nusabali

Ogoh-Ogoh ST Dharma Werdhi Kebonkuri Lukluk Kesiman: Budget Minimal, Semangat Maksimal

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-st-dharma-werdhi-kebonkuri-lukluk-kesiman-budget-minimal-semangat-maksimal

DENPASAR, NusaBali.com – Kurang dua bulan, Tahun Baru Caka 1946 tiba, dan semangat kebersamaan serta kreativitas terpatri di Banjar Kebonkuri Lukluk, Kesiman, Denpasar Timur.

Menyambut pergantian tahun, warga di sini bersiap-siap dengan pembuatan ogoh-ogoh. 

I Putu Adi Pratama (Tu Adi) selaku  Ketua ST Dharma Werdhi, mengungkapkan tak mau jor-joran dalam pembuatan ogoh-ogoh. Karena itu  anggaran hanya diplot kisaran Rp 5 juta.

Bagi warga Banjar Kebonkuri Lukluk, ini bukan soal persaingan, melainkan kesempatan untuk bersama-sama berkarya sebagai persembahan yadnya. 

Tu Adi menekankan bahwa kreativitas mereka adalah bentuk kesetiaan dan kebersamaan di antara anggota ST Dharma Werdhi.

Ogoh-ogoh karya ST Dharma Wedhi memiliki tiga karakter utama: tokoh leak, ibu hamil, dan anak-anak. Tinggi ogoh-ogoh mencapai sekitar 4 meter, dengan desain permanen tanpa bongkar pasang. 

Meskipun dengan dana yang terbatas, mereka mampu mengukir karakter-karakter tersebut dari bahan sederhana seperti bambu sisit dan bahan lainnya.

Tu Adi pun berbagi harapannya untuk tahun 2024. Dia berharap agar ST Dharma Werdhi semakin kompak, sehat, dan terus berkembang di tengah zaman yang terus berubah. Tahun baru Caka bagi mereka bukan sekadar perayaan, melainkan momen refleksi atas nilai-nilai kebersamaan dan pengabdian.

Melihat jadwal padat perayaan di Desa Kesiman, terutama di wilayah Gumi Kebonkuri, Tu Adi menjelaskan bahwa meskipun banyak hari raya, warga tidak kehilangan semangat untuk menjalani setiap proses dengan penuh keikhlasan. Mereka, terutama generasi muda, mengambil bagian aktif dalam setiap tahapan persiapan, dari pembuatan ogoh-ogoh hingga persiapan lainnya seperti penjor pangerebongan, layang-layang, tabuh, dan lainnya.

Pembuatan ogoh-ogoh bukan hanya sekadar kegiatan seni rupa, melainkan juga pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya tradisi dan kebersamaan. Di balik tiap sentuhan bambu dan jalinan anyaman, tersimpan nilai-nilai luhur yang melekat pada kehidupan masyarakat Bali.

Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas yang membara, Banjar Kebonkuri Lukluk, Kesiman, Denpasar Timur, siap menyambut Tahun Baru Caka 1946 dengan megahnya ogoh-ogoh yang mereka ciptakan. 

Sebuah persembahan yang juga mengukir cerita kebersamaan dan kesetiaan dalam menjaga tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.*m03

Komentar