Hujan Diperkirakan Berkurang Pertengahan Februari
DENPASAR, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan curah hujan di Bali mulai berkurang pada pertengahan Februari 2024.
“Potensi curah hujan diperkirakan berkurang mulai 11-20 Februari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Rabu (31/1) seperti dilansir Antara.
BBMKG Denpasar melakukan pengamatan cuaca dan diperbarui per 10 hari atau per dasarian. Berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar, pada 1-10 Februari peluang curah hujan diperkirakan semakin meningkat yakni hujan dapat turun dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lebih lama.
Berdasarkan peta Stasiun Klimatologi Bali, pada periode awal Februari itu, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter per 10 hari mencapai lebih dari 90 persen di sejumlah titik di Bali, di antaranya sebagian wilayah Karangasem, Buleleng, Tabanan, Bangli, Badung bagian utara. Adapun peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter per 10 hari yang mencapai 80-90 persen diperkirakan terjadi di sebagian wilayah di Buleleng bagian barat dan utara, Jembrana, Tabanan, Denpasar dan Klungkung.
Sedangkan diperkirakan pada periode 11-20 Februari, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 50-60 persen di wilayah Badung Selatan.
Sementara itu, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 60-70 persen diperkirakan di Klungkung, kemudian sebagian wilayah Tabanan, sebagian Jembrana, sebagian Karangasem, sebagian Gianyar, dan Denpasar.
Peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 70-80 persen diperkirakan tersebar di Karangasem, Jembrana, Buleleng, Badung bagian utara, Bangli dan beberapa wilayah lainnya.
Di sisi lain, BBMKG Denpasar memetakan pengamatan pada 11-20 Februari, distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum antara 0,7 hingga 187 milimeter per 10 hari. Ada pun selama periode periode tersebut, curah hujan tertinggi terjadi pada Pos Hujan Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng mencapai 187 milimeter per dasarian.
BBMKG Denpasar sebelumnya memperkirakan puncak musim hujan diprediksi berlangsung pada Januari-Februari di sebagian besar wilayah Pulau Dewata. 7 ant
BBMKG Denpasar melakukan pengamatan cuaca dan diperbarui per 10 hari atau per dasarian. Berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar, pada 1-10 Februari peluang curah hujan diperkirakan semakin meningkat yakni hujan dapat turun dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lebih lama.
Berdasarkan peta Stasiun Klimatologi Bali, pada periode awal Februari itu, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter per 10 hari mencapai lebih dari 90 persen di sejumlah titik di Bali, di antaranya sebagian wilayah Karangasem, Buleleng, Tabanan, Bangli, Badung bagian utara. Adapun peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter per 10 hari yang mencapai 80-90 persen diperkirakan terjadi di sebagian wilayah di Buleleng bagian barat dan utara, Jembrana, Tabanan, Denpasar dan Klungkung.
Sedangkan diperkirakan pada periode 11-20 Februari, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 50-60 persen di wilayah Badung Selatan.
Sementara itu, peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 60-70 persen diperkirakan di Klungkung, kemudian sebagian wilayah Tabanan, sebagian Jembrana, sebagian Karangasem, sebagian Gianyar, dan Denpasar.
Peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter mencapai 70-80 persen diperkirakan tersebar di Karangasem, Jembrana, Buleleng, Badung bagian utara, Bangli dan beberapa wilayah lainnya.
Di sisi lain, BBMKG Denpasar memetakan pengamatan pada 11-20 Februari, distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum antara 0,7 hingga 187 milimeter per 10 hari. Ada pun selama periode periode tersebut, curah hujan tertinggi terjadi pada Pos Hujan Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng mencapai 187 milimeter per dasarian.
BBMKG Denpasar sebelumnya memperkirakan puncak musim hujan diprediksi berlangsung pada Januari-Februari di sebagian besar wilayah Pulau Dewata. 7 ant
1
Komentar