Hasto: Mahfud Mundur Sebagai Komitmen Netralitas
JAKARTA, NusaBali - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Mahfud MD mundur sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dikarenakan kecewa terhadap komitmen presiden dalam menjaga netralitas di Pilpres 2024. Hasto menilai, keputusan Mahfud mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) bijak karena didasarkan niat baik.
"Keputusan diambil dengan bijak, diambil dengan niat baik dan itulah yang telah dilakukan oleh Prof Mahfud MD,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro No 58, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2). Hasto berharap, langkah bijak yang diambil Mahfud bisa menular dan ditiru oleh pejabat lainnya yang sedang berkontestasi di Pilpres 2024.
"Semoga keteladanan integritas dari Prof Mahfud MD ini dapat menular, termasuk ke Pak Prabowo," ucap pria yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini. Namun, politisi asal Jogjakarta itu menduga, bahwa Prabowo tak akan bersedia melepas jabatannya sebagai Menteri Pertahanan di saat sekarang ini. Hasto mengatakan, sebelumnya Mahfud tidak menggunakan segala fasilitas di Kemenkopolhukam untuk berkampanye.
Hal tersebut, kata Hasto, bagian dari upaya Mahfud membangun keteladanan dalam melakukan gerak kampanye. Terpisah Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menghormati hak prerogatif Presiden Jokowi menunjuk pengganti Mahfud MD untuk mengisi posisi Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Ganjar juga berharap Mahfud tetap menjaga komunikasi yang baik dengan Jokowi, meskipun tidak lagi berada di kabinet setelah memutuskan mundur. Hal itu, Ganjar sampaikan disela-sela
kampanye akbar Hajatan Rakyat Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di Lapangan Koni Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (1/2). "Mudah-mudahan beliau bisa berkomunikasi dengan baik, karena saya dengan Pak Jokowi baik, dengan Pak Mahfud baik. Jangan lupa loh ya pada Pemilu 2019 Pak Mahfud hampir berpasangan dengan Pak Jokowi,” ujar Ganjar melalui keterangan tertulisnya. Keputusan mundur diambil Mahfud untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan sebagai Menko Polhukam dan Cawapres yang harus berkampanye. Di Pilpres 2024, Mahfud berpasangan dengan Ganjar. Mereka didukung PDI Perjuangan (PDIP), PPP, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). 7 k22
"Semoga keteladanan integritas dari Prof Mahfud MD ini dapat menular, termasuk ke Pak Prabowo," ucap pria yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini. Namun, politisi asal Jogjakarta itu menduga, bahwa Prabowo tak akan bersedia melepas jabatannya sebagai Menteri Pertahanan di saat sekarang ini. Hasto mengatakan, sebelumnya Mahfud tidak menggunakan segala fasilitas di Kemenkopolhukam untuk berkampanye.
Hal tersebut, kata Hasto, bagian dari upaya Mahfud membangun keteladanan dalam melakukan gerak kampanye. Terpisah Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menghormati hak prerogatif Presiden Jokowi menunjuk pengganti Mahfud MD untuk mengisi posisi Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Ganjar juga berharap Mahfud tetap menjaga komunikasi yang baik dengan Jokowi, meskipun tidak lagi berada di kabinet setelah memutuskan mundur. Hal itu, Ganjar sampaikan disela-sela
kampanye akbar Hajatan Rakyat Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di Lapangan Koni Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (1/2). "Mudah-mudahan beliau bisa berkomunikasi dengan baik, karena saya dengan Pak Jokowi baik, dengan Pak Mahfud baik. Jangan lupa loh ya pada Pemilu 2019 Pak Mahfud hampir berpasangan dengan Pak Jokowi,” ujar Ganjar melalui keterangan tertulisnya. Keputusan mundur diambil Mahfud untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan sebagai Menko Polhukam dan Cawapres yang harus berkampanye. Di Pilpres 2024, Mahfud berpasangan dengan Ganjar. Mereka didukung PDI Perjuangan (PDIP), PPP, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). 7 k22
1
Komentar