Cak Imin Bidik Kemenangan 50 Persen di Bali
Singgung Netralitas Presiden Jokowi di Pemilu
SINGARAJA, NusaBali - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menggelar roadshow dalam masa kampanye Pemilu 2024 di Provinsi Bali, Jumat (26/1).
Kabupaten Badung dan Buleleng menjadi ladang pendulangan suara bagi tokoh Partai Kebangkitan Bangsa ini. Dengan percaya diri, Cak Imin menjanjikan kemenangan 50 persen di Pulau Dewata saat coblosan 14 Februari 2024 mendatang.
Pada pagi harinya, Cak Imin menggelar konsolidasi dengan relawan di Kuta, Badung. Kampanye Cak Imin berlanjut dengan menjelajah Bali Utara yakni Buleleng pada sore hari. Cak Imin turun bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Capres-Cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di Lapangan Letkol Wisnu, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (26/1)
Dalam kampanye terbuka yang melibatkan ribuan simpatisan dan pendukung itu dirangkai dengan pengajian kebangsaan dan doa bersama. Merasa mendapatkan sambutan meriah, Cak Imin tak tanggung-tanggung langsung memasang target besar yakni menang 50 persen di Pulau Dewata.
“Tokoh, alumni dan jaringan relawan di Bali bergerak dengan sangat antusias mendukung Amin. Walaupun berbeda partai, berbeda latar belakang tetapi kami yakin hati nurani dan harapan lapisan masyarakat menginginkan perubahan,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Khusus untuk Bali, pasangan calon Amin sudah menyiapkan sebuah program Bio Regional yakni pembangunan berbasis geografis dan ekologis. Program ini disebutnya sebagai upaya pemerataan pembangunan yang tidak menimbulkan pemaksaan dalam bentuk pembangunan sentralistis.
“Bali akan menjadi pusat wisata dunia dengan dukungan ekologis dan geografisnya serta akan didorong dengan anggaran juga,” imbuh Cak Imin.
Foto: Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar hadiri Konsolidasi Pemenangan Amin di Sunset 100 Hotel, Kuta. -RIKHA
Sedangkan khusus untuk Kabupaten Buleleng, jika pasangan Amin berhasil memenangkan Pilpres 2024, dia juga menjanjikan pembangunan Bandara Bali Utara sebagai program prioritas.
Cak Imin juga menjanjikan akan memajukan sektor pertanian dengan membangun pabrik pupuk sebanyak-banyaknya untuk petani di Indonesia. Pupuk yang diberikan pun akan disubsidi penuh alias gratis. Food Estate atau lumbung pangan untuk mengantisipasi krisis pangan yang dinilai tidak melibatkan petani juga akan dihentikan oleh paket Amin.
Sementara dalam acara konsolidasi di Kuta, Badung, Cak Imin menyentil netralitas Presiden Jokowi yang melontarkan pernyataan di media bahwa presiden boleh memihak di pemilu. “Kok tiba-tiba Presiden nggak mau netral itu lho kenapa? Hati-hati seluruh rakyat protes. Presiden harus tetap netral dan tidak berpihak kepada siapa pun. Jadi Presiden itu sempat menyampaikan keberpihakan, semua proses dan tidak ada yang tidak protes,” ujar Cak Imin di hadapan ribuan relawan Bali Satu Suara untuk Amin (Basra).
Cak Imin menekankan pentingnya netralitas Presiden sebagai lembaga tertinggi negara. “Presiden itu lembaga tertinggi, bukan hanya politiknya tinggi, kekuasaannya tinggi, jabatannya tinggi, tetapi presiden harus mengayomi dan berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Cak Imin.
Pernyataan Cak Imin ini muncul sebagai respons terhadap keputusan Presiden Jokowi yang dinilainya sebagai pelanggaran terhadap prinsip netralitas kepala negara. Dalam pidatonya, Cak Imin juga menyoroti potensi kerusuhan jika presiden terlibat dalam memihak salah satu kubu politik.
“Bayangkan kalau ada pendukung A dan B bentrok lalu presiden melihat, repot atau tidak? Itu tanda-tanda zaman kebenaran akan terwujud karena rakyat sudah berani bersuara. Oleh karena itu saya meyakini dan menyaksikan gelombang perubahan ini tidak bisa dibendung,” tegas Cak Imin.
Cak Imin juga menanggapi fakta bahwa Presiden Jokowi belum mengambil cuti selama masa kampanye. Dia menilai, Presiden Jokowi bisa belajar dari Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pada saat 2014, mengajukan cuti untuk berkampanye memenangkan Partai Demokrat.
“Kalau berpihak harus cuti segera, kita hormat kepada Pak SBY dan Pak Jokowi tolong belajar dari Pak SBY. Kita sangat bersedih kalau punya presiden yang memilih jalan yang tidak untuk semua,” tegas Cak Imin. k23, ol3
1
Komentar