Unud Terlibat Penyusunan Perpres Ibu Kota Nusantara
DENPASAR, NusaBali - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas terpilihnya Universitas Udayana (Unud) menjadi salah satu universitas yang dipercaya ikut dalam menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rancangan Hukum Pengaturan Wilayah, Kewenangan dan Kearifan Lokal Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan Dewa Indra saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembagian Wilayah Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Negara di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Jumat (26/1).
“Jadi mari kita luangkan waktu bersama-sama memberikan sumbangsih pikiran terbaik agar rumusan yang dihasilkan dalam FGD ini juga luar biasa,” ujar Sekda Dewa Indra. Birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Seririt, Buleleng ini mengatakan IKN bukan hanya sebuah ibu kota, namun dirancang menjadi kota internasional, sustainable city, hingga konsep ibu kota masa depan, sehingga diperlukan pendekatan yang tidak biasa. Penggunaan nomenklatur-nomenklatur lama menurutnya sudah tidak digunakan lagi.
“Namun saya percaya dengan tim Unud, bisa menghasilkan rumusan yang membanggakan,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih berwarna.
Lebih lanjut, dia mengaku bahwa pemindahan sebuah ibukota bukan perkara yang mudah. Bahkan di beberapa negara memerlukan waktu yang sangat lama. Pemindahan IKN di Indonesia tergolong cukup cepat, sehingga diperlukan berbagai upaya yang lebih untuk merealisasikan.
“Hanya strong leader yang bisa melakukan, dan tim Unud termasuk orang-orang kuat di dalamnya,” tutupnya. Sementara Kepala Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita Ibu Kota Negara, Ida Bagus Nyoman Wiswantanu mengatakan bahwa IKN akan menjadi pusat pengembangan, kemajuan ekonomi dan simbol identitas bangsa. Tak hanya itu, IKN juga akan menjadi kota untuk dunia, karena diperkirakan banyak investor dunia yang akan berinvestasi di sana. “Sehingga kita membutuhkan sumbangsih ide dan pikiran pada nomenklatur Perpres Pembagian Wilayah ini, salah satunya datang dari Unud,” jelasnya dalam FGD yang menghadirkan narasumber akademisi Unud Prof Dr Ida Bagus Wyasa Putra SH MHum dan Prof Dr I Wayan Ardika MA.
Wiswantanu menambahkan infrastruktur terus dikembangkan di IKN hingga saat ini, bahkan diharapkan 17 Agustus tahun ini sudah bisa dilaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI. Pemerintah berharap dengan pembangunan IKN ini di Pulau Kalimantan, maka perekonomian tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, namun bisa menyebar hingga wilayah timur Indonesia.
Apresiasi juga diutarakan oleh Dekan Fakultas Hukum Unud, Prof Dr Putu Gede Arya Sumerta Yasa SH MHum. Hal ini merupakan salah satu sumbangsih Bali terutama Unud untuk Indonesia, sehingga ia pun tetap meminta dukungan banyak pihak dalam proses penyusunan nomenklatur Perpres tentang Pembagian Wilayah di IKN. 7 a
“Jadi mari kita luangkan waktu bersama-sama memberikan sumbangsih pikiran terbaik agar rumusan yang dihasilkan dalam FGD ini juga luar biasa,” ujar Sekda Dewa Indra. Birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Seririt, Buleleng ini mengatakan IKN bukan hanya sebuah ibu kota, namun dirancang menjadi kota internasional, sustainable city, hingga konsep ibu kota masa depan, sehingga diperlukan pendekatan yang tidak biasa. Penggunaan nomenklatur-nomenklatur lama menurutnya sudah tidak digunakan lagi.
“Namun saya percaya dengan tim Unud, bisa menghasilkan rumusan yang membanggakan,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih berwarna.
Lebih lanjut, dia mengaku bahwa pemindahan sebuah ibukota bukan perkara yang mudah. Bahkan di beberapa negara memerlukan waktu yang sangat lama. Pemindahan IKN di Indonesia tergolong cukup cepat, sehingga diperlukan berbagai upaya yang lebih untuk merealisasikan.
“Hanya strong leader yang bisa melakukan, dan tim Unud termasuk orang-orang kuat di dalamnya,” tutupnya. Sementara Kepala Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita Ibu Kota Negara, Ida Bagus Nyoman Wiswantanu mengatakan bahwa IKN akan menjadi pusat pengembangan, kemajuan ekonomi dan simbol identitas bangsa. Tak hanya itu, IKN juga akan menjadi kota untuk dunia, karena diperkirakan banyak investor dunia yang akan berinvestasi di sana. “Sehingga kita membutuhkan sumbangsih ide dan pikiran pada nomenklatur Perpres Pembagian Wilayah ini, salah satunya datang dari Unud,” jelasnya dalam FGD yang menghadirkan narasumber akademisi Unud Prof Dr Ida Bagus Wyasa Putra SH MHum dan Prof Dr I Wayan Ardika MA.
Wiswantanu menambahkan infrastruktur terus dikembangkan di IKN hingga saat ini, bahkan diharapkan 17 Agustus tahun ini sudah bisa dilaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI. Pemerintah berharap dengan pembangunan IKN ini di Pulau Kalimantan, maka perekonomian tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, namun bisa menyebar hingga wilayah timur Indonesia.
Apresiasi juga diutarakan oleh Dekan Fakultas Hukum Unud, Prof Dr Putu Gede Arya Sumerta Yasa SH MHum. Hal ini merupakan salah satu sumbangsih Bali terutama Unud untuk Indonesia, sehingga ia pun tetap meminta dukungan banyak pihak dalam proses penyusunan nomenklatur Perpres tentang Pembagian Wilayah di IKN. 7 a
Komentar