Disperindag Minta Perketat Pengamanan
Soal Pasar Kidul Bangli Tidak Aman
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Disperindag Bangli
Pasar Kidul Bangli
I Wayan Gunawan
Kamera Pengawas (CCTV)
BANGLI, NusaBali - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli menyurati pengelola Pasar Kidul Bangli, pascamarak kasus pencurian di pasar itu. Surat yang ditanda tangani Kepala Disperindag Bangli I Wayan Gunawan meminta Kepala Pasar Kidul Bangli agar mengoptimalkan pengamanan pasar pada siang, sore, dan malam hari.
Gunawaan, saat dikonfirmasi, membenarkan telah melayangkan surat kepada Kepala Pasar Kidul Bangli terkait pengamanan pasar pascamarak aksi pencurian di pasar itu. "Surat sudah dikirim dan agar segera ditindaklanjuti, untuk mekanisme pengamanan tentu teknisnya dilakukan kepala pasar," ungkapnya, Kamis (1/2).
Gunawan menambahkan pola pengaman agar dilakukan sejak pagi hingga malam hari. Dengan pola memperketat pengaman tentu akan membatasi ruang gerak pelaku kejahatan dalam menjalankan beraksi.
Terkait kamera pengawas (CCTV), Gunawan mengakui sudah pasang CCTV, namun kondisinya rusak sejak lama. Menyikapi hal tersebut pihaknya dalam rapat gabungan yang membahas pergeseran anggaran telah mengajukan anggaran untuk pengadaan CCTV baru.
"Untuk pengadaan CCTV di empat pasar diajukan anggaran sekitar Rp 200 juta. Sebelum sarana terpenuhi, kami minta agar pengelola Pasar Kidul lebih mengintensifkan pengamanan dengan melakukan pola pengamana 24 jam,” tegasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Pasar Kidul Bangli Dewa Agung Adi Oka mengaku sudah menerima surat dari Disperindag terkait pengamanan pasar. Menurutnya, pengamanan terutama pada malam hari rutin dilakukan kontrol oleh petugas.
"Kami melakukan kontrol saat pasar tutup di sore hari maupun malam hari setelah pasar senggol juga tutup. Untuk kontrol malam hari biasanya dilakukan petugas yang rumahnya berdekatan dengan pasar. Memang untuk petugas keamanan 24 jam tidak ada," jelasnya.
Dia mengatakan, pengamanan sudah dilakukan namun pencurian yang terjadi lebih karena ada ruang yang bisa dimanfaatkan pelaku. Seperti kondisi pintu utama yang ada celah sehingga seseorang bisa secara leluasa masuk ke dalam pasar dan kerusakan CCTV dijadikan peluang oleh pencuri untuk beraksi. "Kami sudah usulkan untuk pengadaan CCTV sejak dua tahun lalu, namun hingga sekarang belum juga terealisasi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah barang milik pedagang di Pasar Kidul Bangli disatroni maling. Aksi pencurian sudah beberapa kali terjadi hingga membuat pedagang resah. Bahkan ada satu lapak pedagang sudah 3 kali disatroni maling. Kondisi ini menjadikan pasar ini tidak aman dari aksi kemalingan.
Salah satu pedagang yang menjadi korban pencurian, Ketut Suci mengaku dalam kuruin waktu sebulan telah tiga kali lapaknya dibobol maling. Adapun barang yang diambil yakni kacang, saus, dan beras. Jika dinominalkan atau kerugian sekitar Rp 1 juta. Selain dirinya, ada juga beberapa pedagang sempat jadi korban pencurian. Seperti yang dialami Luh Utari. Pencuri mengambil barang dagangan kacang, ketan, dan beras di lapak dagangannya. Kerugian sekitar Rp 2 juta.7esa
1
Komentar