Dinas Perdagangan Pastikan Stok Beras Aman Sepekan Kedepan
SINGARAJA, NusaBali - Harga beras kualitas medium dan premium mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir. Kenaikan harga beras berkisar antara Rp 200-Rp 500 per kilogram. Hanya saja dari pemantauan ketersediaan beras di Buleleng dipastikan aman hingga sepekan kedepan.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta, Selasa (30/1) kemarin mengatakan, beras medium saat ini Rp 11.900 per kilogram, sedangkan beras premium harga terkini sebesar Rp 15.500.
“Kenaikan harga hasil pantauan kami di lapangan, karena adanya keterbatasan pasokan beras di beberapa bulan ini karena ada anomali cuaca yang berpengaruh pada pasokan,” ucap Sudiarta.
Menurutnya, dari 10 distributor beras yang ada di Buleleng, menyebut pasokan beras dari agen beras di Pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi ini pun menjadi persoalan nasional. Data Dinas Dagperinkop UKM, hasil pemantauan distributor yang ada di Buleleng, pasokan yang masih tersedia sebanyak 321 ton. Selain itu juga masih ada beras SPHP dari Bulog sebanyak 280 ton.
“Saat ini sedang dilakukan penguatan dan percepatan SPHP Bulog agar cepat didistribusikan di pedagang-pedagang pasar. DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) juga sedang memetakan program bantuan pangan dari pemerintah pusat,” terang Sudiarta.
Sejauh ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) belum memutuskan untuk memakai dana Belanja Tidak Langsung (BTT) untuk penanganan kenaikan harga pangan yang dapat memicu inflasi. Salah satunya menyiapkan biaya operasional transportasi. Sejauh ini kenaikan harga beras belum dinilai berpengaruh pada inflasi.7 k23
“Kenaikan harga hasil pantauan kami di lapangan, karena adanya keterbatasan pasokan beras di beberapa bulan ini karena ada anomali cuaca yang berpengaruh pada pasokan,” ucap Sudiarta.
Menurutnya, dari 10 distributor beras yang ada di Buleleng, menyebut pasokan beras dari agen beras di Pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi ini pun menjadi persoalan nasional. Data Dinas Dagperinkop UKM, hasil pemantauan distributor yang ada di Buleleng, pasokan yang masih tersedia sebanyak 321 ton. Selain itu juga masih ada beras SPHP dari Bulog sebanyak 280 ton.
“Saat ini sedang dilakukan penguatan dan percepatan SPHP Bulog agar cepat didistribusikan di pedagang-pedagang pasar. DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) juga sedang memetakan program bantuan pangan dari pemerintah pusat,” terang Sudiarta.
Sejauh ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) belum memutuskan untuk memakai dana Belanja Tidak Langsung (BTT) untuk penanganan kenaikan harga pangan yang dapat memicu inflasi. Salah satunya menyiapkan biaya operasional transportasi. Sejauh ini kenaikan harga beras belum dinilai berpengaruh pada inflasi.7 k23
Komentar