Jembrana Bakal Lakukan Hilirisasi Produk Kakao
Kukuhkan Jadi ‘Kota Cokelat’
NEGARA, NusaBali - Laris dicari pihak luar, Kabupaten Jembrana berinisiatif melakukan hilirisasi produksi kakao-nya menjadi produk olahan. Namanya ‘Cobana’ (Cokelat Bahagia Jembrana). Produk turunannya antara lain pasta, powder, butter, liquor dan permen. Dengan potensi dan pengembangan tersebut, Jembrana siap menjadi ‘Kota Cokelat’. Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana, I Made Yasa mengatakan Kamis (1/2).
Dijelaskan ide hilirisasi kakao Jembrana memang berkait dengan potensi kakao di kabupatan ‘makepung’ ini. Persoalan awalnya banyak perkebunan milik masyarakat yang tanaman kakaonya sudah tua, sehingga produkvitasnya menurun.
“Untuk persiapan itu (hilirisasi) Pak Bupati ( I Nengah Tamba) mengedukasi masyarakat agar meremajakan tanamannya,” ungkap Made Yasa.
Selanjutnya peremajaan tanaman dilakukan. Dari total 6.341 hektare yang sudah diremajakan 4.333 hektare. Peremajaan tanaman dengan benih varietas MCC dan Sulawesi 1 yang. Suplai bantuan benih tersebut menyusul MoU antara Pemkab Jembrana dengan Puslit Koka (Kopi Kakao) Kabupaten Jember, waktu sebelumnya. Sedang produksi biji kakao 2.954 ton per tahun.
Prancis, Belanda, Belgia dan Jepang menjadi tujuan ekspor kakao Jembrana.
“Biji kakao kita (Jembrana) memang amat disukai, karena kualitasnya sangat bagus dan memiliki aroma yang khas,” terangnya. Hal itu, lanjutnya karena produksi biji kakao Jembrana melalui proses fermentasi.
Daripada semuanya dikirim diekspor mengapa tidak diolah sendiri. Hal itu terang Made Yasa yang melandasi diproduksinya kakao olahan (cokelat), menjadikan Jembrana sebagai ‘kota cokelat’.
Dan kata dia, ‘Jembrana sebagai ‘Kota Cokelat’ tidak asal-asalan. Namun ada dasarnya. Dia menyebut rekomendasi BRIN (Badan Riset Nasional) yang menetapkan Jembrana sebagai ‘kota cokelat’.
“Pada lauching nanti, pihak BRIN juga diundang,” ungkapnya.
Pabrik cokelat Jembrana disiapkan di Desa Kali Akah, Kecamatan Negara, Jembrana. Kapasitas produksi 150 kilogram setiap kali proses, selama 6 jam. “Produk turunannya pasta, powder, liquor dan butter,” sebut Made Yasa.
Dengan adanya pabrik cokelat tersebut, Jembrana bisa memproduksi produk kakao olahan sendiri, yang merupakan bagian dari hiliirisasi perkebunan kakao.
“Tidak saja diekspor, namun Jembrana bisa mengolah cokelat sendiri,” ujarnya tentang mesin pengolah yang sudah uji coba Desember 2023 lalu.
Tidak saja digadang meningkatkan kapasitas dan nilai tambah sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan, keberadaan produk olahan cokelat ‘Cobana’ diyakini berimbas positif pada sektor pariwisata Jembrana.
“Ini menambah daya tarik Jembrana dari sisi agro tourism,” Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara.
Diharapkan legit da gurihnya cokelat Jembrana, akan menambah kunjungan wisatawan ke Jembrana. “Ini juga bisa menjadi salah satu branding pariwisata Jembrana,” ujarnya. k17.
1
Komentar