Alam dan Keramahan Warganya Bikin Betah Wisatawan
Daya Tarik Wisata Munduk
DENPASAR, NusaBali - Desa Wisata di Bali bukan sekadar Daya Tarik Wisata (DWT). Di tempat ini para wisatawan bukan hanya dimanjakan oleh suasana alam pedesaan yang hijau, dan udaranya yang segar tetapi juga tidak lepas dari keramahan warganya.
Berkat keramahan penduduk inilah, tak jarang terjalin relasi yang lebih akrab antara wisatawan dan warga setempat.
Karenanya wisatawan pun betah dan merasa ingin tahu lebih dalam tentang kehidupan dan budaya setempat. Salah satunya Desa Wisata Munduk di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng.
Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM) I Ketut Edi Astana menuturkan pertalian yang akrab antara wisatawan dengan warga itulah yang memang ditonjolkan sebagai salah satu daya tarik wisata Munduk.
“Ya kita di desa memang harus lebih akrab dengan wisatawan, karena mereka ingin lebih mendalami budaya kita (Bali),” ujar Edi Astana.
Menurut Edi Astana, keakraban antara wisatawan dengan warga tersebut, tentu bermanfaat bagi pariwisata Bali secara keseluruhan. “Itu semacam promosi tak langsung,” terangnya.
Sebagaimana di tempat lain di Bali, Desa Munduk juga memiliki kegiatan adat dan keagamaan yang menarik perhatian wisatawan.
“Seperti, kemarin (Rabu, 24/1) keluarga besar kami gelar upacara meajar-ajar di Danau Tamblingan. Ada wisatawan yang ikut berbaur,” terang Edi Astana.
Selain itu di Munduk juga ada tradisi lain memancing penasaran. Tradisi itu ‘Nyakan Diwang’ (Memasak di Jalanan) usai Hari Nyepi. Terus ada permainan gangsing, yang merupakan salah satu permainan tradisional yang masih lestari di Munduk sampai sekarang.
“Tentu karena alam pedesaan di Munduk relatif masih terjaga,” terangnya.
Sementara untuk saat ini kunjungan wisatawan ke Munduk masih sepi. Walau pun ada kunjungan, namun tidak banyak. Hanya satu dua orang wisatawan saja perhari. Hal itu karena saat ini merupakan periode sepi wisman (low season).
“Kami sekarang sedang berbenah-benah, untuk persiapan keramaian kunjungan yang mungkin akan mulai Mei, Juni Juli sampai Agustus,” ujar Edi Astana.
Pembenahan seperti perbaikan maupun servis vila, akomodasi dan fasilitas lain, agar siap ramai kunjungan. Wisman Eropa, antara lain Prancis, Jerman, Belanda, Italia dan yang lain, yang selama ini suka menginap di Munduk. K17.
1
Komentar