Buleleng Tambah Satu Unit Armada Damkar
SINGARAJA, NusaBali - Setelah menunggu bertahun-tahun akhirnya Dinas Pemadam Kebakaran kebagian anggaran untuk pembelian satu unit armada baru tahun ini. Pengadaan armada baru itu dianggarkan Rp 1,9 miliar dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Buleleng.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Putu Ariadi Pribadi, Senin (29/1) kemarin mengatakan, pengusulan pengadaan armada damkar sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Hanya saja baru bisa dianggarkan tahun ini sebanyak satu unit.
Menurut Ariadi, status pengadaan armada Damkar bersifat mendesak. Sebab dari 8 unit armada yang dimiliki sebagian besar dalam keadaan rusak dan sudah berusia tua. Bahkan satu armada Toyota Morita kini sudah berusia 56 tahun. Hanya tersisa 3 armada pemadam kebakaran yang masih bisa beroperasi.
“Buleleng punya tiga pos selain di kota, ada di Buleleng Timur (Pos Kubutambahan) dan Buleleng Barat (Pos Seririt) tetapi di masing-masing pos hanya 1 unit armada yang layak beroperasi. Sisanya karena sudah tua banyak kerusakan, ada tangki bocor, permesinan bermasalah. Mau cari tukang untuk perbaikan juga susah. Sehingga kami memang sangat memerlukan armada baru,” terang Ariadi.
Meski baru terpenuhi satu unit, armada baru ini akan sangat membantu tugas dan kerja Damkar Buleleng dalam penanganan kebakaran. Armada baru dengan volume tangki 3.000 liter dan double cabin ini rencananya akan ditempatkan di pos kota.
“Nanti pengadaannya melalui e-katalog. Kalau speknya nanti kita menyesuaikan. Tetapi melihat geografis Buleleng memang lebih lincah armada dengan kapasitas 3.000 liter. Itu bisa masuk ke gang-gang kecil juga, bisa lebih efektif,” imbuh Ariadi yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng ini.
Sementara itu dari luas wilayah Buleleng, untuk ketersediaan sarana prasarana Damkar idealnya satu kecamatan di back up satu armada. Namun karena keterbatasan anggaran dan kemampuan daerah hal tersebut belum bisa terpenuhi. Ariadi pun berharap pengadaan armada baru tahun ini menjadi awal yang baik. Minimal di tahun berikutnya ada penyiapan anggaran lain, untuk pengadaan dua unit armada lagi untuk membackup wilayah Tejakula dan Gerokgak.
“Selama ini masih dibawah pos Kubutambahan dan Seririt. Jangkauannya cukup jauh jika ada peristiwa di ujung timur dan ujung barat Buleleng. Sehingga kedepan kami harap minimal ada penambahan dua armada baru lagi,” terang dia.
Selain masalah armada, Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng juga membutuhkan gedung kantor yang lebih layak. Kondisi eksisting kantor saat ini di Jalan Dahlia, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng masih jauh dari kata layak. Lahan kantor yang sempit membuat penataan parkir, kesekretariatan masih seadanya.7 k23
Menurut Ariadi, status pengadaan armada Damkar bersifat mendesak. Sebab dari 8 unit armada yang dimiliki sebagian besar dalam keadaan rusak dan sudah berusia tua. Bahkan satu armada Toyota Morita kini sudah berusia 56 tahun. Hanya tersisa 3 armada pemadam kebakaran yang masih bisa beroperasi.
“Buleleng punya tiga pos selain di kota, ada di Buleleng Timur (Pos Kubutambahan) dan Buleleng Barat (Pos Seririt) tetapi di masing-masing pos hanya 1 unit armada yang layak beroperasi. Sisanya karena sudah tua banyak kerusakan, ada tangki bocor, permesinan bermasalah. Mau cari tukang untuk perbaikan juga susah. Sehingga kami memang sangat memerlukan armada baru,” terang Ariadi.
Meski baru terpenuhi satu unit, armada baru ini akan sangat membantu tugas dan kerja Damkar Buleleng dalam penanganan kebakaran. Armada baru dengan volume tangki 3.000 liter dan double cabin ini rencananya akan ditempatkan di pos kota.
“Nanti pengadaannya melalui e-katalog. Kalau speknya nanti kita menyesuaikan. Tetapi melihat geografis Buleleng memang lebih lincah armada dengan kapasitas 3.000 liter. Itu bisa masuk ke gang-gang kecil juga, bisa lebih efektif,” imbuh Ariadi yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng ini.
Sementara itu dari luas wilayah Buleleng, untuk ketersediaan sarana prasarana Damkar idealnya satu kecamatan di back up satu armada. Namun karena keterbatasan anggaran dan kemampuan daerah hal tersebut belum bisa terpenuhi. Ariadi pun berharap pengadaan armada baru tahun ini menjadi awal yang baik. Minimal di tahun berikutnya ada penyiapan anggaran lain, untuk pengadaan dua unit armada lagi untuk membackup wilayah Tejakula dan Gerokgak.
“Selama ini masih dibawah pos Kubutambahan dan Seririt. Jangkauannya cukup jauh jika ada peristiwa di ujung timur dan ujung barat Buleleng. Sehingga kedepan kami harap minimal ada penambahan dua armada baru lagi,” terang dia.
Selain masalah armada, Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng juga membutuhkan gedung kantor yang lebih layak. Kondisi eksisting kantor saat ini di Jalan Dahlia, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng masih jauh dari kata layak. Lahan kantor yang sempit membuat penataan parkir, kesekretariatan masih seadanya.7 k23
1
Komentar