambah. Bahkan, NasDem ditergetkan bisa membentuk satu fraksi di DPRD Klungkung.
Sedangkan Ketua DPD NasDem Klungkung, I Ketut Sukma Sucita, mengakui Tika Winawan sudah bergabung ke partainya. Menurut Sukma Sucita, pihaknya menyambut baik siapa pun yang ingin bergabung ke NasDem, termasuk Tika Winawan cs. “Kami mengajak siapa pun yang ingin bergabung, silakan saja,” tandas Sukma Sucita. *wa
1
Komentar