Bank BPD Bali Salurkan Rp10,2 T Kredit UMKM
Bukukan Laba Bersih Rp738 Miliar
DENPASAR, NusaBali - Bank Pembangunan Daerah Bali mencatatkan kinerja moncer tahun 2023. Hal itu antara lain ditunjukkan dari jumlah penyaluran kredit dan laba bersih yang dicapai. Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma SH MH, menyampaikan Senin (29/1).
Dikatakan berdasarkan intermediasi yang telah dilakukan, terdapat peningkatan penyaluran kredit secara tahunan atau year on year (y-o-y) mencapai 5,39% atau meningkat dari Rp20 triliun pada Desember 2022 dan mencapai Rp21,1 triliun pada Desember 2023. Adapun komposisinya, yakni penyaluran kredit produktif mencapai 54,34% dari total portofolio kredit pada Desember 2023 atau meningkat dari Desember 2022 yang hanya sebesar 52,52%.
Khusus penyaluran kredit kepada debitur UMKM pada Desember 2023 telah mencapai Rp10,2 triliun atau 48,54 persen dari total kredit yang telah disalurkan. Hal ini sesuai dengan Visi Bank BPD Bali Menjadi Bank yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi, dan Terkemuka dalam Melayani UMKM serta Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan.
“Hal ini mengisyaratkan Bank BPD Bali telah menyalurkan kredit kepada UMKM melebihi dari ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/13/PBI/2021,”ucap Nyoman Sudharma.
Sementara itu, dari sisi pendanaan current account savings account (CASA) atau dana murah telah mengalami peningkatan sebesar 23,40% secara tahunan atau year on year (y-o-y) mencapai Rp19,9 triliun per Desember 2023, berkontribusi hingga 71,48% dari total dana pihak ketiga.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 5,65% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp27,9 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp26,4 triliun.
Peningkatan kredit dan pendanaan Bank telah mendorong peningkatan aset dimana Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp34,3 triliun atau meningkat sebesar 6,69% dari sebelumnya pada Desember 2022 sebesar Rp32,1 triliun.
Disamping itu, rasio keuangan juga terjaga dengan baik, dimana Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 25,38%, return on asset (ROA) sebesar 3,24%, Return on equity (ROE) sebesar 20,23%, NIM sebesar 7,16%, Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah Gross sebesar 1,29%, NPL Net sebesar 0,02%, dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 67,32%.
Sedangkan untuk laba Bank BPD Bali berhasil mencatatkan kinerja laba bersih audited sebesar Rp738 miliar pada akhir tahun 2023. Perolehan laba tersebut tumbuh 22,32% secara tahunan atau year on year (y-o-y) dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp604 miliar. Pertumbuhan laba tersebut secara signifikan bersumber dari pendapatan bunga bersih selama tahun 2023, naik 28,97% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp2.242 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.738 miliar.
Disamping itu, pencapaian laba juga bersumber dari peningkatan fee based income sebesar Rp11 miliar, naik 10,83% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp114 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp102 miliar. Pendapatan lainnya juga mengalami pertumbuhan hingga 55,65%, secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp68 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp44 miliar.
Dikatakan Nyoman Sudharma, pencapaian kinerja Bank BPD Bali tidak lepas dari adanya dukungan penuh Pemegang Saham melalui penyertaan modal sehingga modal inti pada Desember 2023 mencapai Rp3.877 miliar yang mana telah memenuhi ketentuan POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
”Bank BPD Bali juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memperluas ekosistem digital,”ucapnya. Terkait hal tahun 2023 telah terimplementasi layanan KKI Fase 1 dengan QRIS, Siskeudes Link, QRIS CrossBorder. Serta memperluas cakupan produk-produk kredit sehingga diharapkan dapat mencakup seluruh kebutuhan sesuai lifecyle nasabah dan mendukung program pemerintah. K17.
1
Komentar