Penggemarnya dari Kalangan Menengah ke Atas
Jual Beli Sepeda Ontel Klasik
DENPASAR, NusaBali - Kehadiran komunitas sepeda ontel, mengerek bisnis jual beli alat transportasi kuna tersebut. Pembelinya tentu terbilang selektif. Bukan sekadar mengikuti hobi, namun secara finansial juga berkecukupan. Maklum saja, karena harga sepeda ontel terbilang lumayan, kisaran antara Rp3 juta sampai Rp25 juta.
“Selain merk, juga originalitasnya,” cerita I Wayan Balik Sudiana,40, seorang pelaku jual beli sepeda ontel, dari Banjar Pagutan Kaja, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Selasa (30/1).
Kepada NusaBali, Balik Sudiana menuturkan semakin dinilai favorit suatu merk sepeda ontel harganya juga semakin tinggi. Dia kemudian menyebut beberapa merk sepeda ontel, diantaranya Gazzele, Fongers, Humber dan Philips.
Selain itu, juga bergantung pada orsinalitas onderdil, peralatan, aksesori dan lainnya. “Makin orsinil peralatannya, juga makin ke atas harganya,” ujarnya.
Untuk memperoleh sepeda ontel, juga ada ceritanya. Selain melalui proses jual beli langsung, kadang juga diperoleh dengan cara lain. Contohnya barter atau tukar tambah dengan sepeda motor plus uang.
“Karena orisinil saya tukar dengan satu unit sepeda motor ditambah uang tunai Rp 1 juta,” tunjuk Balik Sudiana, pada salah satu koleksinya, yang merupakan sepeda ontel untuk perempuan.
“Dia butuh motor, saya butuh sepeda,” ungkap Balik Sudiana.
Yang lainnya, juga ada sepeda ontel tetamian (warisan). “Karena yang punya butuh uang, diberikan kepada saya, saya bayar ” terangnya.
Sebagian besar sepeda klasik yang diperjualbelikan Balik Sudiana, diperoleh dari Gianyar, Denpasar dan Badung.
Karena produk ‘langka’ , pembeli juga ‘orang langka’. Maksudnya bukan orang kebanyakan. Tetapi adalah penghobi yang secara finansial sudah mencukupi.
“Kelas menengah ke atas,” terang Balik Sudiana.
Kelas menengah ke atas yang dia maksud, seperti pensiunan ASN, atau karyawan swasta, juga pengusaha. “Itu biasanya kebanyakan yang membeli,” ujarnya. k17.
1
Komentar