Senderan SDN 2 Tamblang Jebol Setahun Lalu
Kondisi Semakin Mengkhawatirkan Saat Hujan
SINGARAJA, NusaBali - Selembar terpal berukuran besar dibentangkan di samping ruang kelas 4 dan 5 SDN 2 Tamblang, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Sekolah terpaksa memasang terpal itu sebagai upaya antisipasi air hujan menggerus dasar bangunan, pasca senderan dan pagar di atasnya jebol setahun lalu.
Peristiwa jebolnya senderan sepanjang 8 meter dan tinggi 6 meter itu terjadi pada Bulan Februari 2023 lalu. Senderan yang sudah lama dan kontruksi banguanan tidak kokoh ambruk karena tergerus air hujan. Kondisi ini pun dikhawatirkan akan semakin parah karena saat ini sudah memasuki musim penghujan.
“Saat ini memang belum sampai menggerus dasar bangunan, tetapi kalau tidak segera ditangani kami khawatir juga. Karena selain ada dua ruang belajar di bawah sekolah itu ada rumah warga,” ucap Kepala SDN 2 Tamblang Ketut Darmawan, Kamis (1/2) kemarin.
Dia pun berharap, tahun ini bisa mendapatkan anggaran perbaikan. Sebab jika terus dibiarkan, dia khawatir kondisi kerusakan itu akan mengganggu keselamatan dan kenyamanan proses belajar siswanya.
“Kami belum memindahkan siswa, karena sejauh ini sementara masih aman. Tetapi kalau hujan deras kami sudah beri rambu anak-anak, jangan terlalu ke pinggir (dekat tembok senderan jebol). Selain itu kami juga tidak punya ruang kelas lagi kalau anak-anak dipindahkan belajarnya,” imbuh dia.
Selain senderan yang sudah tua, bangunan sekolah yang didirikan pada tahun 1964 pun sudah nampak sangat usang. Darmawan menyebut selama ini belum pernah mendapat rehab secara struktur bangunan. Hanya perbaikan ringan seperti atap bocor.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika dikonfirmasi terpisah mengatakan, usulan perbaikan senderan jebol SDN 2 Tamblang sudah diterima tahun lalu. Namun karena keterbatasan anggaran, perbaikan baru bisa dilakukan tahun ini.
“Kalau perbaikan senderan, tembok penyengker itu tidak bisa menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) sehingga kita menggunakan APBD. Tahun ini sudah terpasang anggarannya Rp 200 juta. Nanti dibuat dulu DED (Detail Engineering Design) baru bisa dieksekusi,” tegas Astika.7 k23
“Saat ini memang belum sampai menggerus dasar bangunan, tetapi kalau tidak segera ditangani kami khawatir juga. Karena selain ada dua ruang belajar di bawah sekolah itu ada rumah warga,” ucap Kepala SDN 2 Tamblang Ketut Darmawan, Kamis (1/2) kemarin.
Dia pun berharap, tahun ini bisa mendapatkan anggaran perbaikan. Sebab jika terus dibiarkan, dia khawatir kondisi kerusakan itu akan mengganggu keselamatan dan kenyamanan proses belajar siswanya.
“Kami belum memindahkan siswa, karena sejauh ini sementara masih aman. Tetapi kalau hujan deras kami sudah beri rambu anak-anak, jangan terlalu ke pinggir (dekat tembok senderan jebol). Selain itu kami juga tidak punya ruang kelas lagi kalau anak-anak dipindahkan belajarnya,” imbuh dia.
Selain senderan yang sudah tua, bangunan sekolah yang didirikan pada tahun 1964 pun sudah nampak sangat usang. Darmawan menyebut selama ini belum pernah mendapat rehab secara struktur bangunan. Hanya perbaikan ringan seperti atap bocor.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika dikonfirmasi terpisah mengatakan, usulan perbaikan senderan jebol SDN 2 Tamblang sudah diterima tahun lalu. Namun karena keterbatasan anggaran, perbaikan baru bisa dilakukan tahun ini.
“Kalau perbaikan senderan, tembok penyengker itu tidak bisa menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) sehingga kita menggunakan APBD. Tahun ini sudah terpasang anggarannya Rp 200 juta. Nanti dibuat dulu DED (Detail Engineering Design) baru bisa dieksekusi,” tegas Astika.7 k23
1
Komentar